Yuk kenali Kabupaten Yahukimo di Papua

  • Gaffar
  • Apr 30, 2017
Penduduk Yahukimo

Kabupaten Yahukimo terletak antara 137o19’-141o BT dan 30o12’ LS serta memiliki luas wilayah 17.145 Km2 atau sekitar 12,58% dari total luas wilayah Provinsi Papua. Secara geografis posisinya berada pada wilayah Papua tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Jayawijaya dan Tolikara di sebelah utara, Kabupaten Mimika di sebelah barat, Kabupaten Pegunungan Bintang di sebelah timur, serta Kabupaten Asmat dan Mapi di sebelah selatan. Sedangkan secara administratif terdiri dari 7 distrik, 33 pos perwakilan distrik, 90 desa, serta 1 kelurahan. Pada tahun 2003 jumlah penduduknya sebanyak 106.621 jiwa, dengan laju pertumbuhan 3,02%. Keadaan topografi Kabupaten Yahukimo sangat bervariatif yakni mulai dari dataran rendah dengan kelerengan yang landai sampai dengan daerah berbukit dengan kemiringan yang terjal. Sementara ketinggian wilayahnya berada antara 200-1.500 m dpl, dengan morfologi sangat bervariasi, yaitu dataran, berombak, bergunung dan berbukitan, yang didominasi oleh kemiringan di atas 40% (seluas 3.572,805 m2).

 

Yahukimo
Yahukimo

Kabupaten Yahukimo tergolong beriklim basah dengan curah hujan ratarata pertahun sebesar 21 hari. Namun intensitas hujan berlangsung sepanjang tahun dan tidak nampak perbedaan musim yang dijelas antara musim hujan dan musim kemarau. Suhu udara ratarata maksimum selama 3 tahun terakhir (2001-2004) berada pada angka 20,5o C dan minimum 19,2o C. Hidrologi Kabupaten Yahukimo sangat dipengaruhi oleh keadaan jaringan sungai dan topografi geomofologis wilayahnya. Sungai-sungai yang ada termasuk dalam pola sungai air deras yang sangat reaktif dalam pengikisan tanah, proses sedimentasi dan banjir. Sedangkan sebagain besar tanahnya terdiri dari jenis alluvial, litosol, podsolik dan batu karang metaforfik (filit, kuartit dan chrit) sebagai bagian dari lempengan Pasifik yang terdesak tanggultanggul baltik.

Sebagai kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Jayawijaya, maka hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Yahukimo masih didominasi oleh kegiatan ekonomi sub sistem dan bahkan kontribusi masyarakat terhadap pendapatan daerahpun masih rendah. Hal ini tercermin dari nilai PDRB Kabupaten Yahukimo tahun 2002 sebesar Rp 130.037,98, yang didominasi oleh sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 64,90%. Kontribusi tersebut diperoleh dari sub sektor tanaman bahan makanan (54,65%), sub sektor peternakan dan hasilnya (9,46%) dan sub sektor kehutanan (0,55%). Sedangkan untuk sektor jasa-jasa memberikan kontribusi sebesar 24,75% dan sector bangunan mempunyai kontribusi sebesar 2,93%.

Kampung dan Kelurahan

  1. Kampung sebanyak 399 buah
  2. Kelurahan sebanyak 1 buah

Distrik
Secara administratif berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Yahukimo Nomor 05 Tahun 2006, ditetapkan 45 buah distrik, yaitu:[2]:

 

  • Dekai
  • Obio
  • Suru-Suru
  • Wusama
  • Amuma
  • Musaik
  • Pasema
  • Hogio
  • Mugi
  • Soba
  • Werima
  • Tangma
  • Ukha
  • Panggema
  • Anggruk
  • Kosarek
  • Nipsan
  • Ubahak
  • Pronggoli
  • Walma
  • Yahuliambut
  • Hereapini
  • Ubalihi
  • Talambo
  • Puldama
  • Endomen
  • Holuon
  • Lolat
  • Soloikma
  • Sela
  • Korupun
  • Langda
  • Bomela
  • Suntamon
  • Seradala
  • Sobaham
  • Kabianggama
  • Kwelamdua
  • Kwikma
  • Sumo
  • Silimo
  • Kurima
  • Ninia
  • Samenage
  • Nalca

Sejarah Kabupaten Yahukimo

Pendirian Yahukimo ditetapkan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2002 dan diresmikan pada 11 Desember 2003. Kabupaten ini merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Jayawijaya yang berawal dari sebuah Distrik, yakni Distrik Kurima yang dimekarkan menjadi Distrik Ninia, Distrik Anggruk dan Distrik Apalahapsili, sesuai dengan UU No. 22 Tahun 2000 tentang persyaratan pembentukan Kapubaten, minimal terdapat 3 distrik.

