Candi Sambisari: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot – Bayangkan sebuah kuil megah terkubur selama berabad-abad, tersembunyi di bawah lapisan tanah vulkanik, menunggu untuk diceritakan kembali kisahnya. Hai, para petualang jiwa! Siapkah kalian untuk menyelami misteri Candi Sambisari, permata tersembunyi Yogyakarta yang menawarkan pengalaman tak terlupakan?
Candi Sambisari bukanlah sekadar tumpukan batu kuno. Ia adalah kapsul waktu yang membawa kita kembali ke masa lalu, ke era kejayaan Mataram Kuno. Kisahnya dimulai pada tahun , ketika seorang petani bernama Karyowinangun tak sengaja menemukan reruntuhan candi ini saat tengah menggarap sawahnya. Awalnya, ia hanya menemukan beberapa batu yang tampak aneh. Namun, siapa sangka, di balik batu-batu itu tersembunyi sebuah kompleks candi yang utuh, terkubur sedalam 6,5 meter! Penemuan ini sontak menggemparkan dunia arkeologi, membuka tabir misteri yang selama ini terpendam di perut bumi. Bayangkan betapa terkejutnya Karyowinangun saat menyadari bahwa ia telah menemukan sesuatu yang jauh lebih berharga daripada sekadar panen yang melimpah. Ia telah menemukan sebuah warisan peradaban.

Proses ekskavasi Candi Sambisari berlangsung selama belasan tahun, melibatkan para ahli arkeologi dari berbagai penjuru negeri. Mereka bekerja keras, membersihkan setiap inci tanah yang menutupi candi, menyusun kembali batu-batu yang berserakan, dan mencoba merekonstruksi bentuk asli candi. Proses ini bukanlah pekerjaan mudah. Selain harus berhati-hati agar tidak merusak struktur candi, para arkeolog juga harus menghadapi tantangan cuaca dan kondisi tanah yang tidak stabil. Namun, berkat kegigihan dan dedikasi mereka, Candi Sambisari akhirnya berhasil dipugar dan dibuka untuk umum pada tahun . Sejak saat itu, candi ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang paling populer di Yogyakarta, menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia.
Apa yang membuat Candi Sambisari begitu istimewa? Selain karena proses penemuannya yang unik, candi ini juga memiliki arsitektur yang khas dan berbeda dari candi-candi lainnya di Jawa Tengah. Candi Sambisari dikelilingi oleh parit yang dalam, yang berfungsi sebagai sistem drainase untuk mencegah banjir. Di dalam kompleks candi, terdapat satu candi utama dan tiga candi perwara yang lebih kecil. Candi utama dihiasi dengan relief-relief yang indah, menggambarkan kisah-kisah dari mitologi Hindu. Salah satu relief yang paling terkenal adalah relief yang menggambarkan Dewa Agni, dewa api, yang sedang mengendarai seekor domba jantan. Relief ini sangat langka dan tidak ditemukan di candi-candi lain di Jawa Tengah. Selain relief, Candi Sambisari juga memiliki sejumlah arca yang sangat berharga, seperti arca Durga Mahisasuramardini, arca Ganesha, dan arca Agastya. Arca-arca ini terbuat dari batu andesit dan memiliki detail yang sangat halus.
Candi Sambisari bukan hanya sekadar bangunan fisik. Ia adalah saksi bisu dari sejarah panjang dan peradaban yang gemilang. Ia adalah simbol dari ketahanan dan kemampuan manusia untuk membangun dan menciptakan sesuatu yang indah dan abadi. Mengunjungi Candi Sambisari adalah seperti melakukan perjalanan waktu, kembali ke masa lalu untuk merasakan denyut kehidupan masyarakat Mataram Kuno. Di sana, kita bisa membayangkan bagaimana para pendeta melakukan ritual keagamaan, bagaimana para pengrajin mengukir batu-batu candi dengan penuh kesabaran dan ketelitian, dan bagaimana para petani menggarap sawah di sekitar candi. Jadi, siap untuk mengungkap lebih dalam misteri dan keindahan Candi Sambisari? Mari kita mulai petualangan kita!
Oke siap! Ini dia konten wisata super lengkap tentang Candi Sambisari, ditulis dengan gaya storytelling yang asyik dan informatif, seolah lagi ngobrol sama teman. Dijamin, abis baca ini, kamu langsung pengen packing dan cus ke sana!
Sejarah dan Latar Belakang Candi Sambisari
Bayangin deh, lagi asyik-asyiknya nggarap sawah, eh, cangkul malah mentok batu. Awalnya dikira batu biasa, tapi kok lama-lama bentuknya aneh? Nah, itulah yang terjadi di tahun 1966. Seorang petani di Dusun Sambisari, Sleman, Yogyakarta, nggak sengaja nemuin reruntuhan candi yang terkubur! Penemuan ini bikin geger, karena ternyata di bawah tanah itu ada harta karun sejarah yang luar biasa. Candi Sambisari, begitu namanya, diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Tujuannya? Diduga kuat sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. Kebayang nggak sih, ribuan tahun lalu, di tempat yang sama, orang-orang udah beribadah?
