Candi Kotes: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot – Pernahkah kamu membayangkan berdiri di hadapan sebuah bangunan kuno, merasakan aura magis yang terpancar dari setiap batu, dan seolah mendengar bisikan sejarah yang terukir di dinding-dindingnya? Hai, para petualang jiwa! Siapkah kalian untuk menyelami sebuah permata tersembunyi di Jawa Timur yang menyimpan segudang misteri dan pesona? Mari kita berlayar menuju Candi Kotes, sebuah situs purbakala yang mungkin belum sepopuler Borobudur atau Prambanan, namun menyimpan daya tarik yang tak kalah memukau.
Candi Kotes, sebuah nama yang mungkin terdengar asing di telinga sebagian besar dari kita. Namun, jangan biarkan ketidakpopulerannya menipu. Situs ini adalah saksi bisu peradaban masa lalu, sebuah jendela yang memungkinkan kita mengintip kehidupan dan kepercayaan masyarakat Jawa Kuno. Terletak di Desa Kandangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Candi Kotes menawarkan pengalaman yang berbeda dari candi-candi besar lainnya. Di sini, kalian tidak akan menemukan hiruk pikuk wisatawan yang memadati setiap sudut. Yang ada hanyalah ketenangan, kesunyian, dan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan sejarah tanpa gangguan. Bayangkan saja, berdiri di tengah reruntuhan candi, dikelilingi oleh pepohonan rindang dan suara burung berkicau, sambil membayangkan bagaimana kehidupan di tempat ini ratusan tahun yang lalu. Bukankah itu terdengar seperti petualangan yang sangat menarik?

Meskipun belum banyak penelitian mendalam yang dilakukan terhadap Candi Kotes, beberapa ahli menduga bahwa candi ini berasal dari masa Kerajaan Kadiri atau Majapahit. Dugaan ini didasarkan pada gaya arsitektur dan temuan-temuan arkeologis di sekitar situs. Candi Kotes diperkirakan berfungsi sebagai tempat pemujaan atau ritual keagamaan, meskipun dewa atau tokoh yang dipuja di sini masih menjadi misteri. Kondisi candi yang sebagian besar telah runtuh menyulitkan para ahli untuk merekonstruksi bentuk asli dan fungsi sebenarnya. Namun, justru di sinilah letak daya tariknya. Ketidakpastian dan misteri yang menyelimuti Candi Kotes memicu rasa ingin tahu dan mendorong kita untuk terus mencari tahu lebih banyak tentang masa lalu. Setiap batu yang tersusun di sana, setiap ukiran yang tersisa, seolah menyimpan cerita yang siap untuk diungkap.
Keberadaan Candi Kotes sendiri, sayangnya, masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Lokasinya yang agak terpencil dan kurangnya promosi membuat candi ini jarang dikunjungi oleh wisatawan. Padahal, potensi Candi Kotes sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya sangat besar. Selain nilai sejarah dan arkeologisnya, Candi Kotes juga menawarkan keindahan alam yang mempesona. Pemandangan perbukitan hijau yang mengelilingi situs ini menciptakan suasana yang tenang dan damai, jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat sebenarnya sudah mulai berupaya untuk mengembangkan Candi Kotes sebagai destinasi wisata. Beberapa fasilitas dasar seperti jalan akses dan tempat parkir sudah dibangun. Namun, masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menarik lebih banyak wisatawan.
Nah, sebelum kita terlalu jauh membahas upaya pengembangan dan misteri yang masih tersembunyi, ada baiknya kita menyelami lebih dalam tentang apa yang sebenarnya bisa kita temukan di Candi Kotes saat ini. Penasaran kan? Mari kita mulai petualangan kita dengan menelusuri jejak-jejak arsitektur kuno yang masih tersisa, mengamati relief-relief yang mungkin menyimpan pesan tersembunyi, dan mencoba merasakan aura magis yang terpancar dari setiap sudut candi. Siap untuk memulai perjalanan yang akan membawa kita kembali ke masa lalu? Yuk, ikuti terus! Mari kita telaah lebih lanjut mengenai ide Menu Buka Puasa yang menggugah selera
Oke siap! Mari kita buat konten wisata ULTRA LENGKAP untuk Candi Kotes. Anggap aja kita lagi ngobrol santai sambil ngerencanain liburan seru, ya!
Sejarah dan Latar Belakang Candi Kotes
Bayangin deh, Candi Kotes itu kayak kapsul waktu yang membawa kita ke masa lalu. Konon, candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad ke-10 Masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Penemuan pertamanya itu agak misterius, nggak ada catatan pasti tahun berapa. Tapi, yang jelas, keberadaannya mulai diperhatikan serius oleh para arkeolog sekitar awal abad ke-20. Tokoh-tokoh seperti Dr. NJ Krom dan Van Stein Callenfels punya peran penting dalam penelitian awal Candi Kotes. Tujuan awal pembangunannya kemungkinan besar sebagai tempat pemujaan atau peribadatan, mengingat arsitektur dan reliefnya yang kental dengan nuansa Hindu.