Nama Yahukimo berasal dari nama empat suku yang bermukim di sana, yaitu Yali, Hubla, Kimyal dan Momuna. Di kabupaten ini terdapat dua daerah yang cukup terkenal untuk penggemar trekking, yaitu Kurima dan Anggruk.

Penduduk Yahukimo
Penduduk Yahukimo

Kabupaten Yahukimo yang berasal dari 3 distrik induk ini dulu terkenal dengan suku terasing atau masyarakat primitif yang kehidupannya identik dengan perang suku dan kanibalisme, seperti yang dimuat dalam buku tulisan Don Richardson berjudul Anak Perdamaian. Suku-suku yang terdapat di Kabupaten Yahukimo adalah Suku Yali, Hupla, Kimyal, Momuna, Una-Ukam, Mek, Yalimek, Ngalik, Tokuni, Obini, Karowai, Duwe, Obukain, Kopkaka dan Bese.

Pada 9 Desember 2005, dilaporkan bahwa sekitar 55 orang penduduk di Kecamatan Krapon meninggal dunia akibat kelaparan karena terlambat menanam umbi-umbian (hipere) yang menjadi sumber makanan di daerah tersebut. Daerah tersebut terpencil dan hanya dapat dijangkau dengan pesawat terbang.

Penggunaan Lahan

Dilihat dari jenis penggunaan lahan di Kabupaten Yahukimo maka yang paling dominan adalah belukar dan hutan, sedangkan yang paling sedikit adalah kolam dan rawa. Distribusi penggunaan lahan di kabupaten ini adalah sebagai berikut:

  1. Kampung dan halaman seluas 6.135 Ha
  2. Padang rumput seluas 321.638 Ha
  3. Ladang huma seluas 30. 214 Ha
  4. Rawa seluas 12.008 Ha
  5. Lahan sementara seluas 1.189.621 Ha
  6. Hutan rakyat seluas 1.189.779 Ha
  7. Lain-lain merupakan hutan belukar

Pertanian

Luas lahan pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Yahukimo mencpai 6.814,43 Ha yang tersebar di 7 distrik. Jenis tanaman pertanian yang menonjol adalah ubi jalar, jagung, pisang, ketela pohon, ubi-ubian, kacang-kacangan serta sayuran.. Kabupaten Yahukimo memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan banyak memberikan sumbangan terhadap pendapatan penduduk.

Perkebunan

Perkembangan sub sektor perkebunan pada wilayah Kabupaten Yahukimo sangat variatif karena letak topografi wilayah, dimana pada sebelah utara, timur dan barat memliki topografi yang berbukit dan bergelombang. Dengan demikian jika pengembangan komoditi perkebunan pada wilayah ini disesuaikan dengan agroklimatnya, maka komoditi yang cocok adalah kopi, kemiri, dan teh. Sedangkan pada wilayah selatan yang merupakan daerah dataran, komoditi yang dikembangkan adalah kelapa, kemiri, kakao dan vanili. Adapun luas lahan untuk komoditi perkebunan yang ada di wilayah ini mencapai 2.798,38 Ha.

Kehutanan

Potensi sub sektor ini terutama berupa hasil hutan seperti kayu, rotan, buah merah dan beberapa satwa yang dilindungi (buaya, ikan arwana, kura-kura moncong babi, burung cenderawasih, anggrek). Saat ini hasil hutan yang banyak memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli Kabupaten Yahukomi adalah kayu penggergajian (3.497 m3) berupa kayu gaharu sebanyak 1.421 Kg dan kemedangan sebanyak 6.108 Kg.

Peternakan

Potensi sub sektor ini mencakup ternak besar dan ternak kecil, maupun unggas yang sudah dibudidayakan oleh masyarakat secara turun temurun, seperti babi, sapi, kambing, domba, kelinci dan ayam buras. Jumlah ternak terbanyak yang ada di wilayah Kabupaten Yahukimo adalah babi sebanyak 47.804 ekor, diikuti sapi 1.179 ekor, kambing 821 ekor, itik/entok sebanyak 1.023 ekor dan kelinci sebanyak 858 ekor.

