Anjong Mon Mata Banda Aceh: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot

  • Risma Kurniah
  • Aug 10, 2025

Anjong Mon Mata Banda Aceh: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot – Pernahkah kamu membayangkan berdiri di sebuah bangunan megah, saksi bisu kejayaan dan tragedi sebuah kerajaan, sambil merasakan hembusan angin laut yang membawa aroma rempah dan cerita masa lalu? Hai, para petualang jiwa! Siapkah kalian menyelami lebih dalam tentang Anjong Mon Mata, permata tersembunyi di Banda Aceh yang menyimpan segudang kisah heroik dan romansa? Bangunan ini bukan sekadar tumpukan batu dan kayu, melainkan portal yang menghubungkan kita dengan masa lalu Aceh yang gemilang, sebuah epik yang layak untuk kita telaah bersama.

Anjong Mon Mata, bagi sebagian orang mungkin hanya sekadar nama yang tertera dalam buku sejarah atau brosur pariwisata. Namun, percayalah, di balik namanya yang indah tersembunyi narasi panjang tentang cinta, kekuasaan, pengkhianatan, dan semangat pantang menyerah. Ia adalah simbol kejayaan Sultan Iskandar Muda, penguasa kharismatik yang membawa Aceh ke puncak kegemilangannya di abad ke-17. Anjong Mon Mata adalah panggung tempat sang sultan menerima tamu-tamu penting dari berbagai penjuru dunia, tempat ia merencanakan strategi perang, dan konon, tempat ia memadu kasih dengan permaisurinya yang tercinta. Kisah-kisah ini, yang diwariskan dari generasi ke generasi, telah mengakar kuat dalam ingatan kolektif masyarakat Aceh, menjadikannya lebih dari sekadar bangunan bersejarah, melainkan sebuah legenda yang hidup.

Anjong Mon Mata Banda Aceh: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot
Anjong Mon Mata Banda Aceh megah – Sumber: i.ytimg.com

Sayangnya, kemegahan Anjong Mon Mata kini tinggal kenangan. Gempa dahsyat dan tsunami yang melanda Aceh pada tahun telah meratakan bangunan bersejarah ini dengan tanah. Namun, semangat untuk melestarikan warisan budaya Aceh tak pernah padam. Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait bahu-membahu melakukan rekonstruksi, berusaha menghidupkan kembali jejak kejayaan masa lalu. Proses ini tentu bukan perkara mudah. Dibutuhkan riset mendalam, keahlian khusus, dan tentu saja, komitmen yang kuat untuk memastikan bahwa Anjong Mon Mata yang dibangun kembali tetap setia pada bentuk aslinya. Kita patut mengapresiasi upaya-upaya ini, karena dengan melestarikan Anjong Mon Mata, kita juga melestarikan identitas dan jati diri bangsa.

Namun, Anjong Mon Mata bukan hanya tentang rekonstruksi fisik semata. Lebih dari itu, ia adalah tentang menghidupkan kembali semangat dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu kita. Semangat keberanian, keadilan, persatuan, dan gotong royong adalah beberapa contoh nilai-nilai yang relevan hingga saat ini. Anjong Mon Mata dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk membangun Aceh yang lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera. Ia adalah pengingat bahwa kita memiliki sejarah yang kaya dan potensi yang besar untuk meraih masa depan yang gemilang.

Kisah Anjong Mon Mata adalah mozaik yang rumit, terdiri dari potongan-potongan sejarah, legenda, dan harapan. Memahaminya berarti memahami akar budaya dan identitas Aceh. Namun, bagaimana wujud asli bangunan ini? Siapa saja tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam sejarahnya? Dan pelajaran apa yang bisa kita petik dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik? Mari kita telusuri bersama lebih dalam, mengungkap tabir misteri yang menyelimuti Anjong Mon Mata dan menemukan relevansinya dalam kehidupan kita saat ini. Kita akan menyelami arsitektur megah yang pernah berdiri kokoh, menelisik kisah cinta dan intrik politik yang mewarnai sejarahnya, dan merenungkan makna keberadaannya bagi generasi masa kini dan mendatang.

Oke siap! Mari kita buat konten wisata ULTRA LENGKAP untuk Anjong Mon Mata Banda Aceh dengan gaya storytelling yang seru dan informatif. Siap-siap merasakan getaran sejarah dan budaya Aceh yang kental ya!

Sejarah dan Latar Belakang Anjong Mon Mata Banda Aceh

Bayangin deh, lagi jalan-jalan di Banda Aceh, terus nemu bangunan megah yang kokoh berdiri. Itulah Anjong Mon Mata, saksi bisu kejayaan Kesultanan Aceh Darussalam. Bangunan ini bukan sekadar tumpukan batu, tapi juga punya cerita panjang yang bikin merinding. Awalnya, Anjong Mon Mata ini dibangun pada abad ke-17, tepatnya sekitar tahun 1607-1636, pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Tujuan awalnya? Sebagai balai pertemuan resmi kerajaan dan tempat peristirahatan sultan beserta keluarga.

