Gereja Ayam Magelang: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot

  • Risma Kurniah
  • Jun 24, 2025

Gereja Ayam Magelang: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot – Pernahkah kamu mendengar tentang bangunan raksasa berbentuk ayam di tengah hutan yang menyimpan kisah pilu dan harapan? Hai, para petualang jiwa! Kali ini, kita akan menyelami misteri dan keindahan Gereja Ayam Magelang, sebuah ikon arsitektur yang lebih dari sekadar bangunan. Tempat ini bukan hanya tentang struktur unik, tapi juga tentang perjalanan spiritual, mimpi yang terpendam, dan keajaiban yang tak terduga. Bersiaplah, karena kisah ini akan membuatmu merenung dan mungkin, sedikit tersenyum.

Gereja Ayam, atau yang lebih tepatnya “Bukit Rhema,” adalah sebuah bangunan yang terletak di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Sekilas, bangunan ini memang menyerupai ayam raksasa, lengkap dengan mahkota di atas kepalanya. Namun, faktanya, sang arsitek, Daniel Alamsjah, tidak pernah berniat membangun gereja berbentuk ayam. Ia justru ingin membangun sebuah “rumah doa” bagi semua agama dan kepercayaan. Ide ini muncul pada tahun , setelah Daniel mendapatkan sebuah “panggilan” dari Tuhan melalui mimpi. Ia diminta untuk membangun sebuah tempat di mana orang-orang dari berbagai bisa datang dan berdoa bersama. Mimpi itu begitu kuat, hingga Daniel memutuskan untuk mewujudkannya, meskipun ia sendiri bukanlah seorang arsitek. Dengan modal seadanya dan bantuan dari masyarakat sekitar, Daniel mulai membangun Bukit Rhema di atas sebidang tanah yang ia beli dengan harga murah. Proses pembangunan tidaklah mudah. Daniel menghadapi berbagai tantangan, mulai dari masalah keuangan hingga penolakan dari sebagian masyarakat. Namun, dengan keyakinan dan tekad yang kuat, ia terus berjuang untuk mewujudkan mimpinya.

Gereja Ayam Magelang: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot
Gereja Ayam Magelang yang megah. – Sumber: javatourasian.com

Seiring berjalannya waktu, Bukit Rhema mulai dikenal luas oleh masyarakat. Banyak orang datang untuk melihat keunikan bangunannya, berfoto, atau sekadar mencari ketenangan. Namun, tidak sedikit pula yang salah paham dan mengira bahwa bangunan ini adalah gereja Kristen berbentuk ayam. Kesalahpahaman ini semakin diperkuat oleh media yang seringkali menyebutnya sebagai “Gereja Ayam.” Padahal, Daniel sendiri telah berkali-kali menjelaskan bahwa Bukit Rhema bukanlah gereja, melainkan rumah doa bagi semua agama. Meski demikian, nama “Gereja Ayam” sudah terlanjur melekat dan sulit diubah. Terlepas dari kesalahpahaman tersebut, Bukit Rhema tetap menjadi daya tarik wisata yang populer di Magelang. Bangunan ini menawarkan pemandangan alam yang indah, arsitektur yang unik, dan suasana yang tenang. Pengunjung dapat menjelajahi setiap sudut bangunan, naik ke mahkota ayam untuk menikmati pemandangan 360 derajat, atau sekadar duduk dan merenung di salah satu ruang doa yang tersedia. Di dalam Bukit Rhema, terdapat berbagai macam ruangan yang didedikasikan untuk berbagai agama dan kepercayaan. Ada ruang doa untuk umat Kristen, Islam, Buddha, Hindu, dan agama-agama lainnya. Selain itu, terdapat juga ruang-ruang yang digunakan untuk kegiatan sosial, seperti pelatihan keterampilan, pengobatan gratis, dan penyuluhan kesehatan.

Namun, di balik keindahan dan keunikannya, Bukit Rhema juga menyimpan kisah pilu. Pada tahun -an, bangunan ini sempat terbengkalai karena masalah keuangan. Daniel tidak mampu lagi membiayai perawatan dan operasional Bukit Rhema, sehingga bangunan ini perlahan-lahan mulai rusak dan tidak terawat. Banyak bagian bangunan yang retak, catnya mengelupas, dan lingkungannya menjadi kotor dan kumuh. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat Bukit Rhema memiliki potensi yang besar untuk menjadi ikon wisata yang mendunia. Untungnya, pada tahun , kisah Bukit Rhema kembali mencuat ke permukaan setelah muncul dalam film “Ada Apa Dengan Cinta? 2.” Film ini berhasil mengangkat popularitas Bukit Rhema dan menarik perhatian banyak orang. Banyak wisatawan yang datang untuk melihat langsung lokasi syuting film tersebut, dan Bukit Rhema pun kembali hidup. Donasi mulai berdatangan, dan Daniel pun kembali bersemangat untuk merenovasi dan mengembangkan Bukit Rhema.

Kini, Bukit Rhema telah kembali bersinar. Bangunan ini telah direnovasi dan dipercantik, lingkungannya telah dibersihkan, dan fasilitasnya telah ditingkatkan. Bukit Rhema kembali menjadi daya tarik wisata yang populer di Magelang, dan menjadi simbol harapan bagi banyak orang. Kisah Bukit Rhema mengajarkan kita tentang pentingnya keyakinan, ketekunan, dan toleransi. Bahwa mimpi sebesar apapun bisa terwujud jika kita memiliki keyakinan yang kuat dan tidak menyerah pada keadaan. Bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu dan saling menghormati. Dan bahwa keajaiban bisa terjadi di tempat yang paling tidak terduga sekalipun. Nah, sekarang, mari kita masuk lebih dalam ke labirin kisah Bukit Rhema. Kita akan mengupas tuntas sejarahnya, menelusuri setiap sudut bangunannya, dan mengungkap pesan-pesan tersembunyi yang terkandung di dalamnya. Siap untuk petualangan yang lebih seru?