Perikanan

Kegiatan perikanan darat di Kabupaten Yahukimo dilakukan melalu budidaya kolam yang sudah berkembang sejak lama. Pada saat ini luas kolam budidaya mencapai sekitar 64,04 Ha dengan jumlah petani ikan sebanyak 14.125 anggota yang terbagi dalam 836 kelompok. Jenis ikan yang telah dikembangkan adalah ikan mas, mujair, nila, lele, gurami dan ikan sembilan. Sedangkan untuk pengembangan udang, jenis yang dikembangkan merupakan udang asli daerah yang hidup di Sungai Baliem dan sejenis udang windu yang hidup di Sungai Brasa dan Sengk.

Pertambangan dan Energi

Dari luas wilayah sekitar 17.152 Km2, Kabupaten Yahukimo memiliki potensi pertambangan dan energi berupa tambang mas pada wilayah bagian timur (Seredala) dan terdapat minyak bumi pada wilayah bagian barat (Suru-suru). Untuk tambang emas dan minyak bumi, sudah sampai pada tahap survey dan penelitian kandungan. Sedangkan untuk energi listrik, kabupaten ini memiliki potensi yang cukup beragam seperti air, angin dan matahari yang sampai saat ini belum dikembangkan.

Prasarana dan Sarana

Untuk prasarana perhubungan darat, Kabupaten Yahukimo baru memiliki jaringan jalan sepanjang 123 Km yang terdiri dari jalan aspal 30 Km, jalan padat 87 Km, dan sisanya 6 Km berupa jalan desa. Sedangkan untuk perhubungan udara, jumlah lapangan terbang perintis yang ada saat ini sebanyak 32 buah, yang dapat didarati oleh jenis pesawat cesna, caravan dan twin otter. Semantara itu, potensi sungai merupakan salah satu prasarana transportasi yang dapat digunakan untuk mengakses pertumbuhan kota yang mengarah pada wilayah selatan.

Gambaran Umum Pembangunan

Sesuai dengan amanat otonomi yang diberikan kepada daerah, bahwa daerah diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengelola semua urusan rumah tangga daerahnya mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan sekaligus melakukan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi yang nota bene merupakan upaya melaksanakan prakarsa dan aspirasi masyarakat daerah dengan tetap mengacu pada kemampuan sumberdaya dan potensi yang dimiliki daerah. Interpretasi ini memberikan kekuatan dan motivasi kepada Pemerintah Kabupaten Yahukimo dan stake holders untuk menata pembangunan daerah dalam kajian paradigma pembangunan yang mengarah pada interaksi tiga domain (sektor Publik, sektor Busnes dan sektor Sociaty) dengan tujuan untuk meletakkan dan melaksanakan dasar yang fundamental dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (Good Governance) di era baru pemerintahan Yahukimo.

Perencanaan Pembangunan Daerah

Dalam konteks perencanaan pembangunan Daerah Kabupaten Yahukimo, perencanaan merupakan suatu proses menghasilkan rencana pembangunan yang pada pokoknya berisikan arah dan langkah-langkah rasional dan sistimatis dalam penggunaan sumber-sumber daya pembangunan yang terbatas untuk mencapai tujuan masa depan daerah secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu proses perencanaan pembangunan Kabupaten Yahukimo selama tahun 2003 – 2005, penataannya adalah sebagai berikut:

Tujuan Pembangunan

Penetapan tujuan pembangunan daerah seharusnya mengacu pada visi dan misi Pemerintah Kabupaten Yahukimo. Namun mengingat bahwa kabupaten ini baru dibentuk dan belum memiliki visi dan misi pembangunan daerah, maka untuk penyusunan tujuan pembangunan berpedoman pada visi dan misi Pemerintah Kabupaten Jayawijaya (kabupaten induk), Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Pusat, serta mencermati lingkungan stratejik (internal dan eksternal) daerah. Telah ditetapkan lima tujuan pembangunan Kabupaten Yahukimo untuk periode 2003-2005, yaitu :