Perkembangan Candi Kotes itu nggak bisa dibilang mulus. Sempat terlupakan dan tertutup semak belukar, candi ini baru benar-benar “bangkit” setelah dilakukan serangkaian pemugaran. Tahun 1990-an jadi momen penting ketika pemerintah mulai mengalokasikan dana untuk pemeliharaan dan restorasi. Nah, di tahun 2000-an, Candi Kotes mulai dikenal sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik di Jawa Timur. Bahkan, di tahun 2015, ada penemuan arca-arca baru yang menambah daya tarik candi ini!
Nilai historis dan budaya Candi Kotes itu nggak main-main, lho. Candi ini jadi saksi bisu peradaban Mataram Kuno yang pernah berjaya di tanah Jawa. Relief-reliefnya itu kayak buku cerita yang menggambarkan kehidupan masyarakat, kepercayaan, dan seni pada masa itu. Buat masyarakat lokal, Candi Kotes bukan cuma sekadar bangunan tua, tapi juga bagian dari identitas dan kebanggaan mereka. Seringkali, ada upacara adat atau ritual kecil yang dilakukan di sekitar candi untuk menghormati leluhur.
Soal konservasi, pemerintah dan pengelola candi punya perhatian yang besar. Mereka rutin melakukan pembersihan, perbaikan, dan penelitian untuk menjaga keaslian Candi Kotes. Ada juga program edukasi yang melibatkan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian cagar budaya. Bahkan, ada rencana untuk mengembangkan museum mini di dekat candi untuk menampilkan artefak-artefak yang ditemukan. Untuk mempermudah pencarian kerja, kami rangkum Daftar Lowongan Kerja Indonesia yang mungkin sesuai dengan kualifikasi Anda
.
Aspek unik yang mungkin belum banyak diketahui adalah adanya sistem drainase kuno di sekitar Candi Kotes. Para ahli menduga, sistem ini dibangun untuk mencegah banjir dan menjaga fondasi candi tetap kuat. Keren kan? Selain itu, ada juga legenda yang beredar di masyarakat tentang adanya “harta karun” tersembunyi di dalam candi. Tapi, ya namanya juga legenda, nggak usah terlalu dipikirin, hehe!
Lokasi dan Geografis
Candi Kotes ini terletak di Desa Kotes, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Koordinatnya sekitar 7°59’53.0″S 112°14’39.0″E. Ketinggiannya lumayan, sekitar 250 meter di atas permukaan laut. Luas area candinya nggak terlalu besar, sekitar 400 meter persegi. Tapi, yang bikin menarik, lokasinya berada di tengah-tengah perbukitan yang hijau, jadi udaranya sejuk dan pemandangannya indah banget!
Lingkungan sekitar Candi Kotes didominasi oleh perbukitan dan area persawahan. Dari candi, kita bisa melihat pemandangan Gunung Kelud yang menjulang tinggi. Nggak jauh dari situ, ada juga beberapa sungai kecil yang mengalir, menambah kesan alami dan asri.
Soal iklim, Blitar itu termasuk daerah tropis dengan dua musim: kemarau dan hujan. Suhu rata-rata di sekitar Candi Kotes berkisar antara 25-30 derajat Celcius. Musim terbaik untuk berkunjung adalah saat musim kemarau, sekitar bulan April sampai September. Hindari datang saat musim hujan, karena jalannya bisa licin dan pemandangannya kurang maksimal. Oh iya, kadang ada peringatan cuaca ekstrem dari BMKG, jadi pantau terus ya sebelum berangkat!
Flora dan fauna di sekitar Candi Kotes juga cukup beragam. Kita bisa menemukan berbagai jenis pohon seperti jati, mahoni, dan bambu. Kalau beruntung, kita juga bisa melihat burung-burung langka seperti elang jawa atau burung hantu. Di sungai-sungai kecil, ada juga beberapa jenis ikan air tawar yang hidup.
Sayangnya, area sekitar Candi Kotes belum memiliki status zona konservasi atau pelestarian alam secara resmi. Tapi, pemerintah daerah terus berupaya untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar candi agar tetap asri dan terjaga.
Cara Mencapai Candi Kotes
Buat yang dari luar kota, cara paling gampang ke Candi Kotes adalah lewat Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang atau Stasiun Blitar. Dari Bandara Abdul Rachman Saleh, jarak ke Candi Kotes sekitar 110 km dengan waktu tempuh sekitar 3-4 jam. Kalau dari Stasiun Blitar, jaraknya lebih dekat, sekitar 20 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Untuk transportasi umum, dari Stasiun Blitar kita bisa naik angkot atau ojek ke Terminal Patria. Dari Terminal Patria, cari bus jurusan Gandusari. Bilang aja ke kondektur mau turun di dekat Candi Kotes. Tarif busnya sekitar Rp 10.000 – Rp 15.000. Tapi, perlu diingat, jadwal busnya nggak terlalu sering, jadi sabar-sabar ya!
Kalau mau lebih fleksibel, mending sewa mobil atau motor. Dari Stasiun Blitar, banyak kok tempat rental kendaraan. Rutenya cukup mudah, tinggal ikutin jalan raya Blitar-Malang sampai ketemu pertigaan Gandusari. Dari situ, belok kiri dan ikutin petunjuk jalan ke Candi Kotes. Kondisi jalannya lumayan bagus, tapi ada beberapa bagian yang agak sempit dan berkelok.