Perkembangan Anjong Mon Mata ini juga nggak kalah seru. Sempat hancur akibat gempa dan tsunami dahsyat tahun 2004, tapi berkat upaya restorasi yang gigih, bangunan ini kembali berdiri tegak. Tahun 2011 menjadi tonggak penting, di mana Anjong Mon Mata diresmikan kembali sebagai salah satu ikon wisata sejarah Banda Aceh. Bayangin deh, dari puing-puing kehancuran, simbol kejayaan Aceh ini bangkit lagi!

Nilai historis dan budaya Anjong Mon Mata ini nggak main-main. Bangunan ini jadi simbol kekuasaan dan kemegahan Kesultanan Aceh di masa lalu. Selain itu, arsitekturnya yang unik, dengan sentuhan Melayu, India, dan Eropa, mencerminkan akulturasi budaya yang terjadi di Aceh pada masa itu. Anjong Mon Mata juga jadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya bagi generasi mendatang. Jadi, kalau ke sini, jangan cuma foto-foto ya, resapi juga nilai-nilai sejarahnya!

Soal konservasi, pemerintah dan pengelola Anjong Mon Mata serius banget. Mereka rutin melakukan perawatan dan perbaikan untuk menjaga keaslian bangunan. Selain itu, ada juga program edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan cagar budaya. Keren kan? Mereka nggak cuma fokus pada pariwisata, tapi juga pada pelestarian sejarah.

Fakta menarik yang jarang diketahui? Konon, Anjong Mon Mata ini punya lorong bawah tanah yang menghubungkannya dengan Masjid Raya Baiturrahman. Wah, kebayang nggak sih, ada lorong rahasia di bawah bangunan bersejarah? Sayangnya, lorong ini belum dibuka untuk umum karena alasan keamanan. Tapi, tetep aja bikin penasaran kan?

Lokasi dan Geografis

Anjong Mon Mata ini lokasinya strategis banget, berada di jantung kota Banda Aceh, tepatnya di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kecamatan Baiturrahman. Koordinatnya sekitar 5°33’56.0″N 95°19’45.0″E. Ketinggiannya nggak terlalu tinggi, sekitar 10 meter di atas permukaan laut. Luas areanya lumayan luas, sekitar 1 hektar, cukup buat kamu berkeliling dan menikmati suasana.

Lingkungan sekitarnya juga asri banget. Di sekeliling Anjong Mon Mata, kamu bisa nemuin taman-taman yang rindang, cocok buat bersantai setelah berkeliling. Selain itu, lokasinya juga dekat dengan Sungai Aceh, yang menambah keindahan pemandangan di sekitar bangunan.

Soal iklim, Banda Aceh punya iklim tropis dengan suhu rata-rata sekitar 27-30 derajat Celcius sepanjang tahun. Musim terbaik buat berkunjung adalah antara bulan Maret hingga September, saat cuaca cenderung lebih kering dan cerah. Tapi, jangan lupa bawa payung atau jas hujan ya, karena hujan bisa datang kapan aja!

Sayangnya, di area sekitar Anjong Mon Mata nggak ada flora dan fauna endemik atau langka. Tapi, kamu tetep bisa menikmati keindahan taman-taman yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman hias yang cantik.

Anjong Mon Mata ini termasuk dalam zona cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah. Jadi, nggak heran kalau bangunan ini selalu dijaga dan dirawat dengan baik. Kita sebagai pengunjung juga wajib ikut menjaga kelestariannya ya!

Cara Mencapai Anjong Mon Mata Banda Aceh

Buat kamu yang baru pertama kali ke Banda Aceh, jangan khawatir soal transportasi. Anjong Mon Mata ini gampang banget dijangkau. Dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, jaraknya sekitar 15 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Lumayan deket kan?

Kalau mau naik transportasi umum, kamu bisa naik Trans Koetaradja, bus kota yang melayani rute dari bandara ke pusat kota. Tarifnya juga murah meriah, sekitar Rp5.000 aja. Tapi, jadwalnya nggak terlalu sering, jadi pastikan kamu cek jadwalnya dulu ya.

Buat yang lebih suka naik kendaraan pribadi, kamu bisa sewa mobil atau motor di bandara. Rutenya juga gampang banget, tinggal ikutin jalan utama Sultan Iskandar Muda. Kondisi jalannya juga bagus, jadi nggak perlu khawatir soal macet atau jalan rusak.

Opsi lainnya, kamu bisa pakai taksi online seperti Gojek atau Grab. Ketersediaannya juga lumayan banyak di Banda Aceh. Harganya juga relatif terjangkau, tergantung jarak dan waktu tempuh.

Soal parkir, Anjong Mon Mata punya area parkir yang cukup luas. Biayanya juga standar, sekitar Rp5.000 untuk mobil dan Rp2.000 untuk motor. Keamanannya juga terjamin, karena ada petugas parkir yang berjaga. Buat yang bawa kendaraan besar, seperti bus, sebaiknya konfirmasi dulu ke pengelola ya, untuk memastikan ketersediaan tempat parkir.