Setelah penemuan yang nggak sengaja itu, arkeolog langsung turun tangan. Proses penggalian dan pemugaran berlangsung cukup lama, dari tahun 1966 sampai 1987. Bayangin aja, nyusun puzzle raksasa yang udah keubur ribuan tahun! Yang bikin takjub, candi ini ditemukan sekitar 6,5 meter di bawah permukaan tanah. Diduga kuat, Candi Sambisari terkubur akibat bencana alam, kemungkinan besar letusan Gunung Merapi yang dahsyat. Jadi, bisa dibilang, candi ini adalah saksi bisu dari keganasan Merapi di masa lalu.
Nilai historis dan budaya Candi Sambisari ini nggak main-main. Candi ini jadi bukti nyata peradaban Hindu di Jawa Tengah pada masa lampau. Arsitekturnya yang khas, dengan relief-relief yang indah, menggambarkan kehidupan masyarakat dan kepercayaan pada masa itu. Buat masyarakat lokal, Candi Sambisari bukan cuma sekadar tempat wisata, tapi juga bagian dari identitas dan kebanggaan mereka. Mereka sering mengadakan upacara adat di sekitar candi, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
Soal pelestarian, pemerintah dan pengelola Candi Sambisari nggak main-main. Mereka rutin melakukan perawatan, mulai dari membersihkan candi dari lumut dan kotoran, sampai memperbaiki bagian-bagian yang rusak. Selain itu, ada juga upaya konservasi lingkungan di sekitar candi, biar tetap asri dan nyaman buat pengunjung. Tujuannya jelas, biar Candi Sambisari tetap lestari dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
Tau nggak sih? Salah satu hal unik dari Candi Sambisari adalah posisinya yang lebih rendah dari permukaan tanah di sekitarnya. Ini beda banget sama candi-candi lain di Jawa Tengah, yang biasanya berdiri megah di atas bukit. Konon, ada yang bilang kalau Candi Sambisari sengaja dibuat “tersembunyi” untuk menghindari gangguan dari musuh atau bencana alam. Tapi, ya namanya juga konon, kebenarannya masih jadi misteri sampai sekarang. Misteri ini justru bikin Candi Sambisari makin menarik, kan?
Lokasi dan Geografis
Candi Sambisari ini lokasinya strategis banget, nggak jauh dari pusat kota Yogyakarta. Tepatnya, ada di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Koordinatnya sekitar -7.7645, 110.4225. Candi ini berada di ketinggian sekitar 18 meter di atas permukaan laut, dengan luas area sekitar 2 hektar. Bentang alam di sekitar candi didominasi oleh lahan pertanian yang subur, dengan latar belakang Gunung Merapi yang gagah.
Lingkungan sekitar Candi Sambisari didominasi oleh hamparan sawah hijau yang luas. Pemandangan ini bikin suasana di sekitar candi jadi adem dan menenangkan. Selain itu, nggak jauh dari candi juga ada beberapa sungai kecil yang mengalir, menambah kesan alami dan segar. Kalau cuaca lagi cerah, kamu bisa lihat pemandangan Gunung Merapi yang menjulang tinggi di kejauhan. Keren banget deh! Memahami dinamika kompensasi tenaga kerja memerlukan telaah mendalam, termasuk Daftar Gaji Seluruh Indonesia yang menjadi tolok ukur penting
.
Soal iklim, Yogyakarta punya iklim tropis dengan dua musim: musim kemarau dan musim hujan. Suhu rata-rata di sekitar Candi Sambisari berkisar antara 25-32 derajat Celcius. Musim terbaik buat berkunjung ke sini adalah saat musim kemarau, sekitar bulan April sampai Oktober. Soalnya, cuacanya cerah dan nggak terlalu panas. Tapi, kalau kamu pengen lihat pemandangan sawah yang hijau royo-royo, datang aja pas musim hujan. Asal jangan lupa bawa payung atau jas hujan ya!
Meskipun nggak ada flora dan fauna yang terlalu istimewa di sekitar Candi Sambisari, kamu masih bisa lihat berbagai jenis tanaman pertanian, seperti padi, jagung, dan sayuran. Selain itu, ada juga beberapa jenis burung yang sering berkeliaran di sekitar candi, seperti burung pipit, burung gereja, dan burung perkutut. Kalau beruntung, kamu juga bisa lihat kupu-kupu cantik yang beterbangan di antara bunga-bunga.
Sayangnya, Candi Sambisari nggak termasuk dalam zona konservasi atau pelestarian alam yang ketat. Tapi, pemerintah dan pengelola candi tetap berusaha menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya. Mereka rutin melakukan pembersihan dan penanaman pohon, biar suasana di sekitar candi tetap asri dan nyaman buat pengunjung. Jika Anda Mencari Tempat Makan, ulasan dan rekomendasi dari pelanggan lain dapat sangat membantu
Cara Mencapai Candi Sambisari
Buat kamu yang datang dari luar kota, cara paling gampang buat sampai ke Candi Sambisari adalah lewat Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta. Dari bandara, jaraknya sekitar 7 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 15-20 menit naik taksi atau mobil. Kalau kamu naik kereta api, turun aja di Stasiun Tugu atau Stasiun Lempuyangan. Dari stasiun, jaraknya sekitar 10 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 20-30 menit.
Kalau kamu pengen naik transportasi umum, ada beberapa pilihan. Kamu bisa naik bus Trans Jogja koridor 1A atau 3A, lalu turun di halte Bandara Adisucipto. Dari halte, kamu bisa naik ojek atau taksi online buat sampai ke Candi Sambisari. Tarif bus Trans Jogja sekitar Rp3.500 sekali jalan. Tapi, jadwalnya nggak terlalu sering, jadi pastikan kamu cek jadwalnya dulu ya!
