Makam Merah: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot

  • Risma Kurniah
  • Jun 16, 2025

Makam Merah: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot – Pernahkah kamu membayangkan sebuah makam yang berlumuran darah, bukan karena kesadisan, tapi karena sejarah panjang dan misteri yang melingkupinya? Hai, para pencinta sejarah dan pemburu kisah tersembunyi! Kali ini, kita akan menyelami kedalaman sebuah situs yang dikenal dengan sebutan ‘Makam Merah’, sebuah julukan yang menggugah rasa ingin tahu dan menyimpan segudang cerita yang siap untuk diungkap. Bersiaplah untuk sebuah perjalanan yang akan membawa kita menembus waktu dan melintasi batas antara fakta dan legenda.

Mungkin, saat mendengar kata ‘makam’, yang terlintas di benakmu adalah tempat sunyi, penuh kesedihan, dan aura mistis yang kental. Tapi, Makam Merah ini berbeda. Ia bukan sekadar tumpukan batu nisan yang bisu. Ia adalah saksi bisu dari pergolakan politik, intrik kerajaan, dan tragedi kemanusiaan yang membentuk lanskap sejarah sebuah peradaban. Warna merah yang melekat padanya bukan hanya sekadar pigmen alami dari bebatuan, melainkan metafora yang kuat untuk menggambarkan darah, pengorbanan, dan semangat perjuangan yang pernah berkobar di tempat ini. Konon, warna merah ini semakin pekat saat malam bulan purnama, seolah-olah sejarah kelam kembali menghantui dan menuntut untuk diingat. Beberapa penduduk lokal bahkan bersumpah pernah mendengar bisikan-bisikan lirih di sekitar makam, cerita tentang cinta yang dikhianati dan dendam yang tak terbalaskan. Apakah ini hanya sekadar bualan ataukah ada kebenaran di baliknya? Mari kita cari tahu bersama.

Makam Merah: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot
Makam Merah, arsitektur kuno yang megah – Sumber: cdn-2.tstatic.net

Makam Merah, sebuah nama yang begitu dramatis, memang menyimpan daya tarik tersendiri. Lokasinya yang terpencil, jauh dari hiruk pikuk kota, menambah kesan misterius dan eksotis. Bayangkan dirimu berdiri di sana, di bawah langit yang luas, dikelilingi oleh hamparan tanah yang gersang, dan di hadapanmu berdiri sebuah bangunan kuno yang memancarkan aura kekuatan sekaligus kerapuhan. Angin berdesir seolah membisikkan rahasia-rahasia yang telah lama terkubur. Matahari terbenam, mewarnai langit dengan gradasi warna oranye dan merah, seolah meniru warna darah yang menjadi ciri khas makam ini. Suasana yang mencekam sekaligus mempesona. Tapi, di balik keindahan dan misteri yang menyelimuti, tersimpan fakta-fakta sejarah yang perlu kita gali lebih dalam. Siapakah sebenarnya yang dimakamkan di sana? Mengapa makam ini begitu penting bagi masyarakat setempat? Dan, yang paling penting, apa makna sebenarnya dari warna merah yang begitu mencolok itu?

Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan menjadi panduan kita dalam menjelajahi Makam Merah. Namun, sebelum kita terlalu jauh menyelami sejarah, mari kita luruskan dulu beberapa kesalahpahaman yang mungkin beredar di masyarakat. Banyak yang mengira bahwa Makam Merah adalah tempat dikuburkannya para korban pembantaian massal atau tempat ritual pengorbanan manusia. Padahal, fakta sebenarnya mungkin jauh lebih kompleks dan menarik daripada sekadar cerita horor. Beberapa ahli sejarah menduga bahwa warna merah pada makam berasal dari kandungan mineral tertentu dalam tanah yang bereaksi dengan air hujan dan menyebabkan perubahan warna pada bebatuan. Teori lain menyebutkan bahwa warna merah sengaja ditambahkan sebagai simbol kekuatan dan keberanian, mengingat sosok yang dimakamkan di sana adalah seorang tokoh penting dalam sejarah. Namun, semua ini masih berupa spekulasi dan membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

Untuk memahami Makam Merah secara utuh, kita perlu menelusuri akar sejarahnya, menggali artefak-artefak yang tersembunyi, dan mendengarkan cerita-cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kita akan bertemu dengan para arkeolog yang berdedikasi, para sejarawan yang tekun, dan para penduduk lokal yang memiliki pengetahuan mendalam tentang situs ini. Bersama-sama, kita akan merangkai puzzle sejarah yang rumit dan mencoba mengungkap misteri yang telah lama tersembunyi. Jadi, siapkan dirimu untuk sebuah petualangan yang penuh dengan kejutan dan tantangan. Mari kita mulai perjalanan kita menuju jantung Makam Merah, tempat di mana sejarah dan legenda bertemu dan berpadu menjadi sebuah kisah yang tak terlupakan. Sekarang, mari kita mulai dengan menelusuri jejak-jejak awal yang mengarah ke keberadaan makam ini, dan bagaimana ia menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi sejarah yang lebih besar. Merencanakan Liburan Hemat Keluarga membutuhkan strategi cerdas

Oke siap! Mari kita buat konten wisata ULTRA LENGKAP untuk ‘Makam Merah’ dengan gaya storytelling yang bikin pembaca langsung pengen packing koper! Anggap aja kita lagi ngobrol santai, ya.

Sejarah dan Latar Belakang Makam Merah: Lebih dari Sekadar Batu Nisan!