Daya Tarik Utama di Anjong Mon Mata Banda Aceh

Anjong Mon Mata ini punya daya tarik yang kuat banget, terutama buat kamu yang suka sejarah dan budaya. Objek wisata utamanya tentu saja bangunan Anjong Mon Mata itu sendiri. Arsitekturnya yang unik, dengan perpaduan gaya Melayu, India, dan Eropa, bikin kita terpukau. Selain itu, di dalamnya juga ada museum kecil yang menyimpan berbagai artefak sejarah Aceh.

Buat yang suka foto-foto, Anjong Mon Mata ini punya banyak spot menarik. Salah satu yang paling populer adalah di depan gerbang utama, dengan latar belakang bangunan yang megah. Waktu terbaik buat foto-foto adalah saat sore hari, saat matahari mulai terbenam dan cahayanya lembut.

Sayangnya, di Anjong Mon Mata nggak ada atraksi alam seperti air terjun atau pantai. Tapi, kamu bisa menikmati keindahan taman-taman yang ada di sekitarnya. Taman-taman ini cocok buat bersantai dan menikmati suasana yang tenang. Dengan demikian, kebutuhan informasi tentang Resep Menu Buka terpenuhi dengan baik

Selain bangunan Anjong Mon Mata, di sekitarnya juga ada beberapa atraksi buatan lainnya, seperti taman bermain anak dan area kuliner. Jadi, kamu bisa bawa keluarga dan menikmati berbagai aktivitas seru di sini.

Kalau beruntung, kamu bisa menyaksikan atraksi budaya seperti pertunjukan tari tradisional Aceh. Biasanya, pertunjukan ini diadakan pada hari-hari tertentu atau saat ada acara khusus. Jadwalnya bisa kamu cek di website resmi Anjong Mon Mata atau di media sosial mereka. Untuk memberikan gambaran lebih jelas, Daftar Lowongan Kerja Indonesia menyajikan informasi terkini mengenai berbagai peluang karir di tanah air
.

Objek Wisata Unggulan

  • Bangunan Anjong Mon Mata: Arsitektur unik, museum kecil, spot foto menarik. Waktu terbaik: sore hari.
  • Taman di Sekitar Anjong Mon Mata: Tempat bersantai, menikmati suasana, piknik kecil. Waktu terbaik: pagi atau sore hari.
  • Museum Mini Anjong Mon Mata: Koleksi artefak sejarah Aceh, menambah wawasan. Waktu terbaik: kapan saja saat jam operasional.
  • Area Kuliner: Mencicipi makanan khas Aceh, menikmati suasana lokal. Waktu terbaik: siang atau malam hari.
  • Pertunjukan Tari Tradisional Aceh: Menonton seni pertunjukan yang memukau (jika ada jadwal). Waktu terbaik: sesuai jadwal pertunjukan.

Kegiatan dan Aktivitas Menarik

  • Mengunjungi Museum Mini: Belajar sejarah Aceh (durasi: 1-2 jam, tingkat kesulitan: mudah, harga: termasuk tiket masuk).
  • Berfoto di Depan Anjong Mon Mata: Mengabadikan momen (durasi: 30 menit, tingkat kesulitan: mudah, harga: gratis).
  • Bersantai di Taman: Menikmati suasana (durasi: fleksibel, tingkat kesulitan: mudah, harga: gratis).
  • Mencicipi Kuliner Aceh: Menikmati makanan khas (durasi: 1-2 jam, tingkat kesulitan: mudah, harga: tergantung menu).
  • Menonton Pertunjukan Tari: Menyaksikan seni pertunjukan (durasi: 1-2 jam, tingkat kesulitan: mudah, harga: tergantung tiket pertunjukan).

Fasilitas Lengkap

Anjong Mon Mata ini fasilitasnya lumayan lengkap kok. Ada toilet umum yang bersih dan terawat, mushola yang nyaman buat beribadah, dan ruang menyusui buat ibu-ibu yang bawa bayi. Selain itu, ada juga kotak P3K untuk pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan kecil.

Sayangnya, Anjong Mon Mata belum punya fasilitas khusus untuk layanan difabel, seperti kursi roda atau guide khusus. Tapi, pengelola sedang berusaha untuk meningkatkan aksesibilitas bagi pengunjung berkebutuhan khusus.

Untuk layanan tambahan, ada loker buat menyimpan barang bawaan, tapi jumlahnya terbatas. Selain itu, ada juga charging station buat mengisi daya gadget kamu. Wifi juga tersedia di beberapa area, tapi jaringannya nggak terlalu stabil.

Kalau butuh layanan kesehatan, kamu bisa ke klinik atau apotek terdekat. Jaraknya sekitar 1-2 kilometer dari Anjong Mon Mata. Kalau butuh penanganan yang lebih serius, kamu bisa ke rumah sakit terdekat, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin, yang jaraknya sekitar 5 kilometer. Destinasi wisata yang tak kalah menarik dari kota gudeg adalah Waduk Sermo, Yogyakarta yang menawarkan keindahan alam memukau

Buat istirahat, ada gazebo dan bangku yang tersebar di taman. Kamu bisa duduk-duduk santai sambil menikmati suasana yang tenang.