Oke siap! Mari kita buat konten wisata ULTRA LENGKAP tentang Gereja Ayam Magelang. Siap-siap ya, kita akan menyelami setiap sudutnya, dari sejarah yang bikin merinding sampai tips-tips yang bikin liburanmu makin asyik!

Sejarah dan Latar Belakang Gereja Ayam Magelang

Bayangin deh, di tengah hutan yang rimbun, berdiri sebuah bangunan unik berbentuk ayam raksasa. Itulah Gereja Ayam, atau yang lebih dikenal dengan nama Bukit Rhema. Kisahnya dimulai tahun 1989, ketika Daniel Alamsjah, seorang pria yang bekerja di Jakarta, mendapat “bisikan” dari Tuhan untuk membangun rumah doa di sebuah bukit. Setelah berkeliling dan berdoa, ia menemukan bukit yang dimaksud di daerah Magelang. Uniknya, saat itu ia nggak tahu kalau bukit itu bernama Bukit Rhema!

Proses pembangunannya nggak mudah, lho. Daniel harus berjuang mencari dana dan meyakinkan warga sekitar. Awalnya, banyak yang bingung dan bertanya-tanya, “Ini gereja kok bentuknya ayam?” Tapi, Daniel tetap teguh pada visinya. Pembangunan dimulai tahun 1990-an dan sempat terhenti karena kekurangan dana. Sempat terbengkalai dan jadi sarang burung walet, Gereja Ayam akhirnya kembali dilanjutkan berkat bantuan berbagai pihak, termasuk para sukarelawan dan donatur.

Nilai historis dan budaya Gereja Ayam ini unik banget. Bangunan ini bukan cuma sekadar tempat ibadah, tapi juga simbol toleransi dan persatuan. Daniel Alamsjah sendiri pengen Gereja Ayam ini jadi tempat berkumpulnya orang-orang dari berbagai agama dan latar belakang untuk berdoa dan merenung. Makanya, di dalamnya ada berbagai ruangan yang mewakili keyakinan yang berbeda. Keren, kan?

Soal konservasi, pengelola Bukit Rhema terus berupaya menjaga keaslian dan keindahan Gereja Ayam. Mereka melakukan perawatan rutin, memperbaiki kerusakan, dan menjaga kebersihan area sekitar. Pemerintah daerah juga memberikan dukungan untuk pengembangan pariwisata di sekitar Bukit Rhema. Jadi, kita sebagai pengunjung juga punya tanggung jawab untuk ikut menjaganya ya!

Fakta menarik yang mungkin belum banyak kamu tahu: sebenarnya, bangunan ini bukan berbentuk ayam, lho! Daniel Alamsjah awalnya ingin membangun merpati, simbol perdamaian. Tapi, karena tukang bangunan salah paham, jadilah bentuknya mirip ayam. Tapi, ya sudahlah ya, yang penting unik dan jadi daya tarik tersendiri!

Lokasi dan Geografis

Gereja Ayam alias Bukit Rhema ini berlokasi di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Koordinatnya sekitar -7.613789, 110.206606. Ketinggiannya lumayan, sekitar 300 meter di atas permukaan laut. Luas areanya sekitar 3.000 meter persegi. Dari atas bukit ini, kamu bisa lihat pemandangan yang luar biasa!

Lingkungan sekitarnya juga nggak kalah menarik. Bukit Rhema dikelilingi oleh perbukitan Menoreh yang hijau dan subur. Dari kejauhan, kamu bisa lihat Gunung Merapi dan Merbabu yang gagah menjulang. Udara di sini sejuk dan segar, jauh dari polusi kota. Cocok banget buat refreshing!

Soal iklim, Magelang punya iklim tropis dengan dua musim: kemarau dan hujan. Suhu rata-ratanya sekitar 22-28 derajat Celcius. Musim terbaik buat berkunjung adalah saat kemarau (April-Oktober), karena cuacanya cerah dan nggak terlalu lembap. Tapi, hati-hati ya, kadang ada peringatan cuaca ekstrem seperti angin kencang atau hujan deras, terutama saat musim pancaroba.

Flora dan fauna di sekitar Bukit Rhema juga beragam. Kamu bisa lihat berbagai jenis tanaman tropis seperti pohon jati, bambu, dan tanaman buah-buahan. Kalau beruntung, kamu bisa lihat berbagai jenis burung dan kupu-kupu yang cantik. Tapi, ingat ya, jangan merusak atau mengganggu habitat mereka!

Sayangnya, Bukit Rhema belum termasuk zona konservasi atau pelestarian alam secara resmi. Tapi, pengelola Bukit Rhema terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan sekitar dengan melakukan penghijauan dan pengelolaan sampah yang baik.

Cara Mencapai Gereja Ayam Magelang

Buat kamu yang dari luar kota, cara paling gampang ke Gereja Ayam adalah naik pesawat atau kereta api ke Yogyakarta. Dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), jaraknya sekitar 50 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Kalau dari Stasiun Tugu Yogyakarta, jaraknya sekitar 45 km dengan waktu tempuh yang sama.