  1. Meningkatkan penerobosan isolasi antar wilayah
  2. Meningkatkan kualitas dan kauntitas SDM melalui peningkatan pendidikan, kesehatan, dan gizi
  3. Meningkatkan kebutuhan fisik dasar manusia berupa sandang, pangan dan papan
  4. Meningkatkan Organisasi dan Manajemen Pemerintahan dalam upaya meningkatkan pelayananan dan kesejahteraan masyarakat
  5. Meningkatkan pembangunan dibidang penelitian dan pengembangan pembangunan daerah

Sasaran Pembangunan Daerah

Dari lima tujuan pembangunan tersebut di atas memiliki cakupan sasaran pembangunan untuk membuka aksesibilitas antar wilayah sehingga dapat mempercepat pergerakan barang dan jasa, meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan ketarmpilan masyarakat, terpenuhinya kebutuhan fisik dasar masyarakat, meningkatkan jangkauan pelayanan kepada masyarakat serta tersedianya data dan informasi yang akurat bagi kesinambungan pembangunan daerah.

Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Upaya untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Yahukimo pada periode 2003 – 2005 sebagaimana tersebut di atas dilakukan melalui penetapan kebijakan, program dan rencana kegiatan. Khusus untuk penetapan rencana kegiatan 2003 – 2005 dilakukan melalui mekanisme perencanaan Bottom Up yang dimulai dari Musrenbangdes, Diskusi UDKP dan Musrenbang Kabupaten yang kemudiaan dilanjutkan dengan Musrenbang Provinsi Papua. Proses ini melibatkan unsur eksekutif, dan Masyarakat yang menghasilkan rencana kegiatan masing-masing bidang dan sektor sebanyak 40 DIP.

bandara Yahukimo
bandara Yahukimo

Pariwisata

Daftar Hotel / Penginapan di Kabupaten Yahukimo :
Hotel / Penginapan Dekai Inn, Di Jl. PB Sudirman – Telp. +62- (Jumlah Kamar : 10)(Tarif : 400.000 – 450.000)
Hotel / Penginapan Adie Pondok Wisata, Di Desa Suntamo – Telp. +62- (Jumlah Kamar : 4)(Tarif : )
Hotel / Penginapan Gereja Rumah, Di Desa Yaholikma – Telp. +62- (Jumlah Kamar : 8)(Tarif : )
Hotel / Penginapan Hitugi Pondok Wisata, Di Desa Yuarima – Telp. +62- (Jumlah Kamar : 5)(Tarif : )
Hotel / Penginapan Ibroma Pondok Wisata, Di Desa Ibiroma – Telp. +62- (Jumlah Kamar : 6)(Tarif : )
Hotel / Penginapan Semji Pondok Wi sata, Di Desa Bomela – Telp. +62- (Jumlah Kamar : 2)(Tarif : )
Hotel / Penginapan Supriyadi Pondok Wisata, Di Desa Korupun – Telp. +62- (Jumlah Kamar : 4)(Tarif : )

Daftar Hotel / Penginapan di Kabupaten Peg. Bintang :
Hotel / Penginapan Mess Gloria, Di Balusu – Telp. +62-81343661804 (Jumlah Kamar : 11)(Tarif : 250.000 – 300.000)

Daftar Hotel / Penginapan di Kabupaten Tolikara :
Hotel / Penginapan Tribagus, Di JL. Yakob Lapar No. 1 – Telp. +62- (Jumlah Kamar : 7)(Tarif : 1.000.000 – 1.200.000)
Hotel / Penginapan Kaburaga Villa, Di Jl. Kota baru, Karubaga – Telp. +62-85244044975 (Jumlah Kamar : 10)(Tarif : 500.000 – 550.000)

Daftar Hotel / Penginapan di Kabupaten Sarmi :
Hotel / Penginapan Rivior, Di Jl. Inpres Sarmi Kota – Telp. +62-966 – 31383 (Jumlah Kamar : 22)(Tarif : 406.000 – 594.000)
Hotel / Penginapan Citra Melonaria, Di Jl. Inpres Mararena – Telp. +62-82199727592 (Jumlah Kamar : 5)(Tarif : 300.000 – 350.000)
Hotel / Penginapan El Roy, Di Jl. Inpres Mararena – Telp. +62-81344606370 (Jumlah Kamar : 7)(Tarif : 400.000 – 450.000)
Hotel / Penginapan Narwastu Indah, Di Jl. Brasildi, Sarmi – Telp. +62-966 – 31007 (Jumlah Kamar : 9)(Tarif : 297.000 – 385.000)
Hotel / Penginapan Nurhidayat, Di Jl. Diponegoro – Telp. +62-82198011776 (Jumlah Kamar : 8)(Tarif : 300.000 – 350.000)