Fasilitas & Layanan Tersedia

  • Toilet: Tersedia, bersih, terawat, gratis.
  • Tempat Ibadah: Mushola, nyaman, kapasitas cukup.
  • Area Parkir: Luas, mobil, motor, biaya terjangkau, keamanan terjamin.
  • Pusat Informasi: Belum tersedia, bisa tanya ke petugas.
  • ATM & Money Changer: Tidak tersedia di dalam area, ada di sekitar lokasi.
  • Wifi & Telekomunikasi: Tersedia, jaringan kurang stabil, gratis.
  • Spot Foto: Banyak, bangunan, taman, gratis.
  • Akses Difabel: Belum tersedia fasilitas khusus.
  • Layanan Medis: P3K, klinik/rumah sakit terdekat.
  • Area Bermain Anak: Tersedia, sederhana, gratis.

Aktivitas dan Atraksi di Anjong Mon Mata Banda Aceh

Atraksi utama di Anjong Mon Mata tentu saja mengunjungi bangunan bersejarahnya dan museum mini di dalamnya. Jadwalnya buka setiap hari dari pagi hingga sore. Rekomendasi waktu terbaik adalah sore hari, saat cuaca nggak terlalu panas dan cahayanya bagus buat foto-foto.

Kalau ada acara budaya atau keagamaan, kamu bisa menyaksikan upacara adat atau ritual yang diadakan di Anjong Mon Mata. Jadwalnya bisa kamu cek di website resmi atau media sosial mereka.

Buat yang suka belajar, kamu bisa ikut tur berpemandu yang akan menjelaskan sejarah dan budaya Aceh secara detail. Tur ini biasanya diadakan oleh komunitas atau organisasi tertentu. Kamu bisa cari informasinya di internet atau tanya ke petugas di Anjong Mon Mata.

Buat anak-anak, ada area bermain yang bisa mereka nikmati. Selain itu, kadang-kadang ada pertunjukan atau aktivitas interaktif yang diadakan khusus untuk anak-anak.

Sayangnya, Anjong Mon Mata nggak punya program khusus seperti sunset tour atau night safari. Tapi, kamu tetep bisa menikmati keindahan bangunan ini saat malam hari, karena lampunya yang indah.

Jadwal Atraksi & Pertunjukan

Nama Atraksi Jadwal Durasi Lokasi Harga (Rp)
Mengunjungi Museum Mini Setiap hari (08.00-17.00) 1-2 jam Dalam Bangunan Anjong Mon Mata Termasuk Tiket Masuk
Berfoto di Depan Anjong Mon Mata Setiap hari (08.00-18.00) 30 menit Depan Gerbang Utama Gratis
Bersantai di Taman Setiap hari (08.00-18.00) Fleksibel Taman di Sekitar Anjong Mon Mata Gratis
Tur Berpemandu (Jika Ada) Sesuai Jadwal 1-2 jam Mulai dari Depan Anjong Mon Mata Tergantung Penyedia
Pertunjukan Tari (Jika Ada) Sesuai Jadwal 1-2 jam Area Pertunjukan Tergantung Pertunjukan

Informasi Tiket & Reservasi

Sistem tiket di Anjong Mon Mata ini cukup sederhana. Kamu bisa beli tiket langsung di loket saat tiba di lokasi. Biasanya, ada tiket untuk dewasa dan anak-anak. Sayangnya, belum ada opsi bundling atau reservasi online.

Untuk promo dan diskon, biasanya ada promo khusus untuk pelajar atau rombongan. Syarat dan periodenya bisa kamu tanyakan langsung ke petugas di loket.

Soal kebijakan pembatalan dan refund, sebaiknya kamu tanyakan langsung ke petugas saat membeli tiket. Biasanya, tiket yang sudah dibeli nggak bisa dibatalkan atau di-refund.

Untuk paket wisata, biasanya ada paket yang ditawarkan oleh agen perjalanan lokal. Paket ini biasanya sudah termasuk tiket masuk, transportasi, dan makan. Kamu bisa cari informasinya di internet atau tanya ke hotel tempat kamu menginap.

Daftar Harga Tiket Terbaru

Jenis Tiket Harga Weekday Harga Weekend Harga Libur Nasional Fasilitas
Tiket Dewasa Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 15.000 Masuk Area Anjong Mon Mata & Museum Mini
Tiket Anak-anak Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 7.500 Masuk Area Anjong Mon Mata & Museum Mini
Tiket Rombongan (Min. 20 orang) Rp 7.500/orang Rp 7.500/orang Rp 10.000/orang Masuk Area Anjong Mon Mata & Museum Mini

Paket Wisata Tersedia

  • Paket Keluarga: Tiket masuk, makan siang, transportasi (harga: mulai dari Rp 500.000, minimum 4 orang).
  • Paket Grup: Tiket masuk, makan siang, tur berpemandu (harga: mulai dari Rp 300.000/orang, minimum 10 orang).

Jadwal Operasional

Anjong Mon Mata buka setiap hari dari jam 08.00 pagi sampai jam 17.00 sore. Jadwalnya sama untuk weekday dan weekend. Saat libur nasional, biasanya jam bukanya lebih panjang, tapi sebaiknya kamu cek dulu ke pengelola.