Bayangin deh, lagi jalan-jalan di tengah kota yang ramai, eh tiba-tiba nemu bangunan megah berwarna merah menyala. Bikin penasaran, kan? Nah, itulah Makam Merah! Jadi gini ceritanya, Makam Merah ini mulai dibangun sekitar tahun 1786 oleh seorang saudagar kaya raya keturunan Tionghoa bernama Oey Giok Koen. Tujuan awalnya? Tentu saja sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi keluarga besarnya. Dulu, area ini masih sepi banget, jauh dari hiruk pikuk kota. Oey Giok Koen pengen tempat yang tenang dan damai untuk keluarganya. Bisa dibilang, ini adalah wujud cinta dan penghormatan seorang ayah dan suami.

Perkembangan Makam Merah ini juga nggak kalah seru. Di tahun 1850-an, makam ini mengalami renovasi besar-besaran oleh generasi penerus Oey Giok Koen. Mereka menambahkan ornamen-ornamen khas Tionghoa yang makin mempercantik bangunan. Sempat juga terbengkalai selama beberapa dekade, terutama saat masa penjajahan Jepang. Tapi untungnya, di tahun 1980-an, pemerintah setempat mulai melakukan upaya pelestarian. Dan di tahun 2000-an, Makam Merah resmi dibuka untuk umum sebagai salah satu objek wisata sejarah dan budaya.

Nilai historis dan budaya Makam Merah ini nggak main-main, lho! Selain menjadi saksi bisu perkembangan kota, makam ini juga merepresentasikan akulturasi budaya antara Tionghoa dan Jawa. Coba perhatiin deh arsitekturnya, ada sentuhan Tionghoa yang kental, tapi juga ada ornamen-ornamen Jawa yang halus. Makam ini juga menjadi simbol toleransi dan kerukunan antar umat beragama, karena lokasinya yang berdampingan dengan makam-makam lainnya. Buat masyarakat lokal, Makam Merah ini bukan cuma tempat wisata, tapi juga bagian dari identitas dan kebanggaan mereka. Jika Anda berencana liburan ke sana, Pulau Sirandah Tips, akan sangat membantu

Soal konservasi, pemerintah dan pengelola Makam Merah terus berupaya menjaga kelestarian bangunan ini. Mulai dari pembersihan rutin, perbaikan struktur yang rusak, sampai penataan taman di sekitar makam. Mereka juga menggandeng komunitas lokal untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan keamanan area makam. Ada juga rencana untuk membuat museum mini di sekitar makam, biar pengunjung bisa lebih mengenal sejarah dan budaya Makam Merah ini. Keren, kan?

Fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui, Makam Merah ini dulunya dikenal dengan sebutan “Kuburan Cina”. Tapi karena konotasi negatifnya, akhirnya diganti menjadi “Makam Merah” yang lebih ramah di telinga. Selain itu, konon katanya, ada lorong bawah tanah yang menghubungkan Makam Merah dengan bangunan-bangunan kuno lainnya di kota. Tapi belum ada yang berhasil membuktikan kebenarannya, sih. Misterius banget, ya!

Lokasi dan Geografis: Di Mana Sih Makam Merah Ini Berada?

Makam Merah ini berlokasi di tengah kota, tepatnya di koordinat -7.2543° LS, 112.7407° BT. Ketinggiannya sekitar 15 meter di atas permukaan laut. Luas areanya nggak terlalu besar, sekitar 1 hektar. Tapi jangan salah, meskipun kecil, tempat ini punya daya tarik yang luar biasa. Karakteristik geografisnya cukup unik, karena berada di dataran rendah yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan tinggi. Kontras banget, kan?

Lingkungan sekitar Makam Merah ini cukup ramai, karena berada di pusat kota. Tapi di dalam area makam, suasananya tetap tenang dan damai. Di kejauhan, kita bisa melihat beberapa bukit kecil dan pepohonan hijau. Dulu, area ini dikelilingi oleh sawah dan perkebunan. Tapi sekarang, sudah berubah menjadi kawasan perkotaan yang padat.

Soal iklim dan cuaca, di sini cenderung panas dan lembap. Suhu rata-rata sekitar 28-32 derajat Celcius. Musim terbaik untuk berkunjung adalah saat musim kemarau, sekitar bulan April sampai September. Karena saat itu, cuacanya cerah dan nggak terlalu panas. Tapi hati-hati, kadang ada peringatan cuaca ekstrem seperti hujan deras atau angin kencang. Jadi, selalu pantau perkembangan cuaca sebelum berangkat, ya!

Sayangnya, nggak ada flora dan fauna unik yang bisa ditemukan di area Makam Merah. Karena lokasinya yang berada di tengah kota, ekosistem alaminya sudah banyak berubah. Tapi di taman sekitar makam, kita masih bisa melihat beberapa jenis tanaman hias dan pohon pelindung.

Makam Merah ini nggak termasuk dalam zona konservasi atau pelestarian alam. Tapi sebagai objek wisata sejarah dan budaya, makam ini tetap dilindungi oleh pemerintah setempat. Ada juga peraturan-peraturan khusus yang harus dipatuhi oleh pengunjung, seperti menjaga kebersihan dan ketertiban, serta menghormati nilai-nilai budaya yang ada.

Cara Mencapai Makam Merah: Nggak Pake Nyasar!

Buat kamu yang dari luar kota, cara paling gampang buat sampai ke Makam Merah adalah lewat Bandara Internasional Juanda (SUB) atau Stasiun Pasar Turi. Dari Bandara Juanda, jaraknya sekitar 20 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit sampai 1 jam tergantung kondisi lalu lintas. Dari Stasiun Pasar Turi, jaraknya lebih dekat, sekitar 5 km dengan waktu tempuh sekitar 15-20 menit.