Buat yang nggak mau ribet, bisa juga pakai taksi online seperti Gojek atau Grab. Tapi, perlu diingat, ketersediaan taksi online di Blitar nggak sebanyak di kota-kota besar. Jadi, pastikan pesan jauh-jauh hari, terutama kalau mau berangkat pagi atau pulang sore.
Soal parkir, di Candi Kotes ada area parkir yang cukup luas. Biayanya sekitar Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Keamanannya lumayan terjamin, karena ada petugas parkir yang berjaga. Buat yang bawa mobil besar seperti bus, sebaiknya parkir agak jauh dari pintu masuk candi, karena jalannya agak sempit.
Daya Tarik Utama di Candi Kotes
Daya tarik utama Candi Kotes tentu saja bangunan candinya itu sendiri. Arsitekturnya khas candi-candi Jawa Timur pada masa Mataram Kuno, dengan bentuk yang ramping dan relief-relief yang detail. Selain itu, candi ini juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, karena menjadi saksi bisu peradaban masa lalu.
Buat yang suka foto-foto, ada beberapa spot yang oke banget di Candi Kotes. Pertama, tentu saja di depan candi dengan latar belakang perbukitan hijau. Waktu terbaik untuk foto adalah saat pagi hari atau sore hari, ketika cahaya matahari nggak terlalu terik. Kedua, di sekitar relief-relief candi yang detail dan artistik. Ketiga, di area persawahan di sekitar candi dengan pemandangan Gunung Kelud sebagai latar belakang.
Sayangnya, di sekitar Candi Kotes nggak ada atraksi alam seperti air terjun atau pantai. Tapi, kita bisa menikmati keindahan alam perbukitan dan persawahan yang hijau. Kalau mau cari suasana yang lebih sejuk, bisa juga mampir ke Kebun Teh Sirah Kencong yang jaraknya sekitar 1 jam dari Candi Kotes.
Selain bangunan candi, di Candi Kotes juga nggak ada atraksi buatan seperti taman atau wahana. Tapi, di dekat candi ada museum mini yang menampilkan artefak-artefak yang ditemukan di sekitar candi. Museum ini bisa jadi tempat yang menarik untuk belajar sejarah dan budaya.
Kadang-kadang, di Candi Kotes ada upacara adat atau ritual kecil yang dilakukan oleh masyarakat lokal. Biasanya, upacara ini dilakukan pada hari-hari tertentu atau saat ada perayaan khusus. Kalau beruntung, kita bisa menyaksikan langsung upacara ini dan merasakan atmosfer budaya yang kental.
Objek Wisata Unggulan
- Bangunan Candi Kotes: Arsitektur khas Mataram Kuno, relief detail, nilai sejarah tinggi. Waktu terbaik: pagi atau sore hari.
- Museum Mini Candi Kotes: Koleksi artefak, informasi sejarah, edukasi budaya. Waktu terbaik: siang hari.
- Pemandangan Perbukitan: Hamparan hijau, udara sejuk, relaksasi alam. Waktu terbaik: kapan saja.
- Area Persawahan: Pemandangan indah, spot foto menarik, suasana pedesaan. Waktu terbaik: pagi atau sore hari.
- Gunung Kelud (dari kejauhan): Latar belakang megah, pemandangan spektakuler, ikon Blitar. Waktu terbaik: saat cuaca cerah.
Kegiatan dan Aktivitas Menarik
- Mengagumi Arsitektur Candi: Menjelajahi setiap sudut candi, mengamati relief, belajar sejarah. Durasi: 1-2 jam, tingkat kesulitan: mudah, peralatan: kamera, harga: termasuk tiket masuk.
- Berkunjung ke Museum Mini: Melihat koleksi artefak, membaca informasi, menambah pengetahuan. Durasi: 30 menit – 1 jam, tingkat kesulitan: mudah, peralatan: catatan, harga: termasuk tiket masuk.
- Berfoto: Mengabadikan momen, mencari spot terbaik, berkreasi dengan angle. Durasi: fleksibel, tingkat kesulitan: mudah, peralatan: kamera, harga: gratis (kecuali biaya parkir).
- Menikmati Pemandangan: Bersantai, menghirup udara segar, menikmati ketenangan alam. Durasi: fleksibel, tingkat kesulitan: mudah, peralatan: tikar (jika perlu), harga: gratis (kecuali biaya parkir).
- Berinteraksi dengan Masyarakat Lokal: Berbincang-bincang, belajar budaya, merasakan keramahan. Durasi: fleksibel, tingkat kesulitan: mudah, peralatan: senyum, harga: gratis.
Fasilitas Lengkap
Fasilitas umum di Candi Kotes lumayan lengkap. Ada toilet yang bersih dan terawat, mushola untuk beribadah, dan area parkir yang luas. Sayangnya, belum ada ruang menyusui atau P3K yang memadai. Tapi, pengelola candi terus berupaya untuk meningkatkan fasilitas yang ada.
Untuk fasilitas khusus seperti layanan difabel, Candi Kotes masih perlu banyak perbaikan. Belum ada jalur khusus untuk kursi roda atau staf pendamping yang terlatih. Tapi, pengelola candi terbuka untuk menerima masukan dan saran dari pengunjung.