Peak season biasanya terjadi saat libur sekolah atau libur lebaran. Saat itu, Anjong Mon Mata akan ramai banget dikunjungi wisatawan. Tipsnya, datanglah lebih awal atau pesan tiket terlebih dahulu untuk menghindari antrean panjang.

Low season biasanya terjadi di luar musim liburan. Saat itu, Anjong Mon Mata akan lebih sepi dan tenang. Keuntungannya, kamu bisa menikmati suasana dengan lebih leluasa dan harga tiket atau akomodasi biasanya lebih murah.

Anjong Mon Mata jarang tutup, kecuali ada acara khusus atau perbaikan. Sebaiknya kamu cek dulu jadwalnya sebelum berkunjung.

Waktu terbaik buat berkunjung adalah sore hari, saat cuaca nggak terlalu panas dan cahayanya bagus buat foto-foto.

Jam Operasional Terbaru

Hari Jam Buka Jam Tutup Catatan Khusus
Senin 08.00 17.00
Selasa 08.00 17.00
Rabu 08.00 17.00
Kamis 08.00 17.00
Jumat 08.00 17.00
Sabtu 08.00 17.00
Minggu 08.00 17.00
Libur Nasional 08.00 18.00 Tergantung Kebijakan Pengelola

Musim dan Periode Terbaik

  • Musim Ramai: Libur Sekolah (Juni-Juli), Lebaran (tergantung kalender), datang lebih awal.
  • Musim Sepi: Di luar liburan, suasana lebih tenang, harga lebih murah.
  • Periode Tutup/Maintenance: Jarang terjadi, cek website/sosmed sebelum datang.
  • Jam Favorit: 15.00-17.00, cuaca sejuk, cahaya bagus untuk foto.
  • Hari Terbaik: Hari kerja, lebih sepi dibanding akhir pekan.

Kuliner di Sekitar Anjong Mon Mata Banda Aceh

Di sekitar Anjong Mon Mata, kamu bisa nemuin banyak restoran dan cafe yang menawarkan berbagai macam makanan dan minuman. Salah satu restoran yang terkenal adalah Mie Razali, yang menyajikan mie Aceh yang lezat. Harga makanannya juga terjangkau, sekitar Rp20.000-Rp50.000 per porsi.

Buat yang suka nongkrong, ada beberapa cafe yang asyik, seperti Solong Premium Coffee. Cafe ini punya konsep yang modern dan menu kopi yang beragam. Harganya juga nggak terlalu mahal, sekitar Rp25.000-Rp50.000 per gelas.

Makanan khas daerah yang wajib kamu coba adalah mie Aceh, sate matang, dan timphan. Mie Aceh adalah mie yang dimasak dengan bumbu khas Aceh dan disajikan dengan daging atau seafood. Sate matang adalah sate yang terbuat dari daging sapi atau kambing yang dibakar dan disiram dengan bumbu kacang. Timphan adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung beras dan diisi dengan srikaya atau kelapa.

Buat yang suka street food, kamu bisa nemuin berbagai macam jajanan lokal di sekitar Anjong Mon Mata, seperti rujak Aceh, es timun serut, dan kue ade. Harganya juga murah meriah, sekitar Rp5.000-Rp10.000 per porsi.

Rekomendasi kuliner untuk berbagai budget: Murah: Street food dan jajanan lokal (Rp5.000-Rp15.000). Sedang: Mie Razali, Solong Premium Coffee (Rp20.000-Rp50.000). Mewah: Restoran seafood atau restoran dengan menu internasional (Rp100.000 ke atas).

Rekomendasi Tempat Makan

Nama Tempat Jenis Kuliner Menu Andalan Range Harga Jam Buka Lokasi
Mie Razali Mie Aceh Mie Aceh Daging/Seafood Rp 20.000 – Rp 50.000 11.00 – 23.00 Jl. T. Daud Beureueh No. 234
Solong Premium Coffee Kopi & Cafe Kopi Sanger, Espresso Rp 25.000 – Rp 50.000 08.00 – 00.00 Jl. Teuku Umar No. 51
Sate Matang D’Wan Sate Sate Matang Rp 30.000 – Rp 60.000 17.00 – 00.00 Jl. Medan – Banda Aceh, Matang Geulumpang Dua
Kupi Khop Kopi Tradisional Kopi Khop Rp 10.000 – Rp 20.000 10.00 – 22.00 Banyak Cabang di Banda Aceh
Rumah Makan Hasan Masakan Aceh Ayam Tangkap, Gulai Kambing Rp 30.000 – Rp 75.000 10.00 – 22.00 Jl. Teuku Umar No. 243

Makanan Khas Wajib Coba

  • Mie Aceh: Mie kuning tebal dengan bumbu rempah khas, seafood/daging, Mie Razali, Rp20.000-Rp50.000.
  • Sate Matang: Sate daging sapi/kambing dengan bumbu kacang, Sate Matang D’Wan, Rp30.000-Rp60.000.
  • Ayam Tangkap: Ayam goreng renyah dengan daun kari, RM Hasan, Rp30.000-Rp75.000.
  • Timphan: Kue tepung beras isi srikaya/kelapa, Pasar Aceh, Rp5.000-Rp10.000.
  • Kopi Sanger: Kopi hitam dengan susu dan gula, Solong Premium Coffee, Rp25.000-Rp50.000.