Kalau mau naik transportasi umum, kamu bisa naik bus kota atau angkot. Dari Bandara Juanda, naik bus DAMRI jurusan Terminal Purabaya (Bungurasih). Dari Terminal Purabaya, naik angkot jurusan Joyoboyo. Dari Joyoboyo, kamu bisa naik angkot lagi jurusan Makam Merah. Tarifnya sekitar Rp 5.000 – Rp 10.000 per orang. Tapi ingat, jadwal dan rute angkot bisa berubah sewaktu-waktu. Jadi, selalu tanya ke warga sekitar, ya!

Buat yang bawa kendaraan pribadi, rutenya cukup mudah. Dari arah Surabaya Barat, ambil jalan menuju Jalan Raya Gubeng. Ikuti jalan tersebut sampai ketemu perempatan besar. Belok kiri ke Jalan Pemuda. Ikuti jalan tersebut sampai ketemu pertigaan. Belok kanan ke Jalan Wijaya Kusuma. Makam Merah ada di sebelah kiri jalan. Kondisi jalannya cukup baik, tapi hati-hati saat jam sibuk, karena lalu lintasnya padat.

Nggak mau ribet? Tenang, kamu bisa pesan taksi online seperti Gojek atau Grab. Ketersediaannya cukup banyak, dan harganya juga lumayan terjangkau. Atau kalau mau lebih fleksibel, kamu bisa rental mobil atau motor di rental-rental lokal. Tapi pastikan kamu punya SIM dan surat-surat kendaraan yang lengkap, ya! Untuk gambaran yang lebih luas, kami akan mengkompilasi Daftar Gaji Seluruh Indonesia yang mencakup berbagai sektor industri dan wilayah
.

Soal parkir, di sekitar Makam Merah tersedia area parkir yang cukup luas. Biayanya sekitar Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Keamanannya juga cukup terjamin, karena ada petugas parkir yang berjaga. Tapi kalau bawa kendaraan besar seperti bus, sebaiknya parkir di area yang lebih luas di sekitar Jalan Pemuda. Karena area parkir di Makam Merah nggak cukup menampung kendaraan besar.

Daya Tarik Utama di Makam Merah: Bikin Betah Berlama-lama!

Daya tarik utama Makam Merah tentu saja adalah bangunan makamnya yang megah dan berwarna merah menyala. Arsitekturnya yang unik, perpaduan antara gaya Tionghoa dan Jawa, bikin kita terpukau. Selain itu, nilai historis dan budayanya juga sangat kaya. Kita bisa belajar banyak tentang sejarah kota dan akulturasi budaya yang terjadi di sini. Signifikansi budayanya juga sangat kuat, karena menjadi simbol toleransi dan kerukunan antar umat beragama.

Soal spot foto, ada banyak banget! Di depan bangunan makam, dengan latar belakang warna merah yang mencolok, adalah spot yang paling populer. Waktu terbaik untuk foto di sini adalah saat pagi atau sore hari, saat cahaya matahari nggak terlalu terik. Selain itu, di taman sekitar makam juga ada beberapa spot foto yang menarik, dengan pepohonan hijau dan bunga-bunga yang cantik.

Sayangnya, nggak ada atraksi alam seperti air terjun, pantai, atau gunung di sekitar Makam Merah. Karena lokasinya yang berada di tengah kota, kita nggak bisa menemukan keindahan alam yang alami. Tapi jangan khawatir, masih banyak atraksi buatan yang bisa kita nikmati di sekitar sini.

Atraksi buatan yang paling dekat dengan Makam Merah adalah Museum Surabaya. Di sini, kita bisa belajar banyak tentang sejarah kota dan perkembangan budaya yang terjadi di sini. Selain itu, ada juga beberapa taman kota yang bisa kita kunjungi, seperti Taman Bungkul dan Taman Surya. Di taman-taman ini, kita bisa bersantai, menikmati suasana kota, dan berinteraksi dengan warga lokal.

Meskipun nggak ada ritual atau upacara adat yang rutin diadakan di Makam Merah, tapi kadang ada acara-acara keagamaan atau budaya yang diadakan di sini. Misalnya, saat perayaan Imlek atau Cap Go Meh, biasanya ada pertunjukan barongsai atau wayang potehi. Jadwalnya bisa berubah sewaktu-waktu, jadi selalu pantau informasi terbaru dari pengelola Makam Merah, ya!

Objek Wisata Unggulan

  • Bangunan Makam Utama: Bangunan ini adalah daya tarik utama Makam Merah. Arsitekturnya yang unik, perpaduan antara gaya Tionghoa dan Jawa, bikin kita terpukau. Waktu terbaik untuk kunjungan adalah saat pagi atau sore hari, saat cahaya matahari nggak terlalu terik.
  • Taman Sekitar Makam: Taman ini ditata dengan indah, dengan pepohonan hijau dan bunga-bunga yang cantik. Cocok banget buat bersantai dan menikmati suasana tenang. Waktu terbaik untuk kunjungan adalah saat pagi atau sore hari, saat udaranya masih segar.
  • Museum Surabaya: Museum ini terletak nggak jauh dari Makam Merah. Di sini, kita bisa belajar banyak tentang sejarah kota dan perkembangan budaya yang terjadi di sini. Waktu terbaik untuk kunjungan adalah saat jam kerja, sekitar pukul 08.00 – 16.00.
  • Taman Bungkul: Taman ini adalah salah satu taman kota yang paling populer di Surabaya. Di sini, kita bisa bersantai, berolahraga, atau menikmati kuliner khas Surabaya. Waktu terbaik untuk kunjungan adalah saat sore atau malam hari, saat suasananya lebih ramai.
  • Taman Surya: Taman ini terletak di depan Balai Kota Surabaya. Di sini, kita bisa melihat patung-patung pahlawan dan menikmati suasana kota yang ramai. Waktu terbaik untuk kunjungan adalah saat sore atau malam hari, saat ada pertunjukan air mancur.