Buat kamu yang bawa kendaraan pribadi, rutenya cukup mudah. Dari pusat kota Yogyakarta, arahkan kendaraanmu ke arah timur, menuju Jalan Solo. Setelah melewati Bandara Adisucipto, belok kiri ke Jalan Sambisari. Ikuti jalan itu terus sampai kamu ketemu papan petunjuk arah ke Candi Sambisari. Kondisi jalannya cukup bagus, bisa dilalui mobil dan motor. Tapi, hati-hati ya, soalnya jalannya agak ramai, terutama pas jam-jam sibuk.
Nggak mau ribet? Tenang, kamu bisa pesan taksi online atau rental kendaraan. Gojek dan Grab tersedia di Yogyakarta, jadi kamu bisa pesan kapan aja dan di mana aja. Kalau kamu pengen lebih fleksibel, kamu bisa rental mobil atau motor. Ada banyak rental mobil dan motor di Yogyakarta, tinggal pilih aja yang sesuai sama budget dan kebutuhanmu.
Soal parkir, Candi Sambisari punya area parkir yang cukup luas. Biayanya sekitar Rp3.000 buat motor dan Rp5.000 buat mobil. Keamanannya juga cukup terjamin, soalnya ada petugas parkir yang berjaga. Tapi, kalau kamu bawa mobil besar, kayak bus atau truk, sebaiknya parkir di luar area candi, soalnya area parkirnya nggak terlalu luas buat kendaraan besar.
Daya Tarik Utama di Candi Sambisari
Daya tarik utama Candi Sambisari jelas terletak pada keunikan arsitekturnya. Candi ini terdiri dari satu candi induk yang dikelilingi oleh delapan candi perwara (candi pendamping). Yang bikin unik, candi ini terletak sekitar 6,5 meter di bawah permukaan tanah. Jadi, kamu serasa lagi masuk ke dalam bunker raksasa! Selain itu, relief-relief di dinding candi juga sangat indah dan detail, menggambarkan kehidupan masyarakat dan kepercayaan pada masa lampau. Candi Sambisari ini bener-bener bukti kehebatan arsitektur zaman dulu!
Buat kamu yang hobi foto-foto, Candi Sambisari punya banyak spot yang Instagramable. Salah satu spot favorit adalah di depan candi induk, dengan latar belakang langit biru atau awan putih. Waktu terbaik buat foto-foto di sini adalah pas pagi hari atau sore hari, saat cahaya matahari nggak terlalu terik. Selain itu, kamu juga bisa foto-foto di sekitar candi perwara, atau di antara reruntuhan batu yang berserakan. Dijamin, hasil fotomu bakal keren abis!
Sayangnya, di sekitar Candi Sambisari nggak ada atraksi alam yang terlalu istimewa. Tapi, kamu masih bisa menikmati pemandangan sawah hijau yang luas, atau melihat Gunung Merapi yang menjulang tinggi di kejauhan. Kalau kamu pengen cari atraksi alam yang lebih seru, kamu bisa pergi ke Kaliadem, yang jaraknya sekitar 30 menit dari Candi Sambisari. Di sana, kamu bisa lihat pemandangan kawah Merapi dari dekat, atau naik jeep lava tour buat keliling area bekas erupsi.
Selain candi, di area Candi Sambisari juga ada museum kecil yang menyimpan berbagai artefak yang ditemukan selama proses penggalian dan pemugaran. Di museum ini, kamu bisa lihat berbagai jenis keramik, perhiasan, dan peralatan rumah tangga yang digunakan oleh masyarakat pada masa lampau. Museum ini buka setiap hari, dari jam 08.00 sampai 17.00. Tiket masuknya gratis, alias nggak dipungut biaya!
Meskipun nggak ada ritual atau upacara adat yang rutin diadakan di Candi Sambisari, masyarakat lokal sering mengadakan acara-acara keagamaan di sekitar candi. Misalnya, pas hari raya Nyepi atau Galungan, mereka sering datang ke candi buat berdoa dan memberikan sesajen. Kalau kamu beruntung, kamu bisa lihat langsung upacara adat yang sakral dan khidmat ini.
Objek Wisata Unggulan
- Candi Induk: Candi utama yang paling besar dan megah. Relief-relief di dinding candi ini sangat indah dan detail. Waktu terbaik buat kunjungan: pagi atau sore hari.
- Candi Perwara: Delapan candi pendamping yang mengelilingi candi induk. Bentuknya lebih kecil dari candi induk, tapi tetap menarik buat dilihat. Waktu terbaik buat kunjungan: kapan aja.
- Museum Candi Sambisari: Museum kecil yang menyimpan berbagai artefak yang ditemukan di sekitar candi. Waktu terbaik buat kunjungan: kapan aja.
- Area Parkir: Area parkir yang luas dan aman. Cocok buat kamu yang bawa kendaraan pribadi. Waktu terbaik buat kunjungan: kapan aja.
- Sawah di Sekitar Candi: Hamparan sawah hijau yang luas, bikin suasana di sekitar candi jadi adem dan menenangkan. Waktu terbaik buat kunjungan: pas musim hujan.