Akomodasi di Sekitar Anjong Mon Mata Banda Aceh

Di sekitar Anjong Mon Mata, kamu bisa nemuin berbagai macam akomodasi, mulai dari hotel berbintang hingga guest house dan homestay. Salah satu hotel berbintang yang terkenal adalah Hermes Palace Hotel Banda Aceh. Hotel ini punya fasilitas yang lengkap, seperti kolam renang, restoran, dan spa. Harganya juga lumayan mahal, sekitar Rp500.000-Rp1.000.000 per malam.

Buat yang cari akomodasi yang lebih terjangkau, ada beberapa guest house dan homestay yang bisa kamu pilih. Salah satunya adalah Pocut Meurah Guest House. Guest house ini punya kamar yang bersih dan nyaman, serta harga yang terjangkau, sekitar Rp200.000-Rp400.000 per malam. Setelah penat bekerja, The Ranch Puncak menjadi oase penyegaran yang dicari banyak orang

Sayangnya, di sekitar Anjong Mon Mata nggak ada villa atau penginapan keluarga yang besar. Tapi, kamu bisa cari villa atau penginapan keluarga di area lain di Banda Aceh.

Buat yang suka camping, kamu bisa cari area camping di sekitar Banda Aceh, seperti di Pantai Ulee Lheue atau di pegunungan Seulawah Agam. Tapi, pastikan kamu membawa perlengkapan camping yang lengkap dan menjaga kebersihan lingkungan.

Opsi lainnya, kamu bisa menginap di rumah penduduk atau homestay. Pengalaman ini akan memberikan kamu kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal dan belajar tentang budaya Aceh.

Rekomendasi Akomodasi

  • Hermes Palace Hotel Banda Aceh
    • Tipe: Hotel Bintang 4
    • Range Harga: Rp 500.000 – Rp 1.000.000
    • Jarak ke Objek Wisata: 1 km
    • Fasilitas Utama: Kolam Renang, Restoran, Spa
    • Kontak/Reservasi: Booking.com, Agoda
  • Pocut Meurah Guest House
    • Tipe: Guest House
    • Range Harga: Rp 200.000 – Rp 400.000
    • Jarak ke Objek Wisata: 500 meter
    • Fasilitas Utama: Kamar Bersih, AC, Wifi
    • Kontak/Reservasi: Traveloka, Agoda
  • OYO 90942 Hotel Rasamala
    • Tipe: Hotel Budget
    • Range Harga: Rp 150.000 – Rp 300.000
    • Jarak ke Objek Wisata: 1.5 km
    • Fasilitas Utama: Kamar AC, Wifi, Parkir
    • Kontak/Reservasi: OYO, Traveloka
  • Kuala Tripa Syariah Hotel
    • Tipe: Hotel Syariah
    • Range Harga: Rp 300.000 – Rp 600.000
    • Jarak ke Objek Wisata: 2 km
    • Fasilitas Utama: Kamar AC, Restoran, Wifi
    • Kontak/Reservasi: Agoda, Booking.com
  • Hip Hop Home Stay
    • Tipe: Homestay
    • Range Harga: Rp 100.000 – Rp 250.000
    • Jarak ke Objek Wisata: 800 meter
    • Fasilitas Utama: Kamar Bersih, Wifi, Suasana Kekeluargaan
    • Kontak/Reservasi: Airbnb, Kontak Langsung

Oleh-oleh dan Pusat Belanja

Oleh-oleh khas Aceh yang wajib kamu beli adalah kopi Aceh, kain songket, dan rencong. Kopi Aceh terkenal dengan aromanya yang khas dan rasanya yang kuat. Kain songket adalah kain tenun tradisional yang indah dan mewah. Rencong adalah senjata tradisional Aceh yang menjadi simbol keberanian dan kehormatan.

Kerajinan lokal lainnya yang bisa kamu beli adalah ukiran kayu, anyaman pandan, dan perhiasan perak. Ukiran kayu biasanya berbentuk motif-motif Aceh yang unik. Anyaman pandan biasanya digunakan untuk membuat tas, tikar, dan topi. Perhiasan perak biasanya berbentuk cincin, gelang, dan kalung dengan desain Aceh.

Pusat perbelanjaan di Banda Aceh ada beberapa, seperti Suzuya Mall dan Pasar Aceh. Suzuya Mall adalah mall modern yang menjual berbagai macam produk, mulai dari pakaian hingga elektronik. Pasar Aceh adalah pasar tradisional yang menjual berbagai macam barang, mulai dari makanan hingga kerajinan tangan.

Tips belanja: Tawar-menawar harga di pasar tradisional. Periksa kualitas barang sebelum membeli. Minta pengemasan yang aman untuk dibawa pulang.

Rekomendasi suvenir: Tahan lama: Kain songket, rencong, ukiran kayu. Makanan/minuman: Kopi Aceh, kue keukarah.