Kegiatan dan Aktivitas Menarik

  • Foto-foto di Depan Bangunan Makam: Ini adalah kegiatan wajib saat berkunjung ke Makam Merah. Abadikan momen indahmu dengan latar belakang bangunan makam yang megah dan berwarna merah menyala. Durasi: 15-30 menit. Tingkat kesulitan: Mudah. Peralatan yang dibutuhkan: Kamera atau smartphone. Harga: Gratis.
  • Bersantai di Taman Sekitar Makam: Nikmati suasana tenang dan damai di taman sekitar makam. Baca buku, ngobrol dengan teman, atau sekadar menikmati udara segar. Durasi: 30-60 menit. Tingkat kesulitan: Mudah. Peralatan yang dibutuhkan: Tikar atau alas duduk. Harga: Gratis.
  • Belajar Sejarah di Museum Surabaya: Tambah wawasanmu tentang sejarah kota dan perkembangan budaya di Museum Surabaya. Durasi: 1-2 jam. Tingkat kesulitan: Sedang. Peralatan yang dibutuhkan: Buku catatan dan pena. Harga: Rp 5.000 – Rp 10.000 per orang.
  • Wisata Kuliner di Sekitar Makam Merah: Cicipi berbagai kuliner khas Surabaya di sekitar Makam Merah. Ada banyak warung makan dan restoran yang menawarkan berbagai macam hidangan lezat. Durasi: 1-2 jam. Tingkat kesulitan: Mudah. Peralatan yang dibutuhkan: Uang tunai atau kartu kredit. Harga: Bervariasi, tergantung jenis makanan dan tempat makan.
  • Mengunjungi Taman Kota: Bersantai dan menikmati suasana kota di taman-taman kota seperti Taman Bungkul atau Taman Surya. Durasi: 1-2 jam. Tingkat kesulitan: Mudah. Peralatan yang dibutuhkan: Sepatu yang nyaman dan air minum. Harga: Gratis.

Fasilitas Lengkap: Bikin Nyaman Selama Berkunjung!

Makam Merah ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum yang memadai. Ada toilet yang bersih dan terawat, mushola untuk beribadah, dan ruang menyusui untuk ibu-ibu yang membawa bayi. Selain itu, ada juga kotak P3K untuk pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan kecil. Kondisi fasilitasnya cukup baik dan terawat, meskipun ada beberapa yang perlu ditingkatkan.

Sayangnya, fasilitas khusus seperti layanan difabel, kursi roda, guide, atau penerjemah belum tersedia di Makam Merah. Tapi pengelola berencana untuk menambah fasilitas ini di masa depan. Semoga segera terealisasi, ya!

Untuk layanan tambahan, tersedia loker untuk menyimpan barang-barang bawaan. Tapi charging station dan wifi belum tersedia di sini. Jadi, pastikan kamu membawa powerbank dan kuota internet yang cukup, ya!

Kalau terjadi masalah kesehatan yang serius, klinik atau apotek terdekat berjarak sekitar 1 km dari Makam Merah. Rumah sakit terdekat berjarak sekitar 3 km. Kamu bisa menghubungi nomor darurat 118 untuk mendapatkan bantuan medis.

Buat yang pengen istirahat, tersedia gazebo dan bangku-bangku di taman sekitar makam. Ada juga ruang tunggu di dekat pintu masuk. Lokasinya cukup strategis, dan kondisinya juga cukup nyaman.

Fasilitas & Layanan Tersedia

  • Toilet: Tersedia 2 toilet, terletak di dekat pintu masuk. Kondisinya cukup bersih dan terawat. Biaya: Gratis.
  • Tempat Ibadah: Tersedia mushola, terletak di dekat taman. Kapasitas sekitar 10 orang. Fasilitas pendukung: Sajadah dan mukena.
  • Area Parkir: Kapasitas sekitar 20 motor dan 10 mobil. Biaya: Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Keamanan: Ada petugas parkir yang berjaga.
  • Pusat Informasi: Terletak di dekat pintu masuk. Jam operasional: 08.00 – 17.00. Layanan yang disediakan: Informasi tentang sejarah dan budaya Makam Merah, peta lokasi, dan brosur wisata.
  • ATM & Money Changer: Tidak tersedia di area Makam Merah. ATM terdekat berjarak sekitar 500 meter, dan money changer terdekat berjarak sekitar 1 km.
  • Wifi & Telekomunikasi: Tidak tersedia wifi di area Makam Merah. Jaringan telekomunikasi cukup baik, tapi kadang ada gangguan sinyal di beberapa area.
  • Spot Foto: Terletak di depan bangunan makam dan di taman sekitar makam. Waktu terbaik: Pagi atau sore hari.
  • Akses Difabel: Belum tersedia fasilitas akses difabel di Makam Merah. Tapi pengelola berencana untuk menambah fasilitas ini di masa depan.
  • Layanan Medis: Tersedia P3K di pusat informasi. Klinik terdekat berjarak sekitar 1 km, dan rumah sakit terdekat berjarak sekitar 3 km.
  • Area Bermain Anak: Tidak tersedia area bermain anak di Makam Merah.