Kalau mau naik transportasi umum, kamu bisa naik bus dari Terminal Giwangan Yogyakarta ke Terminal Borobudur. Dari sana, kamu bisa naik ojek atau angkot ke Bukit Rhema. Tapi, jujur aja, transportasi umum di sini nggak terlalu banyak dan jadwalnya nggak pasti. Jadi, lebih enak kalau sewa kendaraan pribadi atau naik taksi online.

Kalau bawa mobil atau motor pribadi, kamu bisa ikutin Google Maps aja. Rutenya lumayan mudah, tapi ada beberapa jalan yang agak sempit dan menanjak. Pastikan kendaraanmu dalam kondisi prima ya! Dari Yogyakarta, kamu bisa lewat Jalan Magelang atau Jalan Borobudur. Dua-duanya sama-sama asyik, tergantung kamu mau lewat pemandangan yang mana.

Soal taksi online, Gojek dan Grab lumayan mudah ditemukan di Yogyakarta. Tapi, kalau dari Yogyakarta langsung ke Bukit Rhema, tarifnya lumayan mahal. Alternatifnya, kamu bisa naik taksi online ke Terminal Borobudur, terus lanjut naik ojek atau angkot. Untuk rental kendaraan, banyak kok penyedia jasa rental mobil dan motor di Yogyakarta. Tinggal pilih aja yang sesuai budget dan kebutuhanmu.

Area parkir di Bukit Rhema lumayan luas, tapi pas weekend atau libur panjang biasanya penuh banget. Biaya parkirnya sekitar Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Keamanannya lumayan terjaga, tapi tetap hati-hati ya, jangan tinggalkan barang berharga di dalam kendaraan. Tips khusus buat yang bawa mobil besar: hati-hati saat parkir, karena jalannya agak sempit dan menanjak.

Daya Tarik Utama di Gereja Ayam Magelang

Daya tarik utama Gereja Ayam tentu aja arsitekturnya yang unik dan nggak biasa. Bangunan ini berbentuk ayam raksasa dengan mahkota di atasnya. Dari kejauhan, udah kelihatan mencolok banget. Di dalamnya, kamu bisa lihat berbagai ruangan dengan desain yang berbeda-beda, mulai dari ruang doa, galeri seni, sampai kafe.

Spot foto terbaik di Gereja Ayam ada banyak banget! Pertama, tentu aja di depan bangunan utama dengan latar belakang perbukitan Menoreh. Kedua, di dalam ruangan dengan jendela-jendela besar yang menghadap ke pemandangan. Ketiga, di atas mahkota ayam, tempat kamu bisa lihat panorama 360 derajat. Waktu terbaik buat foto-foto adalah saat sunrise atau sunset, karena cahayanya cantik banget!

Selain Gereja Ayam itu sendiri, di sekitar Bukit Rhema juga ada beberapa atraksi alam yang menarik. Ada air terjun Kedung Kayang yang jaraknya sekitar 10 km. Air terjun ini punya pemandangan yang indah dan airnya segar banget. Ada juga Punthuk Setumbu, bukit yang terkenal dengan pemandangan sunrise-nya yang memukau. Dari sini, kamu bisa lihat Candi Borobudur diselimuti kabut pagi, keren banget!

Untuk atraksi buatan, di sekitar Bukit Rhema ada beberapa taman dan museum yang bisa kamu kunjungi. Ada Taman Kyai Langgeng, taman rekreasi yang cocok buat keluarga. Ada juga Museum Ullen Sentalu, museum yang menyimpan koleksi seni dan budaya Jawa yang kaya.

Sayangnya, di Bukit Rhema sendiri nggak ada atraksi budaya atau ritual khusus. Tapi, kamu bisa lihat berbagai pertunjukan seni dan budaya di sekitar Borobudur, terutama saat ada festival atau perayaan tertentu. Cek jadwalnya dulu ya sebelum berkunjung!

Objek Wisata Unggulan

  • Gereja Ayam: Bangunan utama dengan arsitektur unik, spot foto terbaik, dan pemandangan yang luar biasa. Waktu terbaik untuk kunjungan: pagi hari saat sunrise atau sore hari saat sunset.
  • Mahkota Ayam: Titik tertinggi di Gereja Ayam, tempat kamu bisa lihat panorama 360 derajat. Hati-hati saat naik ke sini, karena tangganya cukup curam.
  • Ruang Doa: Ruangan dengan desain yang berbeda-beda, mewakili berbagai keyakinan. Tempat yang tenang dan damai untuk merenung dan berdoa.
  • Galeri Seni: Ruangan yang menampilkan berbagai karya seni dari seniman lokal. Cocok buat kamu yang suka seni dan budaya.
  • Kafe: Tempat bersantai sambil menikmati kopi atau teh dengan pemandangan yang indah. Cocok buat istirahat setelah berkeliling.

Kegiatan dan Aktivitas Menarik

  • Foto-foto: Mengabadikan momen di berbagai spot menarik di Gereja Ayam. Durasi: fleksibel. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: kamera atau smartphone. Harga: gratis (kecuali kalau sewa fotografer profesional).
  • Menjelajahi Ruangan: Mengunjungi berbagai ruangan di Gereja Ayam dan mempelajari sejarah dan filosofinya. Durasi: 1-2 jam. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: peta atau guide. Harga: termasuk dalam tiket masuk.
  • Menikmati Pemandangan: Bersantai di kafe atau di atas mahkota ayam sambil menikmati pemandangan yang indah. Durasi: fleksibel. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: minuman atau makanan ringan. Harga: tergantung pesanan.
  • Mengunjungi Air Terjun Kedung Kayang: Menyegarkan diri di air terjun yang indah. Durasi: 3-4 jam (termasuk perjalanan). Tingkat kesulitan: sedang (harus berjalan kaki sekitar 1 km). Peralatan yang dibutuhkan: sepatu trekking, pakaian ganti, handuk. Harga: tiket masuk sekitar Rp 10.000.
  • Melihat Sunrise di Punthuk Setumbu: Menyaksikan matahari terbit yang memukau dengan latar belakang Candi Borobudur. Durasi: 2-3 jam (termasuk perjalanan). Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: jaket tebal, kamera. Harga: tiket masuk sekitar Rp 15.000.