Layanan tambahan seperti loker atau charging station juga belum tersedia di Candi Kotes. Tapi, di sekitar candi ada beberapa warung yang menyediakan wifi gratis. Biayanya biasanya sekitar Rp 5.000 – Rp 10.000 per jam.
Fasilitas kesehatan terdekat dari Candi Kotes adalah Puskesmas Gandusari yang jaraknya sekitar 5 km. Kalau butuh penanganan yang lebih serius, bisa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Wlingi yang jaraknya sekitar 15 km. Pastikan catat nomor telepon dan alamatnya ya, buat jaga-jaga!
Untuk area istirahat, di Candi Kotes ada beberapa gazebo dan bangku yang bisa digunakan untuk bersantai. Selain itu, ada juga taman kecil yang ditanami berbagai jenis bunga. Cocok banget buat melepas lelah setelah berkeliling candi.
Fasilitas & Layanan Tersedia
- Toilet: Lokasi dekat pintu masuk, jumlah 3, kondisi bersih, gratis.
- Tempat Ibadah: Mushola, lokasi dekat parkiran, kapasitas 10 orang, fasilitas pendukung: alat sholat.
- Area Parkir: Kapasitas 50 motor dan 20 mobil, jenis kendaraan motor dan mobil, biaya Rp 5.000 (motor) dan Rp 10.000 (mobil), keamanan: petugas parkir.
- Pusat Informasi: Lokasi dekat pintu masuk, jam operasional sama dengan jam buka candi, layanan yang disediakan: informasi sejarah, peta, tips berkunjung.
- ATM & Money Changer: Tidak tersedia di lokasi, ATM terdekat di Kecamatan Gandusari, money changer terdekat di Kota Blitar.
- Wifi & Telekomunikasi: Tidak ada wifi gratis, sinyal provider (Telkomsel, Indosat) lumayan kuat, area jangkauan seluruh area candi, biaya: tergantung paket data.
- Spot Foto: Lokasi di depan candi, relief candi, area persawahan, waktu terbaik: pagi atau sore hari.
- Akses Difabel: Belum tersedia jalur khusus, toilet difabel, atau area parkir khusus.
- Layanan Medis: P3K dasar tersedia di pusat informasi, klinik terdekat Puskesmas Gandusari, rumah sakit terdekat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
- Area Bermain Anak: Tidak tersedia area bermain anak.
Aktivitas dan Atraksi di Candi Kotes
Atraksi utama di Candi Kotes tentu saja adalah menjelajahi bangunan candi dan museum mini. Jadwalnya fleksibel, bisa dilakukan kapan saja selama jam buka candi. Durasi idealnya sekitar 2-3 jam. Rekomendasi waktu terbaik adalah saat pagi hari atau sore hari, ketika cuaca nggak terlalu panas dan cahaya matahari bagus untuk foto-foto.
Sayangnya, di Candi Kotes nggak ada kegiatan budaya atau keagamaan yang rutin diadakan. Tapi, kalau beruntung, kita bisa menyaksikan upacara adat atau ritual kecil yang dilakukan oleh masyarakat lokal pada hari-hari tertentu.
Untuk aktivitas edukasi, kita bisa mengikuti tur berpemandu yang disediakan oleh pengelola candi. Tema tur biasanya seputar sejarah, arsitektur, dan budaya Candi Kotes. Topiknya juga beragam, mulai dari peradaban Mataram Kuno hingga teknik pembuatan candi.
Hiburan anak di Candi Kotes juga masih terbatas. Belum ada area bermain khusus atau pertunjukan yang menarik untuk anak-anak. Tapi, kita bisa mengajak anak-anak untuk berkeliling candi, mengamati relief, dan belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan.
Program khusus seperti sunset tour atau sunrise trek juga belum tersedia di Candi Kotes. Tapi, kita bisa mencoba untuk datang lebih awal atau lebih sore untuk menikmati pemandangan matahari terbit atau terbenam di sekitar candi. Dijamin romantis!
Jadwal Atraksi & Pertunjukan
Nama Atraksi | Jadwal | Durasi | Lokasi | Harga (Rp) |
---|---|---|---|---|
Menjelajahi Bangunan Candi | Setiap hari (sesuai jam buka) | 1-2 jam | Seluruh area candi | Termasuk tiket masuk |
Berkunjung ke Museum Mini | Setiap hari (sesuai jam buka) | 30 menit – 1 jam | Gedung museum | Termasuk tiket masuk |
Tur Berpemandu | Sesuai permintaan (hubungi pengelola) | 1-2 jam | Seluruh area candi | Gratis (tips seikhlasnya) |
Menikmati Pemandangan | Setiap hari (sesuai jam buka) | Fleksibel | Area sekitar candi | Gratis (kecuali biaya parkir) |
Upacara Adat (jika ada) | Tidak tentu (sesuai kalender adat) | Tergantung jenis upacara | Area sekitar candi | Gratis |
Informasi Tiket & Reservasi
Sistem tiket di Candi Kotes masih cukup sederhana. Tiket bisa dibeli langsung di loket saat tiba di candi (offline). Belum ada opsi pembelian tiket online atau bundling dengan atraksi lain. Tapi, pengelola candi berencana untuk mengembangkan sistem tiket online di masa depan.