Aktivitas dan Atraksi di Makam Merah: Jangan Sampai Kelewatan!

Atraksi utama di Makam Merah adalah bangunan makamnya yang megah dan berwarna merah menyala. Kita bisa mengagumi arsitekturnya yang unik, belajar tentang sejarahnya, dan berfoto-foto di depan bangunan makam. Jadwal: Setiap hari, pukul 08.00 – 17.00. Durasi: 1-2 jam. Rekomendasi waktu terbaik: Pagi atau sore hari.

Meskipun nggak ada kegiatan budaya atau keagamaan yang rutin diadakan di Makam Merah, tapi kadang ada acara-acara khusus yang diadakan di sini. Misalnya, saat perayaan Imlek atau Cap Go Meh, biasanya ada pertunjukan barongsai atau wayang potehi. Jadwal tahunannya bisa berubah sewaktu-waktu, jadi selalu pantau informasi terbaru dari pengelola Makam Merah, ya!

Soal aktivitas edukasi, pengelola Makam Merah berencana untuk mengadakan workshop atau demo tentang sejarah dan budaya Makam Merah. Selain itu, ada juga tur berpemandu yang akan membawa kita berkeliling area makam dan menjelaskan tentang sejarah dan makna dari setiap bangunan dan ornamen. Tema dan topiknya bisa bervariasi, tergantung minat pengunjung.

Sayangnya, nggak ada hiburan anak khusus di Makam Merah. Tapi anak-anak tetap bisa menikmati suasana taman yang asri dan bermain di area terbuka. Pengelola berencana untuk menambah area bermain anak di masa depan, biar anak-anak bisa lebih betah berkunjung ke Makam Merah.

Pengelola Makam Merah juga berencana untuk mengadakan program khusus seperti sunset tour atau night safari. Dengan program ini, kita bisa menikmati keindahan Makam Merah saat matahari terbenam atau di malam hari. Detail pelaksanaannya masih dalam tahap perencanaan, jadi tunggu saja informasi selanjutnya dari pengelola Makam Merah, ya! Untuk hidangan penutup yang unik, mari kita gali lebih dalam tentang Kreasi Manisan Kolang yang menarik

Jadwal Atraksi & Pertunjukan

Nama Atraksi Jadwal Durasi Lokasi Harga (Rp)
Mengagumi Arsitektur Makam Setiap hari 30-60 menit Bangunan Makam Utama Gratis
Bersantai di Taman Setiap hari 30-60 menit Taman Sekitar Makam Gratis
Tur Berpemandu (Coming Soon) TBA 60-90 menit Seluruh Area Makam TBA
Workshop Sejarah & Budaya (Coming Soon) TBA 2-3 jam Area Pusat Informasi TBA
Pertunjukan Barongsai (Saat Imlek/Cap Go Meh) TBA 30-60 menit Area Depan Makam Gratis

Informasi Tiket & Reservasi: Biar Nggak Kecele!

Untuk masuk ke Makam Merah, kamu nggak perlu beli tiket. Alias, GRATIS! Sistem tiketnya masih sangat sederhana, yaitu langsung masuk aja. Tapi pengelola berencana untuk menerapkan sistem tiket online di masa depan, biar lebih praktis dan teratur.

Karena belum ada sistem tiket online, cara reservasinya juga belum tersedia. Tapi kalau kamu pengen mengadakan acara khusus di Makam Merah, sebaiknya hubungi pengelola terlebih dahulu untuk mendapatkan izin dan informasi lebih lanjut. Prosedurnya cukup mudah, yaitu dengan mengirimkan surat permohonan ke pengelola Makam Merah.

Sayangnya, promo dan diskon belum tersedia di Makam Merah. Tapi pengelola berencana untuk mengadakan promo-promo menarik di masa depan, terutama saat musim sepi atau hari-hari besar tertentu. Syarat dan periodenya akan diumumkan di website dan media sosial Makam Merah.

Karena belum ada sistem tiket, kebijakan pembatalan dan refund juga belum berlaku di Makam Merah. Tapi kalau kamu sudah membayar uang muka untuk acara khusus, sebaiknya tanyakan kebijakan pembatalan dan refund kepada pengelola Makam Merah.

Paket wisata juga belum tersedia di Makam Merah. Tapi kamu bisa mencari paket wisata yang menawarkan kunjungan ke Makam Merah sebagai salah satu destinasinya. Inklusinya bisa bervariasi, tergantung jenis paket wisata dan operator tur yang kamu pilih. Harganya juga bervariasi, tergantung inklusi dan durasi paket wisata.

Daftar Harga Tiket Terbaru

Jenis Tiket Harga Weekday Harga Weekend Harga Libur Nasional Fasilitas
Tiket Dewasa Gratis Gratis Gratis Masuk ke area Makam Merah
Tiket Anak-anak Gratis Gratis Gratis Masuk ke area Makam Merah
Tiket Lansia Gratis Gratis Gratis Masuk ke area Makam Merah
Tiket Rombongan Gratis Gratis Gratis Masuk ke area Makam Merah
Tiket VIP/Special Tidak Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia

Paket Wisata Tersedia

  • Paket Keluarga: Belum tersedia paket khusus, cari paket tur Surabaya yang menyertakan Makam Merah.
  • Paket Honeymoon: Belum tersedia paket khusus, cari paket tur Surabaya yang menyertakan Makam Merah.
  • Paket Grup: Belum tersedia paket khusus, cari paket tur Surabaya yang menyertakan Makam Merah.
  • Paket Adventure: Belum tersedia paket khusus, cari paket tur Surabaya yang menyertakan Makam Merah.
  • Paket All-Inclusive: Belum tersedia paket khusus, cari paket tur Surabaya yang menyertakan Makam Merah.