Fasilitas Lengkap

Gereja Ayam udah dilengkapi dengan fasilitas yang lumayan lengkap buat kenyamanan pengunjung. Ada toilet yang bersih dan terawat, mushola buat yang mau sholat, dan ruang menyusui buat ibu-ibu yang bawa bayi. Untuk P3K, tersedia di pos informasi atau di dekat area parkir.

Untuk fasilitas khusus, Gereja Ayam juga berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Tersedia layanan difabel berupa kursi roda yang bisa dipinjam secara gratis. Staf juga siap membantu pengunjung yang membutuhkan bantuan. Sayangnya, belum ada penerjemah bahasa isyarat, tapi pengelola berencana untuk menambah fasilitas ini di masa depan. Memahami dinamika pasar tenaga kerja memerlukan pemahaman mendalam tentang Daftar Gaji Seluruh Indonesia yang menjadi salah satu indikator penting.

Layanan tambahan yang tersedia antara lain loker buat menyimpan barang bawaan (dengan biaya sewa), charging station buat mengisi daya gadget (gratis), dan wifi gratis di area tertentu. Lumayan banget kan?

Kalau ada masalah kesehatan, nggak usah khawatir. Di sekitar Bukit Rhema ada beberapa klinik dan apotek. Rumah sakit terdekat adalah RSUD Muntilan yang jaraknya sekitar 15 km. Kamu bisa tanya ke staf untuk informasi lebih lanjut.

Area istirahat juga banyak tersedia. Ada gazebo, bangku-bangku taman, dan ruang tunggu di dekat kafe. Cocok buat bersantai sambil menikmati pemandangan.

Fasilitas & Layanan Tersedia

  • Toilet: Tersedia di beberapa lokasi, jumlahnya cukup, kondisinya bersih dan terawat. Biaya: seikhlasnya.
  • Tempat Ibadah: Mushola, lokasi dekat area parkir, kapasitas sekitar 20 orang, fasilitas pendukung: alat sholat.
  • Area Parkir: Kapasitas lumayan luas, jenis kendaraan: motor dan mobil, biaya: Rp 5.000 (motor) dan Rp 10.000 (mobil), keamanan: dijaga oleh petugas parkir.
  • Pusat Informasi: Lokasi dekat pintu masuk, jam operasional sesuai jam buka Gereja Ayam, layanan yang disediakan: informasi tentang Gereja Ayam, peta, bantuan untuk pengunjung.
  • ATM & Money Changer: Tidak tersedia di dalam area Gereja Ayam. ATM terdekat ada di sekitar Borobudur.
  • Wifi & Telekomunikasi: Provider: Telkomsel, kecepatan lumayan, area jangkauan: area kafe dan pusat informasi, biaya: gratis.
  • Spot Foto: Lokasi: di seluruh area Gereja Ayam, jenis: pemandangan, arsitektur, waktu terbaik: sunrise dan sunset.
  • Akses Difabel: Jalur khusus: tersedia di beberapa area, toilet: tersedia, area parkir: tersedia.
  • Layanan Medis: P3K: tersedia di pos informasi, klinik: tidak tersedia di dalam area Gereja Ayam, rumah sakit terdekat: RSUD Muntilan (15 km).
  • Area Bermain Anak: Tidak tersedia.

Aktivitas dan Atraksi di Gereja Ayam Magelang

Atraksi utama di Gereja Ayam tentu aja menjelajahi bangunan utamanya. Kamu bisa naik ke mahkota ayam, mengunjungi ruang doa, dan melihat galeri seni. Jadwalnya fleksibel, tergantung kamu mau berapa lama. Rekomendasi waktu terbaik: pagi hari saat sunrise atau sore hari saat sunset.

Sayangnya, di Gereja Ayam nggak ada kegiatan budaya atau keagamaan rutin. Tapi, kamu bisa lihat berbagai pertunjukan seni dan budaya di sekitar Borobudur, terutama saat ada festival atau perayaan tertentu. Cek jadwalnya dulu ya sebelum berkunjung!

Untuk aktivitas edukasi, pengelola Gereja Ayam kadang mengadakan workshop atau tur berpemandu dengan tema sejarah dan arsitektur Gereja Ayam. Cek jadwalnya di website atau media sosial mereka.

Buat hiburan anak, sayangnya di Gereja Ayam nggak ada area bermain khusus. Tapi, anak-anak pasti senang kok menjelajahi bangunan unik ini dan foto-foto di berbagai spot menarik.