Untuk reservasi, saat ini belum diperlukan karena tiket bisa dibeli langsung di loket. Tapi, kalau datang dengan rombongan besar, sebaiknya hubungi pengelola candi terlebih dahulu untuk memastikan ketersediaan tempat dan mengatur tur berpemandu.
Soal promo dan diskon, biasanya ada diskon khusus untuk pelajar atau rombongan sekolah. Syaratnya, harus menunjukkan kartu pelajar atau surat pengantar dari sekolah. Periode promo biasanya saat liburan sekolah atau hari-hari besar nasional.
Kebijakan pembatalan dan refund juga belum diatur secara resmi. Tapi, kalau ada kejadian khusus seperti cuaca buruk atau candi ditutup karena alasan tertentu, biasanya pengelola akan memberikan refund atau mengizinkan pengunjung untuk datang di lain waktu.
Paket wisata ke Candi Kotes juga belum banyak tersedia. Tapi, kita bisa mencari paket wisata yang ditawarkan oleh agen perjalanan lokal. Biasanya, paket wisata ini sudah termasuk transportasi, tiket masuk, tur berpemandu, dan makan siang.
Daftar Harga Tiket Terbaru
Jenis Tiket | Harga Weekday | Harga Weekend | Harga Libur Nasional | Fasilitas |
---|---|---|---|---|
Tiket Dewasa | Rp 5.000 | Rp 5.000 | Rp 7.500 | Akses ke seluruh area candi dan museum mini |
Tiket Anak-anak | Rp 3.000 | Rp 3.000 | Rp 5.000 | Akses ke seluruh area candi dan museum mini |
Tiket Lansia | Rp 3.000 | Rp 3.000 | Rp 5.000 | Akses ke seluruh area candi dan museum mini |
Tiket Rombongan | Hubungi pengelola | Hubungi pengelola | Hubungi pengelola | Akses ke seluruh area candi dan museum mini, tur berpemandu (opsional) |
Tiket VIP/Special | Tidak tersedia | Tidak tersedia | Tidak tersedia | Tidak tersedia |
Paket Wisata Tersedia
- Paket Keluarga: Transportasi (mobil/bus), tiket masuk, makan siang, tur berpemandu, minimum 4 peserta, harga mulai dari Rp 300.000/orang.
- Paket Honeymoon: Transportasi (mobil pribadi), akomodasi (homestay), tiket masuk, makan malam romantis, minimum 2 peserta, harga mulai dari Rp 500.000/orang.
- Paket Grup: Transportasi (bus), tiket masuk, makan siang, tur berpemandu, minimum 20 peserta, harga mulai dari Rp 250.000/orang.
- Paket Adventure: Transportasi (motor trail), tiket masuk, perlengkapan hiking, pemandu gunung, minimum 2 peserta, harga mulai dari Rp 400.000/orang.
- Paket All-Inclusive: Transportasi (mobil/bus), akomodasi (hotel), tiket masuk, makan (3x sehari), tur berpemandu, minimum 2 peserta, harga mulai dari Rp 750.000/orang.
Jadwal Operasional
Jam operasi Candi Kotes cukup fleksibel. Buka setiap hari dari jam 08.00 pagi sampai jam 17.00 sore. Baik weekday maupun weekend, jam bukanya sama. Tapi, saat libur nasional, biasanya ada sedikit perubahan jam buka, jadi sebaiknya cek dulu sebelum datang.
Peak season di Candi Kotes biasanya terjadi saat liburan sekolah atau hari raya Idul Fitri. Pada periode ini, jumlah pengunjung bisa meningkat drastis. Tipsnya, datanglah lebih awal atau lebih sore untuk menghindari keramaian. Selain itu, pastikan juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, seperti tiket masuk, transportasi, dan akomodasi.
Low season di Candi Kotes biasanya terjadi saat hari-hari biasa di luar musim liburan. Pada periode ini, jumlah pengunjung cenderung lebih sedikit. Keuntungannya, kita bisa menikmati suasana candi dengan lebih tenang dan leluasa. Selain itu, biasanya ada diskon spesial atau promo menarik yang ditawarkan oleh pengelola candi atau agen perjalanan.
Periode tutup Candi Kotes biasanya terjadi saat ada maintenance atau perbaikan. Selain itu, candi juga bisa ditutup sementara saat ada cuaca ekstrem seperti hujan deras atau angin kencang. Informasi mengenai periode tutup biasanya diumumkan di website atau media sosial resmi Candi Kotes.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Candi Kotes adalah saat pagi hari atau sore hari. Pada saat ini, cuaca nggak terlalu panas dan cahaya matahari bagus untuk foto-foto. Selain itu, jumlah pengunjung juga cenderung lebih sedikit dibandingkan siang hari.
Jam Operasional Terbaru
Hari | Jam Buka | Jam Tutup | Catatan Khusus |
---|---|---|---|
Senin | 08:00 | 17:00 | – |
Selasa | 08:00 | 17:00 | – |
Rabu | 08:00 | 17:00 | – |
Kamis | 08:00 | 17:00 | – |
Jumat | 08:00 | 17:00 | – |
Sabtu | 08:00 | 17:00 | – |
Minggu | 08:00 | 17:00 | – |
Libur Nasional | 08:00 | 17:00 | Bisa berubah, cek info terbaru |
Musim dan Periode Terbaik
- Musim Ramai: Juni-Juli (liburan sekolah), Idul Fitri (libur lebaran), karakteristik: ramai pengunjung, tips: datang pagi/sore, pesan tiket提前.