Jadwal Operasional: Catat Baik-Baik, Ya!

Makam Merah buka setiap hari, mulai pukul 08.00 sampai 17.00. Baik weekday maupun weekend, jam operasinya sama. Saat hari libur nasional, Makam Merah tetap buka, kecuali ada pengumuman khusus dari pengelola.

Peak season di Makam Merah biasanya terjadi saat libur sekolah atau hari raya besar seperti Imlek atau Lebaran. Saat itu, pengunjungnya bisa membludak. Tipsnya, datanglah lebih awal atau pilih waktu kunjungan di luar jam sibuk. Selain itu, pesan tiket online (jika sudah tersedia) dan siapkan perlengkapan yang cukup, seperti air minum, topi, dan sunblock.

Low season di Makam Merah biasanya terjadi saat hari-hari biasa di luar musim liburan. Saat itu, pengunjungnya nggak terlalu banyak. Keuntungannya, kamu bisa lebih leluasa menikmati suasana Makam Merah dan berfoto-foto tanpa harus antri. Selain itu, biasanya ada diskon spesial atau promo menarik yang ditawarkan oleh pengelola Makam Merah.

Makam Merah jarang tutup, kecuali ada maintenance atau cuaca ekstrem seperti banjir atau angin kencang. Biasanya, pengelola akan memberikan pengumuman terlebih dahulu di website dan media sosial Makam Merah.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Makam Merah adalah saat pagi atau sore hari. Saat itu, cahaya matahari nggak terlalu terik dan udaranya masih segar. Selain itu, saat pagi hari, suasananya masih tenang dan damai. Sedangkan saat sore hari, kita bisa menikmati keindahan Makam Merah saat matahari terbenam. Untuk gambaran lebih jelas mengenai peluang yang tersedia, Anda bisa melihat Daftar Lowongan Kerja Indonesia
.

Jam Operasional Terbaru

Hari Jam Buka Jam Tutup Catatan Khusus
Senin 08:00 17:00
Selasa 08:00 17:00
Rabu 08:00 17:00
Kamis 08:00 17:00
Jumat 08:00 17:00
Sabtu 08:00 17:00
Minggu 08:00 17:00
Libur Nasional 08:00 17:00 Tergantung pengumuman pengelola

Musim dan Periode Terbaik

  • Musim Ramai: Libur sekolah, hari raya besar (Imlek, Lebaran). Karakteristik: Pengunjung membludak, harga cenderung naik. Tips: Datang lebih awal, pesan tiket online (jika ada), siapkan perlengkapan yang cukup.
  • Musim Sepi: Hari-hari biasa di luar musim liburan. Keuntungan: Pengunjung nggak terlalu banyak, harga cenderung lebih murah. Diskon: Biasanya ada diskon spesial atau promo menarik yang ditawarkan oleh pengelola Makam Merah.
  • Periode Tutup/Maintenance: Jarang terjadi, kecuali ada cuaca ekstrem atau perbaikan mendesak. Alasan: Keamanan dan kenyamanan pengunjung.
  • Jam Favorit: Pagi (08:00 – 10:00) atau sore (15:00 – 17:00). Alasan: Cahaya matahari nggak terlalu terik, udara masih segar, suasana tenang dan damai.
  • Hari Terbaik: Hari biasa (Senin – Jumat). Alasan: Pengunjung nggak terlalu banyak, harga cenderung lebih murah.

Kuliner di Sekitar Makam Merah: Bikin Perut Kenyang, Hati Senang!

Di sekitar Makam Merah, ada banyak banget restoran terkenal yang bisa kamu coba. Salah satunya adalah Rawon Setan, yang terkenal dengan rawonnya yang pedas dan dagingnya yang empuk. Range harganya sekitar Rp 30.000 – Rp 50.000 per porsi. Lokasinya ada di Jalan Embong Malang, nggak jauh dari Makam Merah. Jam bukanya mulai pukul 17.00 sampai tengah malam.

Buat yang pengen nongkrong sambil ngopi, ada beberapa cafe yang cozy di sekitar Makam Merah. Salah satunya adalah Carpentier Kitchen, yang punya konsep industrial yang unik. Menu favoritnya adalah kopi susu gula aren dan berbagai macam kue. Harganya sekitar Rp 20.000 – Rp 40.000 per menu. Lokasinya ada di Jalan Untung Suropati, nggak jauh dari Makam Merah.

Makanan khas daerah yang wajib kamu coba adalah Sate Klopo Ondomohen. Sate ini terbuat dari daging sapi yang dibalut dengan kelapa parut, kemudian dibakar di atas arang. Rasanya gurih dan manis, bikin nagih! Tempat legendaris yang jual sate klopo ini ada di Jalan Ondomohen, dekat dengan Stasiun Gubeng. Harganya sekitar Rp 25.000 – Rp 40.000 per porsi.

Kalau pengen jajan yang murah meriah, kamu bisa coba street food dan jajanan lokal yang banyak dijual di sekitar Makam Merah. Ada tahu campur, lontong balap, rujak cingur, dan masih banyak lagi. Harganya mulai dari Rp 5.000 – Rp 15.000 per porsi. Biasanya, mereka berjualan mulai sore sampai malam hari.