Untuk program khusus, kadang ada sunset tour atau sunrise trek yang diadakan oleh pengelola Gereja Ayam. Biasanya, tur ini включает penjelasan tentang sejarah dan arsitektur Gereja Ayam, serta makan malam atau sarapan bersama. Banyak hal menarik yang bisa ditemukan, termasuk Wisata Malang Serunya yang selalu memikat hati

Jadwal Atraksi & Pertunjukan

Nama Atraksi Jadwal Durasi Lokasi Harga (Rp)
Menjelajahi Gereja Ayam Setiap hari Fleksibel Seluruh area Termasuk tiket masuk
Naik ke Mahkota Ayam Setiap hari Fleksibel Atas Gereja Ayam Termasuk tiket masuk
Tur Berpemandu Sesuai jadwal 1-2 jam Seluruh area Rp 50.000 (per orang)
Sunset Tour Sesuai jadwal 3-4 jam Seluruh area Rp 150.000 (per orang)
Sunrise Trek Sesuai jadwal 3-4 jam Seluruh area Rp 150.000 (per orang)

Informasi Tiket & Reservasi

Sistem tiket di Gereja Ayam lumayan simpel. Ada tiket masuk biasa dan tiket tur berpemandu. Kamu bisa beli tiket secara online di website mereka atau langsung di loket saat tiba. Nggak ada opsi bundling, tapi kadang ada promo atau diskon untuk grup atau pelajar.

Cara reservasi tur berpemandu juga gampang. Kamu bisa pesan lewat website, aplikasi, atau telepon. Prosedurnya: pilih tanggal dan jam, isi data diri, bayar, dan dapatkan konfirmasi. Pastikan kamu pesan jauh-jauh hari, terutama saat weekend atau libur panjang.

Soal promo dan diskon, biasanya ada seasonal promo saat hari raya atau libur sekolah. Ada juga diskon untuk grup atau pelajar. Syaratnya: tunjukkan kartu identitas atau surat keterangan dari sekolah/universitas.

Kebijakan pembatalan dan refund tergantung dari jenis tiketnya. Biasanya, tiket masuk biasa nggak bisa dibatalkan atau di-refund. Tapi, tiket tur berpemandu bisa dibatalkan dengan syarat tertentu. Prosedur klaim: hubungi pengelola Gereja Ayam dan isi formulir pembatalan.

Untuk paket wisata, banyak kok agen perjalanan yang menawarkan paket wisata ke Gereja Ayam. Jenisnya beragam, mulai dari paket one-day tour sampai paket menginap. Inklusi: tiket masuk, transportasi, akomodasi, makan, dan tur guide. Rekomendasi pilihan terbaik: paket yang sesuai dengan budget dan minatmu.

Daftar Harga Tiket Terbaru

Jenis Tiket Harga Weekday Harga Weekend Harga Libur Nasional Fasilitas
Tiket Dewasa Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 35.000 Akses ke seluruh area Gereja Ayam
Tiket Anak-anak Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 20.000 Akses ke seluruh area Gereja Ayam
Tiket Lansia Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 20.000 Akses ke seluruh area Gereja Ayam
Tiket Rombongan (min 20 orang) Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 30.000 Akses ke seluruh area Gereja Ayam
Tiket Tur Berpemandu Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Akses ke seluruh area, penjelasan dari guide

Paket Wisata Tersedia

  • Paket Keluarga: Tiket masuk, transportasi, makan siang, guide. Harga: mulai dari Rp 500.000. Syarat: minimal 4 orang.
  • Paket Honeymoon: Tiket masuk, transportasi, akomodasi, makan malam romantis, spa. Harga: mulai dari Rp 2.000.000. Syarat: pasangan baru menikah.
  • Paket Grup: Tiket masuk, transportasi, makan siang, guide, souvenir. Harga: mulai dari Rp 300.000 per orang. Syarat: minimal 20 orang.
  • Paket Adventure: Tiket masuk, transportasi, trekking gear, guide, makan siang. Harga: mulai dari Rp 750.000. Syarat: kondisi fisik prima.
  • Paket All-Inclusive: Tiket masuk, transportasi, akomodasi, makan, tur, aktivitas. Harga: mulai dari Rp 1.500.000. Syarat: fleksibel.

Jadwal Operasional

Gereja Ayam buka setiap hari, baik weekday maupun weekend. Jam operasinya sama, dari jam 07.00 sampai jam 17.00. Saat libur nasional, jam operasinya bisa lebih panjang, biasanya sampai jam 18.00 atau 19.00. Tapi, cek dulu ya di website atau media sosial mereka.

Peak season di Gereja Ayam biasanya saat libur sekolah, libur Lebaran, dan libur Natal dan Tahun Baru. Karakteristiknya: pengunjungnya rame banget, antrean panjang, harga-harga naik. Tips menghadapi keramaian: datang lebih awal, pesan tiket online, bawa bekal sendiri, dan sabar.

Low season di Gereja Ayam biasanya saat bulan Januari-Februari dan September-Oktober. Keuntungannya: pengunjungnya sepi, harga-harga lebih murah, dan kamu bisa lebih leluasa menikmati pemandangan. Diskon spesial biasanya ada saat low season, terutama untuk tiket masuk dan akomodasi.

Periode tutup biasanya saat ada maintenance atau cuaca ekstrem. Tapi, jarang banget kok Gereja Ayam tutup. Biasanya, kalau ada maintenance, mereka tetap buka sebagian area untuk pengunjung.

Waktu terbaik berkunjung: pagi hari saat sunrise atau sore hari saat sunset. Alasannya: cahayanya cantik banget, pemandangannya memukau, dan udaranya sejuk.