Kegiatan dan Aktivitas Menarik
- Mengagumi Arsitektur Candi: Melihat langsung keindahan arsitektur Candi Sambisari yang unik dan megah. Durasi: 1-2 jam. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: kamera. Harga: termasuk tiket masuk.
- Foto-foto: Mengabadikan momen di berbagai spot Instagramable di Candi Sambisari. Durasi: 1-2 jam. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: kamera. Harga: termasuk tiket masuk.
- Belajar Sejarah: Menambah pengetahuan tentang sejarah Candi Sambisari dan Kerajaan Mataram Kuno. Durasi: 1-2 jam. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: buku catatan. Harga: termasuk tiket masuk.
- Berkunjung ke Museum: Melihat berbagai artefak yang ditemukan di sekitar Candi Sambisari. Durasi: 30 menit – 1 jam. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: tidak ada. Harga: gratis.
- Menikmati Pemandangan Sawah: Bersantai sambil menikmati pemandangan sawah hijau yang luas di sekitar Candi Sambisari. Durasi: 30 menit – 1 jam. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: tidak ada. Harga: gratis.
Fasilitas Lengkap
Candi Sambisari sudah dilengkapi dengan fasilitas umum yang memadai. Ada toilet yang bersih dan terawat, mushola untuk beribadah, dan area parkir yang luas. Selain itu, ada juga pusat informasi yang siap memberikan informasi lengkap tentang Candi Sambisari. Kalau kamu butuh pertolongan pertama, ada juga kotak P3K yang tersedia di kantor pengelola. Pastikan Anda Nikmati Diskon Menarik untuk pengalaman belanja yang lebih hemat
Sayangnya, Candi Sambisari belum dilengkapi dengan fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas. Tapi, pengelola candi berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang ramah dan membantu bagi semua pengunjung. Kalau kamu butuh bantuan, jangan ragu untuk menghubungi petugas candi ya!
Untuk layanan tambahan, Candi Sambisari menyediakan loker untuk menyimpan barang bawaanmu. Tapi, lokernya terbatas, jadi sebaiknya datang lebih awal ya! Selain itu, ada juga wifi gratis yang bisa kamu gunakan untuk browsing atau update status di media sosial. Tapi, kecepatannya nggak terlalu tinggi, jadi jangan berharap bisa streaming video ya!
Kalau kamu butuh pertolongan medis, ada beberapa klinik dan rumah sakit yang terletak nggak jauh dari Candi Sambisari. Klinik terdekat adalah Klinik Pratama Purwomartani, yang jaraknya sekitar 1 kilometer. Rumah sakit terdekat adalah RSUD Sleman, yang jaraknya sekitar 5 kilometer. Kamu bisa menghubungi klinik atau rumah sakit tersebut kalau kamu butuh pertolongan medis.
Buat kamu yang pengen istirahat sejenak, Candi Sambisari menyediakan beberapa gazebo dan bangku yang terletak di sekitar candi. Kamu bisa duduk-duduk santai sambil menikmati pemandangan candi dan sawah hijau. Selain itu, ada juga taman kecil yang ditanami berbagai jenis bunga. Cocok banget buat kamu yang pengen cari suasana yang adem dan tenang.
Fasilitas & Layanan Tersedia
- Toilet: Tersedia di dekat pintu masuk, jumlahnya cukup, kondisinya bersih, gratis.
- Tempat Ibadah: Mushola, terletak di dekat area parkir, kapasitas sekitar 20 orang, dilengkapi dengan peralatan sholat.
- Area Parkir: Luas, bisa menampung mobil dan motor, biaya Rp3.000 (motor) dan Rp5.000 (mobil), dijaga oleh petugas parkir.
- Pusat Informasi: Terletak di dekat pintu masuk, buka setiap hari, memberikan informasi tentang sejarah candi dan fasilitas yang tersedia.
- ATM & Money Changer: Tidak tersedia di area candi, ATM terdekat ada di minimarket sekitar 1 kilometer.
- Wifi & Telekomunikasi: Tersedia wifi gratis, kecepatan standar, jangkauan terbatas di area pusat informasi.
- Spot Foto: Banyak, terutama di depan candi induk dan di sekitar candi perwara, waktu terbaik pagi atau sore hari.
- Akses Difabel: Belum tersedia fasilitas khusus, tapi petugas candi siap membantu.
- Layanan Medis: P3K tersedia di kantor pengelola, klinik terdekat 1 kilometer, rumah sakit terdekat 5 kilometer.
- Area Bermain Anak: Tidak tersedia area bermain anak.
Aktivitas dan Atraksi di Candi Sambisari
Atraksi utama di Candi Sambisari tentu saja adalah melihat langsung keindahan arsitektur candi yang unik dan megah. Kamu bisa mengagumi relief-relief di dinding candi, atau berjalan-jalan di sekitar candi perwara. Waktu terbaik buat menikmati keindahan candi ini adalah pas pagi hari atau sore hari, saat cahaya matahari nggak terlalu terik. Durasi yang ideal buat menikmati atraksi ini adalah sekitar 1-2 jam. Untuk mempermudah pencarian kerja, Anda dapat melihat Daftar Lowongan Kerja Indonesia yang mungkin relevan dengan kualifikasi Anda
.
Sayangnya, nggak ada kegiatan budaya atau keagamaan yang rutin diadakan di Candi Sambisari. Tapi, kalau kamu beruntung, kamu bisa lihat masyarakat lokal yang sedang mengadakan upacara adat di sekitar candi. Biasanya, upacara adat ini diadakan pas hari-hari besar keagamaan, seperti Nyepi atau Galungan.