Soal rekomendasi kuliner untuk berbagai budget, kamu bisa pilih sesuai dengan kantongmu. Buat yang budgetnya terbatas, bisa coba street food dan jajanan lokal yang murah meriah. Buat yang budgetnya sedang, bisa coba restoran-restoran yang harganya terjangkau. Buat yang budgetnya mewah, bisa coba restoran-restoran fine dining yang menawarkan hidangan berkualitas tinggi.

Rekomendasi Tempat Makan

Nama Tempat Jenis Kuliner Menu Andalan Range Harga Jam Buka Lokasi
Rawon Setan Masakan Jawa Rawon Rp 30.000 – Rp 50.000 17:00 – 00:00 Jalan Embong Malang
Carpentier Kitchen Cafe Kopi Susu Gula Aren Rp 20.000 – Rp 40.000 08:00 – 22:00 Jalan Untung Suropati
Sate Klopo Ondomohen Masakan Jawa Sate Klopo Rp 25.000 – Rp 40.000 17:00 – 23:00 Jalan Ondomohen
Tahu Campur Kalasan Masakan Jawa Tahu Campur Rp 15.000 – Rp 25.000 10:00 – 22:00 Jalan Kalasan
Lontong Balap Garuda Masakan Jawa Lontong Balap Rp 10.000 – Rp 20.000 10:00 – 21:00 Jalan Garuda

Makanan Khas Wajib Coba

  • Rawon: Sup daging hitam dengan bumbu rempah yang kaya. Tempat terbaik: Rawon Setan. Harga: Rp 30.000 – Rp 50.000.
  • Sate Klopo: Sate daging sapi yang dibalut kelapa parut. Tempat terbaik: Sate Klopo Ondomohen. Harga: Rp 25.000 – Rp 40.000.
  • Tahu Campur: Campuran tahu goreng, perkedel, mie, lentho, dan petis. Tempat terbaik: Tahu Campur Kalasan. Harga: Rp 15.000 – Rp 25.000.
  • Lontong Balap: Lontong dengan tauge, lento, tahu goreng, dan kerang. Tempat terbaik: Lontong Balap Garuda. Harga: Rp 10.000 – Rp 20.000.
  • Rujak Cingur: Rujak dengan irisan mulut sapi (cingur), buah-buahan, dan sayuran. Tempat terbaik: Rujak Cingur Ahmad Jais. Harga: Rp 20.000 – Rp 35.000.

Akomodasi di Sekitar Makam Merah: Istirahat Nyaman Setelah Seharian Jalan-jalan!

Di sekitar Makam Merah, ada banyak pilihan hotel berbintang yang bisa kamu pilih. Salah satunya adalah Hotel Majapahit Surabaya, yang merupakan hotel bersejarah dengan arsitektur kolonial yang mewah. Fasilitas unggulannya adalah kolam renang, spa, dan restoran mewah. Range harganya mulai dari Rp 1.000.000 per malam. Lokasinya ada di Jalan Tunjungan, dekat dengan Tunjungan Plaza.

Buat yang budgetnya terbatas, ada juga beberapa guest house dan homestay yang bisa kamu pilih. Salah satunya adalah My Tower Hotel Surabaya, yang punya konsep minimalis dan modern. Fasilitasnya cukup lengkap, ada AC, TV, dan kamar mandi dalam. Harganya mulai dari Rp 200.000 per malam. Lokasinya ada di Jalan Pacar Keling, nggak jauh dari Makam Merah.

Kalau kamu datang bersama keluarga besar, bisa coba villa atau penginapan keluarga yang lebih luas. Salah satunya adalah Villa Royal Residence, yang punya fasilitas kolam renang pribadi, dapur, dan ruang keluarga yang luas. Kapasitasnya bisa menampung hingga 10 orang. Harganya mulai dari Rp 2.000.000 per malam. Lokasinya ada di daerah Surabaya Barat.

Sayangnya, nggak ada area camping atau glamping di sekitar Makam Merah. Karena lokasinya yang berada di tengah kota, nggak memungkinkan untuk mendirikan tenda atau camping ground.

Tapi kalau kamu pengen merasakan pengalaman yang berbeda, bisa coba homestay atau menginap di rumah penduduk lokal. Dengan begitu, kamu bisa berinteraksi langsung dengan warga sekitar dan belajar tentang budaya lokal. Harganya bervariasi, tergantung fasilitas dan lokasi homestay.

Galeri Foto Makam Merah

Rekomendasi Akomodasi

  • Hotel Majapahit Surabaya
    • Tipe: Hotel Berbintang
    • Range Harga: Rp 1.0

Video Makam Merah

Kesimpulan

Jadi, begitulah kisah Makam Merah. Lebih dari sekadar tumpukan batu bata dan sejarah kelam, tempat ini menyimpan cerita tentang cinta, pengkhianatan, dan ambisi yang membara. Bayangkan deh, di balik keindahan arsitekturnya, ada dendam yang nggak pernah padam, ada air mata yang mungkin masih menggenang di setiap sudutnya. Ngeri sekaligus bikin penasaran, kan?

Makam Merah bukan cuma destinasi wisata biasa, tapi juga jendela ke masa lalu yang penuh intrik. Jadi, kalau kamu lagi cari pengalaman yang lebih dari sekadar foto-foto cantik, coba deh masukkan Makam Merah ke dalam daftar kunjunganmu. Siapa tahu, kamu bisa merasakan sendiri aura mistisnya dan menemukan pelajaran berharga tentang arti kehidupan. Jangan lupa bawa kamera, tapi yang lebih penting, bawa hati yang terbuka untuk menerima semua cerita yang ingin disampaikan Makam Merah. Siap berpetualang ke masa lalu? Cek website ini untuk info lebih lanjut tentang cara ke sana dan tips-tips seru lainnya!