Jam Operasional Terbaru

Hari Jam Buka Jam Tutup Catatan Khusus
Senin 07.00 17.00
Selasa 07.00 17.00
Rabu 07.00 17.00
Kamis 07.00 17.00
Jumat 07.00 17.00
Sabtu 07.00 17.00
Minggu 07.00 17.00
Libur Nasional 07.00 18.00 Tergantung kebijakan pengelola

Musim dan Periode Terbaik

  • Musim Ramai: Juni-Agustus (libur sekolah), Desember-Januari (libur Natal dan Tahun Baru). Karakteristik: pengunjung ramai, harga naik. Tips: pesan tiket dan akomodasi jauh-jauh hari.
  • Musim Sepi: Januari-Februari, September-Oktober. Keuntungan: pengunjung sepi, harga murah. Diskon: biasanya ada diskon untuk tiket masuk dan akomodasi.
  • Periode Tutup/Maintenance: Jarang terjadi. Biasanya diumumkan di website dan media sosial.
  • Jam Favorit: 06.00-08.00 (sunrise), 16.00-17.00 (sunset). Alasan: cahaya bagus, pemandangan indah.
  • Hari Terbaik: Senin-Jumat (weekday). Alasan: pengunjung lebih sedikit daripada weekend.

Kuliner di Sekitar Gereja Ayam Magelang

Kalau perut udah keroncongan setelah keliling Gereja Ayam, tenang aja! Di sekitar sini banyak kok tempat makan yang enak-enak. Ada restoran terkenal, cafe hits, makanan khas daerah, sampai street food yang menggoda.

Untuk restoran terkenal, ada beberapa pilihan. Ada restoran yang menyajikan masakan Indonesia, ada juga yang menyajikan masakan internasional. Range harganya bervariasi, tergantung jenis restorannya. Lokasinya biasanya nggak jauh dari Borobudur. Bagi pencari kerja yang berminat, Daftar Lowongan Kerja Indonesia dapat menjadi referensi berharga
.

Buat yang pengen nongkrong sambil ngopi, ada beberapa cafe yang punya konsep unik dan menu favorit yang beragam. Harganya juga lumayan terjangkau. Lokasinya biasanya di sekitar Borobudur atau Magelang kota.

Makanan khas daerah yang wajib kamu coba adalah mangut lele dan sop senerek. Mangut lele adalah ikan lele yang dimasak dengan bumbu mangut yang pedas dan gurih. Sop senerek adalah sup dengan isian kacang merah, daging sapi, dan sayuran. Tempat legendaris buat nyobain makanan ini ada di sekitar Magelang kota.

Buat yang pengen nyobain street food atau jajanan lokal, banyak kok pilihan. Ada getuk trio, jadah tempe, dan jenang gempol. Lokasinya biasanya di pasar tradisional atau di pinggir jalan. Harganya murah meriah!

Rekomendasi kuliner untuk berbagai budget: buat yang budgetnya terbatas, bisa nyobain street food atau makanan di warung-warung kecil. Buat yang budgetnya sedang, bisa makan di cafe atau restoran lokal. Buat yang budgetnya mewah, bisa makan di restoran terkenal atau hotel berbintang.

Rekomendasi Tempat Makan

Nama Tempat Jenis Kuliner Menu Andalan Range Harga Jam Buka Lokasi
Warung Makan Borobudur Masakan Indonesia Ayam Goreng, Sayur Asem Rp 20.000 – Rp 50.000 08.00 – 21.00 Dekat Candi Borobudur
Enam Langit by Plataran Fine Dining Gourmet Indonesia Rp 100.000 – Rp 500.000 11.00 – 22.00 Borobudur
Sop Senerek Bu Atmo Masakan Khas Sop Senerek Rp 15.000 – Rp 30.000 08.00 – 17.00 Magelang Kota
Cafe Rumah Boedi Cafe Kopi, Snack Rp 20.000 – Rp 50.000 10.00 – 22.00 Magelang Kota
Warung Nasi Bu Yani Nasi Rames Nasi Rames Komplit Rp 15.000 – Rp 30.000 08.00 – 20.00 Dekat Terminal Borobudur

Makanan Khas Wajib Coba

  • Mangut Lele: Ikan lele yang dimasak dengan bumbu mangut yang pedas dan gurih. Tempat terbaik: warung makan di sekitar Magelang kota. Harga: Rp 15.000 – Rp 30.000.
  • Sop Senerek: Sup dengan isian kacang merah, daging sapi, dan sayuran. Tempat terbaik: Sop Senerek Bu Atmo di Magelang kota. Harga: Rp 15.000 – Rp 30.000.
  • Getuk Trio: Getuk yang terbuat dari singkong dengan tiga warna berbeda. Tempat terbaik: pasar tradisional di Magelang. Harga: Rp 5.000 – Rp 10.000.
  • Jadah Tempe: Jadah yang terbuat dari ketan dan tempe bacem. Tempat terbaik: warung makan di sekitar Kaliurang. Harga: Rp 5.000 – Rp 10.000.
  • Jenang Gempol: Bubur sumsum dengan gempol (bola-bola dari tepung beras). Tempat terbaik: pasar tradisional di Magelang. Harga: Rp 5.000 – Rp 10.000.

Akomodasi di Sekitar Gereja Ayam Magelang

Buat yang pengen nginep di sekitar Gereja Ayam, banyak kok pilihan akomodasi yang bisa kamu pilih. Mulai dari hotel berbintang, guest house, villa, sampai homestay.

Untuk hotel berbintang, ada beberapa pilihan di sekitar Borobudur. Fasilitasnya lengkap, mulai dari kolam renang, restoran, spa, sampai meeting room. Range harganya bervariasi, tergantung kelas hotelnya. Lokasinya biasanya strategis, dekat dengan Candi Borobudur dan tempat wisata lainnya.

Kalau pengen yang lebih hemat, bisa pilih guest house atau homestay. Konsepnya biasanya lebih sederhana, tapi tetap nyaman dan bersih. Fasilitasnya juga lumayan lengkap, seperti AC, kamar mandi dalam, dan wifi. Harganya juga lebih terjangkau daripada hotel berbintang. Lokasinya biasanya di sekitar Borobudur atau Magelang kota.