Daftar Hotel / Penginapan di Kabupaten Waropen :
Hotel / Penginapan Merpati, Di Jl. Urfa – Sanggei – Telp. +62- (Jumlah Kamar : 36)(Tarif : 260.000 – 360.000)
Hotel / Penginapan Kanaan, Di Urfas 2 – Telp. +62-81288885499 (Jumlah Kamar : 23)(Tarif : 60.000 – 150.000)

 

Drs. Robert Wanimbo
The Regent of Yahukimo


D rs. Robert Wanimbo adalah salah satu putra asli Papua yang dilahirkan di Kelila (Kabupaten Jayawijaya) pada tanggal 14 Oktober 1956. Pendidikan dasarnya ditempuh di SD YPPGI Kelila hingga selesai tahun 1969 dan dilanjutkan ke SGB YPPGI Bokondini hingga lulus tahun 1972. Setelah itu, beliau kemudian meneruskan pendidikan di SPG Negeri Jayapura hingga tamat pada tahun 1975. Sedangkan gelar sarjananya diraih dari UNCEN pada tahun 1989. Selain pendidikan formal, beliau juga aktif mengikuti pendidikan pelatihan, antara lain DIKLAT ADUMLAH (2000) dan DIKLAT SPAMA (2001).

Karir Drs. Robert Wanimbo pada awalnya dimulai sebagai seorang pendidik dengan menjadi Guru SD INPRES Temeria sejak tahun 1976 atau satu tahun setelah beliau menamatkan pendidikan di SPG. Namun karena kedekatannya dengan masyarakat, satu tahun kemudian membawa beliau menjadi salah satu wakil rakyat dengan duduk sebagai Anggota DPRD TK II Jayawijaya 1977-1982. Sadar akan pentingnya bekal ilmu pengetahuan, beliau kemudian memutuskan untuk menerima tugas belajar pada Universitas Cendrawasih sejak tahun 1982. Di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa, beliau senantiasa aktif menyuarakan aspirasi rakyat. Hal ini membawa hasil dengan terpilihnya beliau sebagai Ketua DPRD TK II Jayawijaya periode 1987-1992. Sementara setelah selesai tugas belajar, sejak tahun 1991 beliau juga diangkat menjadi salah satu pegawau di Dinas P dan K Kabupaten Jayawijaya.

Dedikasi Drs. Robert Wanimbo dalam menyuarakan aspirasi rakyat tidak hanya terbatas di lingkungan Kabupaten Jayawijaya, namun telah sampai ke kancah nasional. Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya beliau sebagai Anggota MPR RI untuk periode 1992- 1997. Meski telah mampu berkarir sampai ke tingkat nasional, kepeduliannya untuk membangun daerah asalya tetap tertanam di hati beliau. Setelah purna tugas sebagai anggota MPR, beliau kembali mengabdi di ligkungan Pemerintahan Kabupaten Jayawijaya dengan menjadi Pegawai Dinas Pendapatan Daerah sejak tahun 2001. Pada perkembangan selanjutnya, setelah Kabupaten Yahukimo terbentuk, beliau menjadi salah satu sosok yang dianggap mampu menjadi penjabat bupati. Hal ini menjadi kenyataan dengan ditunjukknya beliau menjadi Penjabat Bupati Yahukimo sejak 14 April 2003.

Setelah resmi menjadi penjabat bupati, Drs. Robert Wanimbo segera melakukan berbagai program strategis mengenai pembangunan daerah. Meski dengan sarana dan prasarana yang masih kurang di sana-sini, beliau tetap bersemangat untuk mewujudkan ambisinya membangun Yahukimo. Dengan dukungan masyarakat dan aparat pemerintahannya, beliau optimis akan mampu mengubah daerah yang dipimpinnya menjadi lebih maju. Salah satu yang mendorong semangatnya adalah melimpahnya potensi daerah yang belum tergarap, kondisi sosial masyarakat yang mendukung, serta adanya kebijakan pemerintah pusat tentang otonomi daerah yang memberikan kewenangan lebih luas kepada kepala daerah.

 

Peta Yahukimo