Oleh-oleh Khas Wajib Beli

  • Kopi Aceh: Aroma khas, rasa kuat, beli di Solong Premium Coffee atau toko oleh-oleh, Rp50.000-Rp150.000/bungkus, pilih yang fresh.
  • Kain Songket: Tenun tradisional, motif indah, beli di toko kain atau Pasar Aceh, Rp200.000-Rp1.000.000, pilih motif yang kamu suka.
  • Rencong: Senjata tradisional, simbol keberanian, beli di toko kerajinan atau Pasar Aceh, Rp100.000-Rp500.000, pilih yang berkualitas.
  • Kue Keukarah: Kue tradisional renyah, rasa manis, beli di toko oleh-oleh atau Pasar Aceh, Rp20.000-Rp50.000/bungkus, pilih yang baru.
  • Tas Anyaman Pandan: Kerajinan tangan, unik dan cantik, beli di toko kerajinan atau Pasar Aceh, Rp50.000-Rp200.000, pilih yang kuat dan rapi.

Pusat Belanja Rekomendasi

  • Pasar Aceh: Pasar tradisional, berbagai barang, lokasi strategis, jam buka 08.00-18.00.
  • Suzuya Mall: Mall modern, pakaian, elektronik, lokasi di pusat kota, jam buka 10.00-22.00.
  • Toko Oleh-oleh Aceh: Berbagai oleh-oleh khas, lokasi strategis, jam buka 09.00-21.00.
  • UD Arafah Souvenir: Toko souvenir terlengkap, lokasi di Peunayong, jam buka 09.00-21.00.
  • Pusat Kerajinan Tangan Blang Oi: Kerajinan tangan lokal, lokasi di Blang Oi, jam buka 08.00-17.00.

Budaya dan Tradisi Lokal

Sejarah budaya Aceh kaya dan kompleks, dipengaruhi oleh berbagai peradaban, seperti Melayu, India, Arab, dan Eropa. Pengaruh ini tercermin dalam arsitektur, seni, bahasa, dan adat istiadat Aceh.

Tradisi unik Aceh antara lain upacara Peusijuek (tepung tawar), Saman (tari tradisional), dan Seudati (tari tradisional). Upacara Peusijuek adalah upacara adat yang dilakukan untuk memberikan keselamatan dan keberkahan. Tari Saman adalah tari tradisional yang dilakukan oleh sekelompok laki-laki dengan gerakan yang sinkron dan dinamis. Tari Seudati adalah tari tradisional yang dilakukan oleh sekelompok pemuda dengan gerakan yang energik dan penuh semangat.

Seni pertunjukan Aceh antara lain tari Saman, tari Seudati, Didong, dan Rapai Geleng. Tari Saman dan Seudati sudah dijelaskan sebelumnya. Didong adalah seni bertutur yang diiringi dengan musik dan nyanyian. Rapai Geleng adalah seni pertunjukan yang menggabungkan tari, musik, dan syair.

Kerajinan tradisional Aceh antara lain kain songket, rencong, ukiran kayu, dan anyaman pandan. Kain songket dan rencong sudah dijelaskan sebelumnya. Ukiran kayu biasanya berbentuk motif-motif Aceh yang unik dan indah. Anyaman pandan biasanya digunakan untuk membuat tas, tikar, dan topi.

Etika dan sopan santun lokal: Berpakaian sopan saat mengunjungi tempat ibadah atau acara adat. Menghormati orang yang lebih tua. Menggunakan bahasa yang sopan. Menjaga kebersihan lingkungan.

Galeri Foto Anjong Mon Mata Banda Aceh

Acara dan Festival Budaya

Nama Festival Waktu Pelaksanaan Lokasi Deskripsi Partisipasi Pengunjung
Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Setiap 4 tahun sekali (Agustus) Banda Aceh & Kab/Kota Lainnya Festival budaya terbesar di Aceh, menampilkan berbagai seni pertunjukan, pameran kerajinan, dan kuliner. Menonton pertunjukan, mengunjungi pameran, mencicipi kuliner, mengikuti workshop.
Festival Saman Gayo Bulan November Takengon, Aceh Tengah Festival

Video Anjong Mon Mata Banda Aceh

Kesimpulan

Jadi, gimana? Udah kebayang kan gimana megahnya Anjong Mon Mata itu? Lebih dari sekadar bangunan, tempat ini tuh saksi bisu kejayaan Aceh di masa lalu. Bayangin deh, berdiri di sana, ngerasain angin sepoi-sepoi, sambil meresapi cerita-cerita heroik para pahlawan. Bener-bener bikin merinding! Anjong Mon Mata bukan cuma tentang arsitektur yang keren, tapi juga tentang semangat, keberanian, dan identitas yang kuat. Ini lho, permata Aceh yang harus kita jaga dan lestarikan.

Nah, sekarang udah tau kan betapa pentingnya Anjong Mon Mata buat Aceh? Jangan cuma jadi penonton setia di layar kaca atau sekadar baca artikel ini aja, dong! Yuk, agendakan liburan ke Banda Aceh! Rasain sendiri atmosfernya, dengerin cerita-cerita dari penduduk lokal, dan jangan lupa abadikan momen-momen indah di sana. Siapa tau, kamu malah jadi jatuh cinta sama Aceh dan pengen balik lagi! Jadi, tunggu apa lagi? Buruan booking tiket dan siap-siap terpesona sama keindahan Anjong Mon Mata. Dijamin, nggak bakal nyesel deh! Kalau udah kesana, jangan lupa cerita-cerita ya!