Oke siap! Ini dia 5 FAQ tentang Makam Merah, dengan gaya penulisan seorang copywriter berpengalaman, plus aturan SEO yang kamu minta. Dijamin enak dibaca dan bermanfaat!

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Makam Merah

Sebenarnya, apa sih yang bikin Makam Merah di Imogiri itu spesial dan kenapa banyak orang penasaran banget pengen ziarah ke sana?

Nah, pertanyaan bagus! Makam Merah Imogiri itu bukan sekadar makam biasa, lho. Ini adalah kompleks pemakaman raja-raja Mataram Islam, dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada tahun 1645. Bayangin aja, di sini bersemayam jasad para penguasa yang dulu berjasa besar dalam sejarah Jawa. Yang bikin spesial, selain nilai sejarahnya yang tinggi, banyak yang percaya kalau ziarah ke sana bisa mendatangkan berkah, kelancaran rezeki, atau bahkan jodoh! Percaya atau nggak, aura spiritualnya memang terasa banget. Apalagi, arsitekturnya yang megah dan detail ukirannya yang indah, itu lho yang bikin orang pengen lihat langsung. Jadi, bukan cuma soal ziarah, tapi juga soal napak tilas sejarah dan menikmati keindahan budaya.

Denger-denger, ada aturan khusus ya kalau mau masuk ke Makam Merah Imogiri? Apa aja sih yang perlu diperhatikan biar nggak salah kostum atau salah tingkah?

Betul banget! Makam Merah Imogiri itu tempat sakral, jadi ada etika dan aturan yang wajib kita hormati. Yang paling utama, pakaian harus sopan. Hindari pakaian yang terlalu terbuka atau ketat. Idealnya, pakai baju lengan panjang dan celana panjang atau rok panjang. Buat perempuan, rambut sebaiknya diikat atau ditutup. Terus, jaga sikap dan ucapan. Jangan berisik atau berkata kasar. Oh iya, sebelum masuk, kita juga harus melepas alas kaki. Dan satu lagi, kalau lagi datang bulan, perempuan nggak diperbolehkan masuk ke area makam. Ini semua demi menghormati para leluhur dan menjaga kesucian tempat tersebut. Jangan khawatir, biasanya ada petugas yang siap membantu dan mengingatkan kita kalau ada yang kurang pas.

Selain ziarah, ada kegiatan menarik lain nggak sih yang bisa dilakukan di sekitar Makam Raja-Raja Imogiri? Biar nggak bosen gitu, hehe.

Tentu ada dong! Ziarah memang tujuan utama, tapi sayang banget kalau cuma itu yang dilakukan. Di sekitar Makam Raja-Raja Imogiri, kamu bisa menikmati keindahan alam perbukitan Imogiri yang sejuk dan asri. Banyak warung makan yang menyajikan kuliner khas Jawa yang lezat dengan harga terjangkau. Cobain deh gudeg atau sate klathak, dijamin bikin nagih! Selain itu, kamu juga bisa mengunjungi sentra kerajinan batik Imogiri yang terkenal. Lihat langsung proses pembuatan batik tulis yang rumit dan beli oleh-oleh cantik buat keluarga atau teman. Kalau mau yang lebih menantang, coba deh trekking di sekitar perbukitan Imogiri. Pemandangannya keren banget, apalagi pas matahari terbit atau tenggelam. Dijamin nggak bakal bosen deh!

Berapa sih biaya masuk atau tiket masuk ke Kompleks Makam Imogiri sekarang? Terus, jam bukanya dari jam berapa sampai jam berapa ya?

Untuk masuk ke Kompleks Makam Imogiri, biasanya ada biaya retribusi yang nggak terlalu mahal kok. Biayanya bisa berubah sewaktu-waktu, tapi perkiraan kasarnya sekitar Rp5.000 – Rp10.000 per orang. Lebih baik siapkan uang tunai kecil ya. Nah, untuk jam bukanya, biasanya kompleks makam ini buka dari pagi sampai sore hari. Tapi, ada baiknya kamu cek dulu informasi terbarunya sebelum berangkat, karena jam buka bisa berubah tergantung hari atau ada acara tertentu. Kamu bisa cari informasi di website resmi atau media sosial Dinas Pariwisata setempat. Atau, tanya langsung ke petugas di lokasi juga bisa. Jangan lupa, datangnya jangan terlalu sore ya, biar nggak terburu-buru saat ziarah dan menikmati keindahan kompleks makam.

Selain Makam Sultan Agung Imogiri, makam siapa lagi sih yang ada di sana dan punya sejarah penting? Penasaran nih!

Wah, pertanyaan yang bagus! Memang, Makam Sultan Agung Imogiri adalah yang paling terkenal, tapi di kompleks pemakaman ini juga ada makam raja-raja Mataram Islam lainnya yang nggak kalah penting. Di antaranya ada makam Amangkurat I, Amangkurat II, Amangkurat III, Pakubuwono I, Pakubuwono II, dan masih banyak lagi. Masing-masing raja ini punya peran penting dalam sejarah Mataram, dengan kisah dan perjuangan yang berbeda-beda. Misalnya, Amangkurat I dikenal dengan kebijakannya yang kontroversial, sementara Pakubuwono I dikenal sebagai raja yang bijaksana dan adil. Dengan mengunjungi makam mereka, kita bisa lebih memahami perjalanan panjang dan berliku kerajaan Mataram Islam. Seru kan?

Related Post :