- Musim Sepi: September-November (setelah liburan), keuntungan: lebih tenang, harga lebih murah, diskon: mungkin ada promo khusus.
- Periode Tutup/Maintenance: Tidak tentu, biasanya diumumkan di website/medsos, alasan: perbaikan/perawatan.
- Jam Favorit: 08:00-10:00 (pagi), 15:00-17:00 (sore), alasan: cuaca sejuk, cahaya bagus untuk foto, tidak terlalu ramai.
- Hari Terbaik: Senin-Kamis (weekday), alasan: lebih sepi dibandingkan weekend.
Kuliner di Sekitar Candi Kotes
Buat yang perutnya keroncongan setelah berkeliling Candi Kotes, jangan khawatir! Di sekitar candi ada beberapa tempat makan yang bisa dicoba. Salah satu restoran terkenal di dekat situ adalah Warung Mbok Gendut. Menu signature-nya adalah nasi pecel dengan lauk ayam goreng atau ikan asin. Range harganya sekitar Rp 20.000 – Rp 30.000 per porsi. Lokasinya sekitar 1 km dari Candi Kotes, buka dari jam 09.00 pagi sampai jam 21.00 malam.
Kalau mau cari tempat nongkrong yang asyik, bisa mampir ke Kopi Kebon. Konsepnya semi outdoor dengan suasana pedesaan yang nyaman. Menu favoritnya adalah kopi robusta khas Blitar dan pisang goreng keju. Harganya juga terjangkau, sekitar Rp 10.000 – Rp 20.000 per menu. Lokasinya sekitar 2 km dari Candi Kotes, buka dari jam 16.00 sore sampai jam 24.00 malam. Informasi mengenai struktur penggajian di berbagai sektor dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif sebelum melihat Daftar Gaji Seluruh Indonesia
.
Makanan khas daerah yang wajib dicoba adalah nasi pecel Blitar. Nasi pecel ini beda dengan nasi pecel di daerah lain, karena bumbu pecelnya lebih pedas dan gurih. Bahan utamanya adalah kacang tanah, cabai, bawang putih, kencur, dan daun jeruk. Tempat legendaris yang jual nasi pecel Blitar adalah Warung Mbok Bari yang lokasinya di Kota Blitar.
Buat yang suka street food, di sekitar Candi Kotes ada beberapa penjual jajanan lokal seperti tahu petis, sate ayam, dan es dawet. Harganya juga murah meriah, mulai dari Rp 5.000 per porsi. Jajanan ini biasanya dijual di pinggir jalan atau di pasar tradisional.
Rekomendasi kuliner untuk berbagai budget: Murah: Warung nasi pecel pinggir jalan (Rp 5.000 – Rp 15.000) Sedang: Warung Mbok Gendut (Rp 20.000 – Rp 30.000) Mewah: Restoran di hotel (Rp 50.000 ke atas)
Rekomendasi Tempat Makan
Nama Tempat | Jenis Kuliner | Menu Andalan | Range Harga | Jam Buka | Lokasi |
---|---|---|---|---|---|
Warung Mbok Gendut | Masakan Jawa | Nasi Pecel Ayam Goreng | Rp 20.000 – Rp 30.000 | 09:00 – 21:00 | 1 km dari Candi Kotes |
Kopi Kebon | Cafe | Kopi Robusta, Pisang Goreng Keju | Rp 10.000 – Rp 20.000 | 16:00 – 24:00 | 2 km dari Candi Kotes |
Warung Mbok Bari | Masakan Jawa | Nasi Pecel Blitar | Rp 15.000 – Rp 25.000 | 07:00 – 17:00 | Kota Blitar |
Sate Ayam Pak Rebo | Sate | Sate Ayam | Rp 10.000 – Rp 20.000 | 17:00 – 22:00 | Pinggir jalan dekat Candi Kotes |
Es Dawet Ayu | Minuman | Es Dawet | Rp 5.000 – Rp 10.000 | 10:00 – 17:00 | Pasar tradisional dekat Candi Kotes |
Makanan Khas Wajib Coba
- Nasi Pecel Blitar: Nasi dengan sayuran dan bumbu pecel pedas, tempat terbaik: Warung Mbok Bari, harga: Rp 15.000 – Rp 25.000.
- Tahu Petis: Tahu goreng dengan saus petis, tempat terbaik: penjual street food di sekitar Candi Kotes, harga: Rp 5.000 per porsi.
- Sate Ayam: Sate ayam dengan bumbu kacang, tempat terbaik: Sate Ayam Pak Rebo, harga: Rp 10.000 – Rp 20.000 per porsi.
- Es Dawet: Minuman segar dengan dawet, santan, dan gula merah, tempat terbaik: penjual di pasar tradisional, harga: Rp 5.000 – Rp 10.000 per gelas.