Buat kamu yang pengen belajar lebih banyak tentang sejarah Candi Sambisari, kamu bisa ikut tur berpemandu yang disediakan oleh pengelola candi. Tur ini biasanya berlangsung sekitar 1 jam, dan kamu akan diajak berkeliling candi sambil mendengarkan penjelasan dari pemandu yang ahli. Tema tur ini adalah sejarah dan arsitektur Candi Sambisari.
Sayangnya, Candi Sambisari nggak menyediakan hiburan khusus buat anak-anak. Tapi, anak-anak tetap bisa menikmati keindahan candi dan bermain-main di sekitar candi perwara. Asal tetap diawasi oleh orang tua ya!
Candi Sambisari nggak punya program khusus seperti sunset tour atau sunrise trek. Tapi, kamu tetap bisa menikmati pemandangan matahari terbit atau terbenam dari sekitar candi. Caranya, datang aja lebih awal atau pulang lebih telat. Dijamin, pemandangannya bakal keren abis!
Jadwal Atraksi & Pertunjukan
Nama Atraksi | Jadwal | Durasi | Lokasi | Harga (Rp) |
---|---|---|---|---|
Mengagumi Arsitektur Candi | Setiap hari | 1-2 jam | Seluruh area candi | Termasuk tiket masuk |
Foto-foto | Setiap hari | 1-2 jam | Seluruh area candi | Termasuk tiket masuk |
Belajar Sejarah | Setiap hari | 1-2 jam | Seluruh area candi | Termasuk tiket masuk |
Berkunjung ke Museum | Setiap hari | 30 menit – 1 jam | Museum Candi Sambisari | Gratis |
Menikmati Pemandangan Sawah | Setiap hari | 30 menit – 1 jam | Sekitar area candi | Gratis |
Informasi Tiket & Reservasi
Sistem tiket di Candi Sambisari cukup sederhana. Kamu bisa beli tiket langsung di loket yang terletak di dekat pintu masuk. Tiketnya cuma ada satu jenis, yaitu tiket masuk untuk dewasa dan anak-anak. Nggak ada opsi bundling atau paket wisata khusus. Tapi, harganya cukup terjangkau, kok!
Karena tiketnya bisa dibeli langsung di loket, kamu nggak perlu reservasi sebelumnya. Tinggal datang aja ke Candi Sambisari, beli tiket, dan langsung masuk. Tapi, kalau kamu datang rombongan, sebaiknya hubungi pengelola candi terlebih dahulu, biar mereka bisa menyiapkan segala sesuatunya.
Sayangnya, Candi Sambisari nggak punya promo atau diskon khusus untuk seasonal, grup, pelajar, atau lansia. Harga tiketnya tetap sama untuk semua pengunjung. Tapi, jangan khawatir, harganya tetap terjangkau kok!
Soal kebijakan pembatalan dan refund, Candi Sambisari nggak punya kebijakan khusus. Soalnya, tiketnya dibeli langsung di loket dan nggak bisa dibatalkan atau diuangkan kembali. Tapi, kalau kamu punya alasan yang kuat, kamu bisa coba hubungi pengelola candi, siapa tahu mereka bisa memberikan solusi.
Seperti yang udah dibilang sebelumnya, Candi Sambisari nggak punya paket wisata khusus. Tapi, kamu bisa bikin paket wisata sendiri dengan mengunjungi tempat-tempat wisata lain yang terletak nggak jauh dari Candi Sambisari. Misalnya, kamu bisa mengunjungi Candi Prambanan, Candi Plaosan, atau Kaliadem. Dijamin, liburanmu bakal makin seru!
Daftar Harga Tiket Terbaru
Jenis Tiket | Harga Weekday | Harga Weekend | Harga Libur Nasional | Fasilitas |
---|---|---|---|---|
Tiket Dewasa | Rp5.000 | Rp5.000 | Rp5.000 | Masuk ke area candi |
Tiket Anak-anak | Rp3.000 | Rp3.000 | Rp3.000 | Masuk ke area candi |
Tiket Lansia | Rp5.000 | Rp5.000 | Rp5.000 | Masuk ke area candi |
Tiket Rombongan | Rp5.000 (per orang) | Rp5.000 (per orang) | Rp5.000 (per orang) | Masuk ke area candi |
Tiket VIP/Special | Tidak tersedia | Tidak tersedia | Tidak tersedia | Tidak tersedia |
Paket Wisata Tersedia
- Paket Keluarga: Tidak tersedia, tapi kamu bisa bikin sendiri dengan mengunjungi tempat wisata lain di sekitar Candi Sambisari.
- Paket Honeymoon: Tidak tersedia, tapi kamu bisa bikin sendiri dengan mengunjungi tempat wisata romantis di Yogyakarta.
- Paket Grup: Tidak tersedia, tapi kamu bisa bikin sendiri dengan menghubungi pengelola candi terlebih dahulu.
- Paket Adventure: Tidak tersedia, tapi kamu bisa bikin sendiri dengan mengunjungi tempat wisata alam di sekitar Yogyakarta.
- Paket All-Inclusive: Tidak tersedia, tapi kamu bisa bikin sendiri dengan memesan hotel dan transportasi secara terpisah.