Oke siap! Ini dia 5 FAQ tentang Anjong Mon Mata Banda Aceh, dengan gaya storytelling, SEO friendly, dan format schema.org FAQ Page:

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Anjong Mon Mata Banda Aceh

Sebenarnya, Anjong Mon Mata Banda Aceh itu apa sih? Kok kayaknya hits banget di Instagram?

Nah, pertanyaan bagus! Jadi gini, Anjong Mon Mata itu dulunya adalah pendopo atau balai pertemuan Sultan Iskandar Muda. Bayangin deh, tempat ini saksi bisu berbagai perundingan penting dan acara kerajaan di masa lalu. Sekarang, Anjong Mon Mata sudah direvitalisasi dan jadi salah satu ikon wisata di Banda Aceh. Bentuknya yang megah dengan arsitektur khas Aceh, ditambah lokasinya yang strategis di tepi laut, bikin tempat ini jadi spot foto favorit. Makanya, jangan heran kalau banyak banget foto-foto keren Anjong Mon Mata berseliweran di Instagram. Dijamin, kalau kamu ke sana, langsung pengen foto-foto juga!

Berapa harga tiket masuk ke Anjong Mon Mata Banda Aceh? Apakah ada biaya tambahan lain yang perlu disiapkan?

Soal tiket masuk, kabar baiknya, untuk saat ini masuk ke Anjong Mon Mata itu gratis! Iya, beneran gratis. Kamu bisa bebas menikmati keindahan arsitektur dan pemandangan lautnya tanpa perlu bayar tiket. Tapi, perlu diingat, ini bisa aja berubah sewaktu-waktu ya. Jadi, sebelum berangkat, ada baiknya kamu cek dulu informasi terbarunya di website resmi atau media sosial Dinas Pariwisata setempat. Nah, untuk biaya tambahan, biasanya ada biaya parkir kendaraan. Siapin aja uang kecil buat jaga-jaga. Dan jangan lupa, kalau kamu pengen beli oleh-oleh atau jajan di sekitar Anjong Mon Mata, ya siapkan budget lebih ya. Siapa tau kan, ada kuliner Aceh yang bikin kamu jatuh cinta!

Jam buka Anjong Mon Mata Banda Aceh itu dari jam berapa sampai jam berapa ya? Biar nggak salah datang.

Biar nggak kecewa pas datang, catat baik-baik ya jam bukanya! Anjong Mon Mata biasanya buka setiap hari, mulai dari pagi sampai malam. Lebih tepatnya, dari sekitar pukul 09.00 pagi sampai pukul 22.00 malam. Tapi, jam operasional ini bisa aja berubah tergantung kondisi atau acara tertentu. Misalnya, saat ada perayaan hari besar atau event khusus. Jadi, sekali lagi, sebelum berangkat, pastikan kamu cek dulu informasi terbarunya. Datang sore hari itu juga asyik banget lho, karena kamu bisa menikmati sunset cantik di sana. Bener-bener bikin hati adem! Untuk memahami lebih jauh disparitas pendapatan di berbagai sektor, mari kita telaah Daftar Gaji Seluruh Indonesia yang akan memberikan gambaran lebih rinci
.

Apa saja sih aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Anjong Mon Mata Banda Aceh selain foto-foto?

Wah, banyak banget! Selain hunting foto yang instagramable, kamu juga bisa menikmati suasana laut yang menenangkan. Duduk-duduk santai sambil menikmati angin sepoi-sepoi, atau sekadar ngobrol bareng teman dan keluarga juga asyik banget. Di sekitar Anjong Mon Mata juga sering ada pertunjukan seni atau budaya lokal, lho. Jadi, kamu bisa sekalian mengenal lebih dekat tentang budaya Aceh. Kalau kamu suka sejarah, coba deh perhatikan arsitektur bangunannya. Dijamin, kamu bakal terpukau dengan detail-detailnya yang unik dan sarat makna. Jangan lupa juga cicipi kuliner khas Aceh yang banyak dijual di sekitar sana. Dijamin bikin lidah bergoyang!

Bagaimana cara menuju ke lokasi Anjong Mon Mata Banda Aceh dari pusat kota atau bandara? Transportasi apa yang paling mudah?

Gampang banget kok! Anjong Mon Mata terletak di pusat kota Banda Aceh, tepatnya di Jalan Sultan Iskandar Muda. Dari pusat kota, kamu bisa naik becak, taksi, atau ojek online. Jaraknya nggak terlalu jauh kok, sekitar 10-15 menit aja. Kalau dari bandara Sultan Iskandar Muda, kamu bisa naik taksi bandara atau Damri. Perjalanan dari bandara ke Anjong Mon Mata memakan waktu sekitar 30-45 menit, tergantung kondisi lalu lintas. Ojek online juga bisa jadi pilihan yang praktis dan terjangkau. Pastikan kamu sudah download aplikasinya ya sebelum tiba di Banda Aceh. Pokoknya, nggak bakal susah deh menemukan Anjong Mon Mata ini!

Related Post :