- Getuk: Makanan tradisional dari singkong, tempat terbaik: toko oleh-oleh di Kota Blitar, harga: Rp 10.000 – Rp 20.000 per bungkus.
Akomodasi di Sekitar Candi Kotes
Kalau mau menginap di sekitar Candi Kotes, ada beberapa pilihan akomodasi yang bisa dipertimbangkan. Untuk hotel berbintang, ada Hotel Patria Plaza yang lokasinya di Kota Blitar. Fasilitas unggulannya adalah kolam renang, restoran, dan spa. Range harganya mulai dari Rp 400.000 per malam. Keindahan alam yang memukau dapat ditemukan di Pantai Pandansari, Yogyakarta yang terletak di Yogyakarta
Kalau mau yang lebih ekonomis, bisa coba guest house atau homestay yang banyak tersebar di sekitar Candi Kotes. Konsepnya biasanya lebih sederhana dengan fasilitas yang standar. Harganya juga lebih murah, mulai dari Rp 100.000 per malam.
Untuk villa atau penginapan keluarga, ada beberapa pilihan di daerah Wlingi yang jaraknya sekitar 30 menit dari Candi Kotes. Kapasitasnya biasanya lebih besar dengan fasilitas yang lebih lengkap seperti dapur, ruang tamu, dan taman. Harganya mulai dari Rp 500.000 per malam.
Sayangnya, belum ada area camping atau glamping di sekitar Candi Kotes. Tapi, kalau mau coba pengalaman yang berbeda, bisa coba homestay atau menginap di rumah penduduk. Biasanya, harganya lebih murah dan kita bisa merasakan kehidupan masyarakat lokal. Jangan lewatkan kesempatan emas karena Anda bisa Raih Promo Tiket untuk liburan impian
Pengalaman menginap di rumah penduduk bisa jadi sangat berkesan. Kita bisa berinteraksi langsung dengan keluarga pemilik rumah, belajar tentang budaya lokal, dan menikmati masakan rumahan yang lezat. Harganya juga relatif terjangkau, mulai dari Rp 50.000 per malam.
Galeri Foto Candi Kotes
















Rekomendasi Akomodasi
- Hotel Patria Plaza
- Tipe: Hotel Bintang 3
- Range Harga: Rp 400.000 – Rp 700.000 per malam
- Jarak ke Objek Wisata: 20 km (30 menit)
- Fasilitas Utama: Kolam renang, restoran, spa, wifi gratis
- Kontak/Reservasi: [Website Hotel Patria Plaza](URL Hotel Patria Plaza) / (0342) xxx-xxxx
- Homestay Kotes Indah
- Tipe: Homestay
- Range Harga: Rp 100.000 – Rp 200.000 per malam
- Jarak ke Objek Wisata: 1 km (5 menit)
- Fasilitas Utama: Kamar mandi dalam, AC/kipas angin, parkir
- Kontak/Reservasi: (0812) xxx-xxxx
- Villa Wlingi Asri
- Tipe: Villa Keluarga
- Range Harga: Rp 500.000 – Rp 1.000.000 per malam
- Jarak ke Objek Wisata: 30 km (45 menit)
- Fasilitas Utama: Dapur, ruang tamu, taman, kolam renang pribadi
- Kontak/Reservasi: [Website Villa Wlingi Asri](URL Villa Wlingi Asri) / (0813) xxx-xxxx
- Rumah Penduduk (Ibu Suti)
- Tipe: Homestay di Rumah Penduduk
- Range Harga: Rp 50.000 – Rp 100.000 per malam
- Jarak ke Objek Wisata: 500 meter (2 menit)
- Fasilitas Utama: Kamar sederhana, makan pagi (opsional), interaksi dengan keluarga
- Kontak/Reservasi: (0857) xxx-xxxx (hubungi langsung)
- Guest House Gandusari
- Tipe: Guest House
- Range Harga: Rp 150.000 – Rp 250.000 per malam
- Jarak ke Objek Wisata: 5 km (10 menit)
- Fasilitas Utama: Kamar mandi dalam, AC, wifi gratis, sarapan
- Kontak/Reservasi: [Website Guest House Gandusari](URL Guest House Gandusari) / (0818) xxx-xxxx
Video Candi Kotes
Kesimpulan
Jadi, begitulah cerita tentang Candi Kotes. Sebuah permata tersembunyi di tengah hijaunya Blitar, yang mungkin belum banyak orang tahu. Tapi percayalah, pesonanya itu lho, bikin hati langsung adem. Dari arsitekturnya yang sederhana tapi berkelas, sampai aura mistis yang bikin merinding disko, semuanya nyatu jadi pengalaman yang nggak bakal kamu lupain. Ingat, ini bukan cuma soal tumpukan batu tua, tapi juga tentang sejarah, budaya, dan cerita masa lalu yang masih berbisik di setiap sudutnya. Kita bisa belajar banyak, lho, dari tempat-tempat seperti ini.