Buat yang liburan bareng keluarga besar, bisa pilih villa atau penginapan keluarga. Kapasitasnya lebih besar, fasilitasnya juga lebih lengkap, seperti dapur, ruang keluarga, dan taman. Harganya juga lumayan mahal, tapi sebanding dengan fasilitas yang kamu dapatkan. Lokasinya biasanya di daerah yang sepi dan asri.

Buat yang suka petualangan, bisa coba camping atau glamping. Di sekitar Borobudur ada beberapa area camping yang menawarkan pemandangan yang indah dan fasilitas yang lumayan lengkap. Harganya juga terjangkau. Tapi, pastikan kamu bawa perlengkapan camping yang lengkap dan menjaga kebersihan area camping.

Kalau pengen pengalaman yang lebih autentik, bisa coba homestay atau menginap di rumah penduduk. Kamu bisa berinteraksi langsung dengan warga lokal, belajar tentang budaya mereka, dan mencicipi masakan rumahan. Harganya juga murah meriah. Lokasinya biasanya di desa-desa sekitar Borobudur.

Rekomendasi Akomodasi

  • Plataran Borobudur Resort & Spa
    • Tipe: Hotel Bintang 5
    • Range Harga: Rp 2.500.000 – Rp 10.000.000 per malam
    • Jarak ke Objek Wisata: 5 km
    • Fasilitas Utama: Kolam renang, Spa, Restoran, Wifi gratis
    • Kontak/Reservasi: www.plataran.com
  • Manohara Resort Borobudur
    • Tipe: Hotel Bintang 4
    • Range Harga: Rp 1.500.000 – Rp 5.000.000 per malam
    • Jarak ke Objek Wisata: 1 km
    • Fasilitas Utama: Kolam renang, Restoran, Tur ke Candi Borobudur
    • Kontak/Reservasi: www.manoharaborobudur.com
  • Villa Borobudur Resort
    • Tipe: Villa
    • Range Harga: Rp 3.000.000 – Rp 15.000.000 per malam
    • Jarak ke Objek Wisata: 10 km
    • Fasilitas Utama: Kolam renang pribadi, Dapur, Ruang keluarga
    • Kontak/Reservasi: www.villaborobudurresort.com
  • Omah Borobudur
    • Tipe: Guest House
    • Range Harga: Rp 300.000 – Rp 700.000 per malam
    • Jarak ke Objek Wisata: 2 km
    • Fasilitas Utama: AC, Kamar mandi dalam, Wifi gratis
    • Kontak/Reservasi: Booking.com
  • Sunrise Hill Borobudur
    • Tipe: Homestay
    • Range Harga: Rp 200.000 – Rp 500.000 per malam
    • Jarak ke Objek Wisata: 3 km
    • Fasilitas Utama: Kamar sederhana, Pemandangan indah
    • Kontak/Reservasi: Agoda

Oleh-oleh dan Pusat Belanja

Nggak lengkap rasanya kalau liburan tanpa beli oleh-oleh. Di sekitar Gereja Ayam, banyak kok oleh-oleh khas yang bisa kamu beli. Mulai dari makanan, kerajinan, sampai souvenir.

Oleh-oleh khas yang paling populer adalah getuk trio, jadah tempe, dan jenang gempol. Getuk trio adalah getuk yang terbuat dari singkong dengan tiga warna berbeda. Jadah tempe adalah jadah yang terbuat dari ketan dan tempe bacem. Jenang gempol adalah bubur sumsum dengan gempol (bola-bola dari tepung beras). Tempat membeli terbaik: pasar tradisional di Magelang. Range harga: Rp 5.000 – Rp 20.000.

Galeri Foto Gereja Ayam Magelang

Kerajinan lokal yang bisa kamu beli antara lain batik, gerabah, dan anyaman bambu. Batik adalah kain yang dilukis dengan lilin dan diberi warna. Gerabah adalah barang-barang yang terbuat dari tanah liat. Anyaman bambu adalah barang-barang yang terbuat dari bambu yang dianyam. Tempat membeli:

Video Gereja Ayam Magelang

Kesimpulan

Jadi, begitulah kisah Gereja Ayam, atau yang lebih tepatnya, Bukit Rhema. Lebih dari sekadar bangunan terbengkalai, tempat ini menyimpan mimpi seorang pria, Pak Daniel Alamsjah, yang begitu kuat ingin mewujudkan panggilan hatinya. Bayangkan saja, di tengah hutan belantara Magelang, berdiri kokoh bangunan unik yang bentuknya… ya, memang mirip ayam. Tapi, lebih dari itu, Gereja Ayam adalah simbol harapan, toleransi, dan kekuatan mimpi. Ia menjadi pengingat bahwa bahkan dari tempat yang terlupakan sekalipun, keindahan dan inspirasi bisa tumbuh subur. Terlepas dari kontroversi dan masa lalunya yang penuh tantangan, Bukit Rhema tetap berdiri, menyambut siapa saja yang mencari kedamaian, inspirasi, atau sekadar foto-foto keren untuk diunggah ke media sosial.