Jadwal Operasional
Candi Sambisari buka setiap hari, dari Senin sampai Minggu, termasuk hari libur nasional. Jam bukanya dari jam 08.00 pagi sampai jam 17.00 sore. Jadi, kamu bisa datang kapan aja, sesuai dengan jadwalmu.
Periode peak season di Candi Sambisari biasanya terjadi saat musim liburan sekolah, Lebaran, atau Natal dan Tahun Baru. Pada periode ini, jumlah pengunjung bisa meningkat drastis. Jadi, kalau kamu nggak suka keramaian, sebaiknya hindari berkunjung pada periode ini. Tapi, kalau kamu suka suasana yang ramai dan meriah, datang aja pas peak season. Dijamin, liburanmu bakal makin seru!
Periode low season di Candi Sambisari biasanya terjadi di luar musim liburan sekolah, Lebaran, atau Natal dan Tahun Baru. Pada periode ini, jumlah pengunjung biasanya lebih sedikit. Jadi, kamu bisa lebih leluasa menikmati keindahan candi tanpa harus berdesak-desakan. Selain itu, harga-harga di sekitar candi juga biasanya lebih murah pas low season.
Candi Sambisari jarang banget tutup, kecuali ada acara khusus atau perbaikan yang mendesak. Tapi, sebaiknya kamu cek dulu jadwalnya sebelum datang, biar nggak kecewa.
Waktu terbaik buat berkunjung ke Candi Sambisari adalah pas pagi hari atau sore hari. Soalnya, cuacanya nggak terlalu panas dan cahaya mataharinya bagus buat foto-foto. Selain itu, jumlah pengunjung juga biasanya nggak terlalu banyak pas pagi atau sore hari.
Jam Operasional Terbaru
Hari | Jam Buka | Jam Tutup | Catatan Khusus |
---|---|---|---|
Senin | 08.00 | 17.00 | – |
Selasa | 08.00 | 17.00 | – |
Rabu | 08.00 | 17.00 | – |
Kamis | 08.00 | 17.00 | – |
Jumat | 08.00 | 17.00 | – |
Sabtu | 08.00 | 17.00 | – |
Minggu | 08.00 | 17.00 | – |
Libur Nasional | 08.00 | 17.00 | – |
Musim dan Periode Terbaik
- Musim Ramai: Juni-Agustus (liburan sekolah), Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Tips: datang lebih awal, hindari jam-jam sibuk, pesan tiket online.
- Musim Sepi: September-Mei (di luar liburan sekolah dan hari besar). Keuntungan: lebih sepi, harga lebih murah. Diskon: jarang ada diskon khusus.
- Periode Tutup/Maintenance: Jarang terjadi, cek website atau media sosial sebelum berkunjung.
- Jam Favorit: 08.00-10.00 (pagi hari) atau 15.00-17.00 (sore hari). Alasan: cuaca tidak terlalu panas, cahaya bagus untuk foto.
- Hari Terbaik: Senin-Jumat (hari kerja). Alasan: lebih sepi dibandingkan akhir pekan.
Kuliner di Sekitar Candi Sambisari
Setelah puas menjelajahi Candi Sambisari, perut pasti keroncongan, kan? Tenang, di sekitar candi ada banyak pilihan kuliner yang bisa kamu coba. Mulai dari restoran mewah sampai warung kaki lima, semua ada!
Kalau kamu pengen makan di restoran yang nyaman dan mewah, kamu bisa coba Restoran Boyong Kalegan. Restoran ini terkenal dengan menu tradisionalnya yang lezat, seperti gudeg, ayam goreng, dan sate klathak. Harganya memang agak mahal, tapi sebanding dengan kualitas dan pelayanannya. Lokasinya ada di Jalan Raya Yogya-Solo KM. 12,5, Kalasan. Buka setiap hari dari jam 10.00 sampai 22.00.
Buat kamu yang suka nongkrong, ada beberapa cafe yang asyik di sekitar Candi Sambisari. Salah satunya adalah Kopi Klotok Pakem. Cafe ini terkenal dengan kopi klotoknya yang khas, yaitu kopi yang dimasak dengan cara tradisional menggunakan anglo dan arang. Selain kopi, di sini juga ada berbagai macam camilan dan makanan ringan. Harganya murah meriah, cocok buat kantong mahasiswa. Lokasinya ada di Jalan Kaliurang KM. 16, Pakem. Buka setiap hari dari jam 07.00 sampai 23.00.
Makanan khas daerah yang wajib kamu coba adalah gudeg. Gudeg adalah makanan tradisional Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula aren selama berjam-jam. Rasanya manis dan gurih, cocok banget buat kamu yang suka makanan manis. Tempat legendaris buat nyobain gudeg adalah Gudeg Yu Djum, yang lokasinya ada di Jalan Wijilan No. 167, Yogyakarta. Buka setiap hari dari jam 05.00 sampai 22.00.
Kalau kamu pengen nyobain street food dan jajanan lokal, kamu bisa cari di sekitar Candi Sambisari. Di sana, ada banyak pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam makanan dan minuman, seperti bakso, soto, sate, es dawet, dan lain-lain. Harganya murah meriah, cocok buat kamu yang pengen hemat budget.