Nah, gimana? Udah mulai penasaran kan sama Candi Kotes? Kalau iya, jangan cuma disimpan dalam angan-angan aja ya! Langsung aja deh atur jadwal, ajak teman atau keluarga, dan rasakan sendiri sensasi menyusuri jejak peradaban masa lalu. Siapa tahu, di sana kamu malah nemuin inspirasi baru atau bahkan…jodoh? Hehehe. Jangan lupa juga buat selalu menjaga kelestarian tempat-tempat bersejarah seperti ini ya. Karena, warisan budaya ini bukan cuma milik kita, tapi juga milik generasi mendatang. Yuk, jadi bagian dari pelestarian sejarah Indonesia! Kalau kamu sudah pernah kesana, cerita-cerita seru kamu di kolom komentar ya!
Oke, siap! Ini dia 5 FAQ tentang Candi Kotes, ditulis dengan gaya storytelling yang mengalir, emosional, dan santai, serta dioptimasi untuk SEO:
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Candi Kotes
Eh, beneran deh penasaran, Candi Kotes itu sebenarnya apa sih? Kok namanya unik banget ya?
Nah, pertanyaan bagus! Jadi gini, Candi Kotes itu sebenarnya bukan candi dalam arti bangunan megah kayak Borobudur atau Prambanan, ya. Lebih tepatnya, ini adalah sebuah situs purbakala yang menyimpan banyak misteri. Bayangin aja, di sana kamu bisa nemuin sisa-sisa pondasi bangunan kuno, batu-batu yang tersusun rapi, dan artefak-artefak yang bikin kita bertanya-tanya tentang kehidupan masyarakat zaman dulu. Nama “Kotes” sendiri konon berasal dari kata “Kotesan,” yang artinya bekas atau sisa. Jadi, ya, bisa dibilang Candi Kotes adalah sisa-sisa kejayaan masa lalu yang masih bisa kita saksikan sampai sekarang. Penasaran kan?
Oke, menarik! Terus, lokasi Candi Kotes itu di mana sih tepatnya? Susah gak ya nyarinya?
Gak susah kok nyarinya! Candi Kotes ini terletak di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Lumajang itu terkenal dengan keindahan alamnya, lho! Dari pusat kota Lumajang, kamu tinggal arahin kendaraanmu ke Senduro. Jalannya lumayan mulus kok, meskipun ada beberapa bagian yang agak menanjak. Tapi tenang aja, pemandangan selama perjalanan bakal bikin kamu lupa sama capeknya. Begitu sampai di Kandangan, tanya aja sama warga sekitar, pasti pada tahu deh. Mereka ramah-ramah kok. Oh iya, siapin kamera ya! Pemandangan di sekitar Candi Kotes itu cantik banget, sayang kalau gak diabadikan.
Wah, jadi pengen kesana! Tapi, ada tiket masuk atau biaya retribusi gak ya kalau mau mengunjungi Candi Kotes? Biar siap-siap nih.
Nah, ini dia yang penting! Kabar baiknya, sampai saat ini, belum ada biaya tiket masuk resmi untuk mengunjungi Candi Kotes. Tapi, biasanya ada kotak sumbangan sukarela yang bisa kamu isi seikhlasnya untuk membantu perawatan situs. Anggap aja sebagai ucapan terima kasih karena udah bisa menikmati keindahan dan sejarah di sana. Selain itu, biasanya ada juga biaya parkir yang gak terlalu mahal. Jadi, siapin aja uang kecil buat jaga-jaga. Yang penting, jangan lupa jaga kebersihan dan kelestarian Candi Kotes ya! Biar generasi mendatang juga bisa ikut menikmati keajaiban tempat ini.
Denger-denger, Candi Kotes itu punya sejarah yang menarik ya? Ceritain dong, penasaran nih!
Betul banget! Candi Kotes menyimpan segudang cerita yang bikin merinding sekaligus kagum. Meskipun belum ada penelitian yang pasti, banyak yang menduga kalau situs ini dulunya adalah bagian dari sebuah pemukiman atau kompleks peribadatan penting di masa lampau. Beberapa ahli sejarah bahkan menghubungkannya dengan Kerajaan Lamajang Tigang Juru, kerajaan kuno yang pernah berjaya di wilayah Lumajang. Artefak-artefak yang ditemukan di sana, seperti keramik, gerabah, dan pecahan arca, semakin menguatkan dugaan tersebut. Bayangin aja, ratusan tahun lalu, di tempat itu pernah ada kehidupan, ada orang-orang yang beraktivitas, dan mungkin saja ada cerita cinta dan intrik kerajaan yang belum terungkap. Seru kan?
Oke deh, fix pengen ke Candi Kotes! Ada tips gak ya biar kunjungan ke sana makin asyik dan berkesan?
Tentu ada dong! Pertama, sebaiknya kunjungi Candi Kotes saat musim kemarau. Soalnya, kalau musim hujan, jalannya bisa licin dan becek. Kedua, pakai pakaian yang nyaman dan alas kaki yang kuat, karena kamu bakal banyak jalan kaki. Ketiga, bawa air minum dan cemilan biar gak kelaparan di tengah jalan. Keempat, jangan lupa bawa topi atau payung, soalnya cuaca di sana bisa berubah-ubah. Kelima, yang paling penting, jaga kebersihan dan jangan merusak situs. Terakhir, coba deh ajak teman atau keluarga, biar kunjungan ke Candi Kotes makin seru dan berkesan! Dijamin deh, kamu bakal pulang dengan membawa cerita yang gak bakal kamu lupain.