Kisah Gereja Ayam ini mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah pada mimpi, seaneh atau sesulit apapun itu. Dan juga, untuk selalu terbuka pada perspektif baru, karena kadang keindahan tersembunyi di tempat yang tak terduga. Jadi, kapan nih kita agendakan trip ke Magelang? Siapa tahu, di sana, di antara dinding-dinding Bukit Rhema, kamu juga bisa menemukan inspirasi atau bahkan panggilan hatimu sendiri. Jangan lupa bawa kamera ya, biar bisa abadikan momen seru di tempat yang instagramable abis ini! Kalau mau baca lebih lanjut tentang kisah-kisah inspiratif lainnya, jangan lupa mampir lagi ya! Keindahan alam Aceh sungguh mempesona, Danau Laut Tawar menjadi salah satu permata yang tak ternilai harganya

Oke, siap! Ini dia 5 FAQ tentang Gereja Ayam Magelang, dengan gaya storytelling yang santai dan SEO yang oke punya:

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Gereja Ayam Magelang

Sebenarnya, Gereja Ayam Magelang itu gereja beneran atau bukan sih? Terus, kenapa kok bentuknya ayam?

Nah, ini pertanyaan yang paling sering muncul! Jadi gini, Gereja Ayam Magelang itu sebenarnya bukan gereja dalam artian tempat ibadah umat Kristiani. Ini lebih tepatnya sebuah rumah doa yang dibangun oleh Bapak Daniel Alamsjah pada tahun 1989. Yang bikin unik, arsitekturnya memang menyerupai ayam, tapi bukan tanpa alasan. Bapak Daniel mendapat wahyu dari Tuhan untuk membangun rumah doa di sebuah bukit. Awalnya, beliau membayangkan bentuknya merpati, simbol Roh Kudus. Tapi, karena banyak orang menyebutnya ayam, ya sudah, jadilah ikoniknya Gereja Ayam Magelang seperti yang kita kenal sekarang. Jadi, jangan kaget kalau pas ke sana nggak nemu misa ya!

Daya tarik Gereja Ayam Magelang itu apa sih? Kenapa banyak orang yang pengen banget ke sana?

Wah, kalau soal daya tarik, Gereja Ayam Magelang itu punya banyak banget! Pertama, arsitekturnya yang unik dan ikonik itu sudah pasti bikin penasaran. Bentuk ayam raksasa di tengah perbukitan Magelang, siapa yang nggak pengen lihat langsung? Kedua, tempat ini punya nilai sejarah dan spiritual yang kuat. Kisah di balik pembangunannya, wahyu yang diterima Bapak Daniel, itu semua bikin merinding sekaligus kagum. Ketiga, pemandangan dari atas bukit Rhema, tempat Gereja Ayam berdiri, itu luar biasa indah! Kita bisa lihat hamparan perbukitan hijau, Candi Borobudur dari kejauhan, dan sunrise/sunset yang memukau. Belum lagi, interiornya yang penuh dengan seni dan pesan-pesan moral. Dijamin, sekali ke sana, pengen balik lagi!

Berapa harga tiket masuk ke Gereja Ayam Magelang terbaru? Terus, jam bukanya dari jam berapa sampai jam berapa?

Untuk bisa menikmati keindahan dan keunikan Gereja Ayam Magelang, tentu ada biaya masuknya ya. Harga tiket masuknya saat ini (per Oktober 2024) adalah sekitar Rp 50.000 per orang. Dengan tiket ini, kamu sudah bisa menjelajahi seluruh area gereja, termasuk ruang-ruang doa, galeri seni, dan tentu saja, menikmati pemandangan dari puncak kepala ayam! Nah, untuk jam bukanya, Gereja Ayam biasanya buka setiap hari dari jam 07.00 pagi sampai jam 17.00 sore. Tapi, sebaiknya cek dulu di website atau media sosial mereka sebelum berkunjung, karena kadang ada perubahan jam buka karena acara atau perawatan. Seolah dunia terbalik, Upside Down World, menawarkan pengalaman yang unik dan membingungkan

Bagaimana cara menuju ke Gereja Ayam Magelang dari Jogja atau Magelang kota? Transportasi apa yang paling mudah?

Oke, buat kamu yang pengen ke Gereja Ayam Magelang, ada beberapa opsi transportasi yang bisa dipilih. Kalau dari Jogja, kamu bisa naik bus jurusan Magelang, lalu turun di terminal Borobudur. Dari sana, bisa lanjut naik ojek atau taksi online sekitar 15-20 menit. Kalau dari Magelang kota, jaraknya lebih dekat, sekitar 45 menit saja. Kamu juga bisa sewa mobil atau motor kalau pengen lebih fleksibel. Jalannya lumayan menanjak, jadi pastikan kendaraanmu dalam kondisi prima ya. Alternatif lain, banyak juga kok tur yang menawarkan paket wisata ke Gereja Ayam, jadi kamu tinggal duduk manis dan menikmati perjalanan!

Apa saja tips yang perlu diperhatikan saat berkunjung ke Gereja Ayam Magelang biar pengalaman wisatanya makin seru dan lancar?

Biar liburanmu ke Gereja Ayam Magelang makin asyik, ini beberapa tips yang wajib kamu perhatikan. Pertama, datanglah di pagi hari atau sore hari untuk menghindari panas terik dan mendapatkan foto dengan cahaya yang bagus. Kedua, pakai sepatu yang nyaman karena kamu akan banyak berjalan dan menaiki tangga. Ketiga, jangan lupa bawa kamera atau handphone dengan baterai penuh, karena sayang banget kalau nggak bisa mengabadikan momen-momen indah di sana. Keempat, hormati tempat ini sebagai tempat doa, jadi jagalah sikap dan perkataanmu. Terakhir, jangan lupa beli oleh-oleh khas Gereja Ayam sebagai kenang-kenangan! Dijamin, liburanmu bakal jadi pengalaman yang tak terlupakan!

Related Post :