Buat kamu yang punya budget terbatas, kamu bisa makan di warung-warung makan yang banyak tersebar di sekitar Candi Sambisari. Di sana, kamu bisa makan nasi dengan lauk yang sederhana, seperti ayam goreng, tempe, tahu, atau sayur. Harganya murah meriah, cocok buat kamu yang pengen makan enak tanpa bikin kantong jebol.
Rekomendasi Tempat Makan
Nama Tempat | Jenis Kuliner | Menu Andalan | Range Harga | Jam Buka | Lokasi |
---|---|---|---|---|---|
Restoran Boyong Kalegan | Tradisional | Gudeg, Ayam Goreng, Sate Klathak | Rp50.000 – Rp150.000 | 10.00 – 22.00 | Jl. Raya Yogya-Solo KM. 12,5, Kalasan |
Kopi Klotok Pakem | Cafe | Kopi Klotok | Rp10.000 – Rp30.000 | 07.00 – 23.00 | Jl. Kaliurang KM. 16, Pakem |
Gudeg Yu Djum | Tradisional | Gudeg | Rp20.000 – Rp50.000 | 05.00 – 22.00 | Jl. Wijilan No. 167, Yogyakarta |
Warung Sate Kambing Pak Gito | Sate | Sate Kambing | Rp30.000 – Rp75.000 | 17.00 – 00.00 | Jl. Sambisari, Purwomartani, Kalasan |
Warung Soto Ayam Mbok Galak | Soto | Soto Ayam | Rp15.000 – Rp30.000 | 06.00 – 14.00 | Jl. Sambisari, Purwomartani, Kalasan |
Makanan Khas Wajib Coba
- Gudeg: Makanan tradisional Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula aren. Tempat terbaik: Gudeg Yu Djum. Harga: Rp20.000 – Rp50.000.
- Sate Klathak: Sate kambing yang ditusuk dengan jeruji besi dan dibakar di atas arang. Tempat terbaik: Sate Klathak Pak Bari. Harga: Rp30.000 – Rp75.000.
- Bakpia: Kue tradisional Yogyakarta yang berisi kacang hijau atau keju. Tempat terbaik: Bakpia Pathok 25. Harga: Rp30.000 – Rp50.000 per kotak.
- Wedang Ronde: Minuman tradisional Yogyakarta yang terbuat dari jahe, gula merah, dan ronde (bola-bola ketan yang berisi kacang). Tempat terbaik: Wedang Ronde Mbah Dirjo. Harga: Rp10.000 – Rp20.000 per gelas.
- Es Dawet: Minuman tradisional Yogyakarta yang terbuat dari santan, gula merah, cendol, dan biji selasih. Tempat terbaik: Es Dawet Jabung. Harga: Rp5.000 – Rp10.000 per gelas.
Akomodasi di Sekitar Candi Sambisari
Setelah seharian berkeliling Candi Sambisari dan menikmati kulinernya, pasti butuh tempat buat istirahat yang nyaman, kan? Tenang, di sekitar candi ada banyak pilihan akomodasi yang bisa kamu pilih, sesuai dengan budget dan kebutuhanmu.
Kalau kamu pengen nginap di hotel berbintang yang mewah dan nyaman, kamu bisa coba Grand Mercure Yogyakarta AdiSucipto. Hotel ini terletak nggak jauh dari Bandara AdiSucipto, sekitar 15 menit dari Candi Sambisari. Fasilitasnya lengkap, ada kolam renang, spa, restoran, dan lain-lain. Harganya memang agak mahal, tapi sebanding dengan fasilitas dan pelayanannya. Lokasinya ada di Jalan Laksda Adisucipto No. 80, Yogyakarta. Harganya mulai dari Rp800.000 per malam.
Buat kamu yang pengen nginap di guest house atau homestay yang lebih murah dan cozy, kamu bisa coba OYO 90651 Homestay Mbok Ginem Syariah. Homestay ini terletak nggak jauh dari Candi Sambisari, sekitar 10 menit. Fasilitasnya sederhana, tapi bersih dan nyaman. Harganya murah meriah, cocok buat kamu yang pengen hemat budget. Lokasinya ada di Jalan Sambisari, Purwomartani, Kalasan. Harganya mulai dari Rp100.000 per malam.
Kalau kamu pengen nginap di villa atau penginapan keluarga yang lebih luas dan приватный, kamu bisa coba Villa Alcheringa. Villa ini terletak nggak jauh dari Candi Sambisari, sekitar 20 menit. Fasilitasnya lengkap, ada kolam renang pribadi, dapur, ruang tamu, dan lain-lain. Harganya memang agak mahal, tapi cocok buat kamu yang liburan bareng keluarga atau teman-teman. Lokasinya ada di Jalan Kaliurang KM. 17, Pakem. Harganya mulai dari Rp1.500.000 per malam.
Galeri Foto Candi Sambisari















. Untuk perencanaan yang matang, Anda perlu meninjau Jadwal & Harga dengan teliti
Sayangnya, di sekitar Candi Sambisari nggak ada area camping atau glamping. Tapi, kamu bisa cari area camping di tempat-tempat wisata lain yang terletak nggak jauh dari Candi Sambisari, seperti Kaliadem atau Gunung Merapi
Video Candi Sambisari
Kesimpulan
Jadi, bayangin deh, Candi Sambisari itu kayak harta karun yang nggak sengaja kita temuin di halaman belakang rumah. Awalnya ketutupan abu vulkanik, terus tiba-tiba nongol dengan keindahannya yang bikin bengong. Dari arsitekturnya yang unik, reliefnya yang bercerita, sampai sejarahnya yang kaya, semuanya bikin kita sadar betapa kerennya peradaban masa lalu. Ini bukan cuma soal batu-batu yang ditata rapi, tapi juga tentang kisah manusia, kepercayaan, dan seni yang abadi. Bener-bener bikin kita ngerasa kecil di hadapan waktu, tapi juga bangga jadi bagian dari sejarah itu.
Nah, sekarang udah tau kan betapa magisnya Candi Sambisari? Jangan cuma dibayangin doang! Yuk, agendakan liburan kesana. Rasain sendiri deh atmosfernya, sentuh batunya, dan biarkan imajinasi kamu terbang ke masa lalu. Siapa tau, kamu malah nemuin inspirasi atau jawaban dari pertanyaan yang selama ini nyangkut di kepala. Jangan lupa bawa kamera, ya! Biar bisa pamer ke temen-temen betapa kerennya Indonesia kita ini. Atau, kalau belum bisa kesana langsung, coba deh cari video dokumenter atau artikel lain tentang Candi Sambisari. Dijamin, rasa penasarannya bakal makin membara! Selamat berpetualang!
Oke siap! Ini dia 5 FAQ tentang Candi Sambisari dengan gaya penulisan yang kamu inginkan:
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Candi Sambisari
Eh, beneran deh, Candi Sambisari itu dulunya ‘ketutupan’ apa sih? Kok bisa tiba-tiba muncul gitu?
Nah, ini dia yang bikin Candi Sambisari itu unik dan bikin penasaran banyak orang! Jadi gini, candi ini dulunya terkubur material vulkanik dari Gunung Merapi. Bayangin aja, ratusan tahun! Makanya, pas pertama kali ditemukan tahun 1966, candi ini kayak “bangun tidur” dari peraduannya. Erupsi Merapi di masa lalu itu yang bikin candi ini “ngumpet” di bawah tanah. Proses penggaliannya pun nggak main-main, lho. Butuh waktu lama dan ketelitian tinggi biar candinya bisa keliatan lagi keindahannya. Keren, kan?
Candi Sambisari lokasinya di mana ya? Terus, dari pusat kota Jogja jauh nggak sih ke sana?
Buat kamu yang pengen langsung kesana, Candi Sambisari itu ada di Desa Sambisari, Kecamatan Purwomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jadi, masih di wilayah Jogja, kok! Nah, kalau dari pusat kota Jogja, kira-kira jaraknya sekitar 12 kilometer ke arah timur. Nggak terlalu jauh, kan? Paling sekitar 30 menit naik motor atau mobil, tergantung kondisi lalu lintas juga, sih. Tapi tenang aja, perjalanannya juga asik kok, bisa sambil lihat-lihat pemandangan sawah yang hijau dan udara segar. Dijamin nggak bakal bosen!
Berapa sih harga tiket masuk ke Candi Sambisari sekarang? Terus, buka jam berapa sampai jam berapa ya?
Nah, buat yang pengen tau soal biaya, harga tiket masuk Candi Sambisari itu terjangkau banget! Biasanya sekitar Rp5.000 aja per orang. Murah, kan? Dengan harga segitu, kamu udah bisa menikmati keindahan candi dan belajar sejarah di sana. Untuk jam bukanya, Candi Sambisari biasanya buka dari jam 08.00 pagi sampai jam 17.00 sore. Jadi, pastikan kamu datang di jam-jam itu ya, biar nggak kecele! Jangan lupa bawa topi atau payung kalau siang hari, biar nggak kepanasan. Selamat menikmati!
Apa yang bikin Candi Sambisari istimewa dan beda dari candi-candi lain di Jogja?
Ini nih yang bikin Candi Sambisari jadi spesial! Pertama, karena lokasinya yang berada di bawah permukaan tanah. Candi-candi lain kan biasanya berdiri megah di atas tanah, ya kan? Nah, Sambisari ini beda, karena “lahir kembali” dari dalam bumi. Kedua, desainnya yang unik dan simetris. Bentuknya kotak dengan candi induk di tengah dan candi perwara di sekelilingnya. Tata letaknya rapi banget dan enak dipandang. Ketiga, adanya artefak-artefak yang ditemukan di sekitar candi, seperti arca dan prasasti, yang memberikan petunjuk tentang sejarah dan kehidupan masyarakat di masa lalu. Jadi, selain indah, Candi Sambisari juga kaya akan informasi sejarah yang menarik!
Selain lihat candinya, ada kegiatan seru apa lagi ya yang bisa dilakuin di sekitar Candi Sambisari?
Wah, banyak banget! Selain menikmati keindahan candinya, kamu bisa foto-foto sepuasnya dengan latar belakang candi yang unik. Buat yang suka sejarah, bisa belajar lebih dalam tentang candi dari pemandu wisata atau membaca informasi yang tersedia di sana. Nah, kalau mau yang lebih santai, bisa piknik kecil-kecilan di area sekitar candi sambil menikmati pemandangan sawah yang hijau. Atau, bisa juga mencicipi kuliner khas Jogja di warung-warung makan yang ada di sekitar candi. Jangan lupa juga untuk membeli oleh-oleh khas Candi Sambisari sebagai kenang-kenangan. Dijamin nggak bakal bosen deh!