Masjid Raya Medan: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot

  • Risma Kurniah
  • Apr 11, 2025

Masjid Raya Medan: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot – Pernahkah kamu membayangkan berdiri di bawah kubah megah, merasakan ketenangan yang menusuk kalbu, seolah waktu berhenti sejenak? Hai, para petualang jiwa! Siapkah kamu menyelami keindahan arsitektur dan spiritualitas yang berpadu dalam harmoni sempurna? Mari kita menelusuri Masjid Raya Medan, sebuah permata di jantung Sumatera Utara, yang bukan hanya sekadar tempat ibadah, tapi juga saksi bisu sejarah dan budaya yang kaya.

Masjid Raya Medan, atau yang juga dikenal sebagai Masjid Raya Al-Mashun, bukan sekadar bangunan megah dengan arsitektur memukau. Ia adalah simbol kejayaan Kesultanan Deli, sebuah pengingat akan masa lalu yang gemilang. Didirikan pada tahun , masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat Medan. Bayangkan, lebih dari seabad yang lalu, para pekerja dan seniman terbaik berkumpul, mencurahkan seluruh kemampuan untuk mewujudkan visi Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alamyah. Sentuhan arsitektur Maroko, Eropa, dan Melayu berpadu menjadi sebuah mahakarya yang tak lekang oleh waktu. Setiap sudutnya bercerita, setiap ornamennya menyimpan makna mendalam. Bukan hanya tentang kemegahan fisik, tapi juga tentang semangat gotong royong dan kecintaan pada seni yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Masjid Raya Medan: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot
Masjid Raya Medan yang megah – Sumber: ksmtour.com

Keindahan Masjid Raya Medan tidak hanya terpancar dari luar. Begitu memasuki ruang utama, mata kita akan dimanjakan oleh kaligrafi indah yang menghiasi dinding, pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi, dan lampu-lampu gantung kristal yang berkilauan. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela-jendela besar menciptakan suasana hangat dan damai. Suara lantunan ayat suci Al-Quran yang menggema di seluruh ruangan seolah menyentuh relung hati yang paling dalam. Di sinilah, di tengah hiruk pikuk kota Medan, kita bisa menemukan ketenangan dan kedamaian sejati. Banyak pengunjung yang mengaku merasakan energi positif yang kuat saat berada di dalam masjid, sebuah perasaan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Mungkin, itulah aura spiritual yang telah terpancar selama lebih dari satu abad.

Lebih dari sekadar tempat ibadah, Masjid Raya Medan juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya. Setiap hari, ratusan bahkan ribuan orang datang untuk beribadah, belajar, atau sekadar menikmati keindahan arsitekturnya. Masjid ini juga sering menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara keagamaan, seperti perayaan hari besar Islam, pengajian, dan seminar. Bagi masyarakat Medan, Masjid Raya bukan hanya sekadar bangunan, tapi juga bagian tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan mereka. Bahkan, tak jarang kita temui anak-anak muda yang menjadikan pelataran masjid sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi, membuktikan bahwa masjid ini tetap relevan dan dicintai oleh semua kalangan usia.

Namun, tahukah kamu bahwa Masjid Raya Medan menyimpan banyak cerita menarik di balik kemegahannya? Konon, pembangunan masjid ini melibatkan arsitek Belanda bernama Theodoor van Erp, yang juga terlibat dalam restorasi Candi Borobudur. Selain itu, ada juga cerita tentang sumbangan dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk etnis Tionghoa, yang menunjukkan semangat toleransi dan kebersamaan yang telah lama terjalin di Medan. Semua kisah ini semakin menambah daya tarik Masjid Raya Medan, menjadikannya bukan hanya sekadar objek wisata religi, tapi juga sebuah monumen sejarah yang patut kita lestarikan. Nah, sudah penasaran untuk mengetahui lebih dalam tentang sejarah, arsitektur, dan cerita-cerita menarik lainnya yang tersembunyi di balik kemegahan Masjid Raya Medan? Mari kita telusuri lebih jauh!

Oke siap! Ini dia konten wisata super lengkap tentang Masjid Raya Medan, ditulis dengan gaya storytelling yang asyik dan informasi yang paling update. Dijamin, setelah baca ini, kamu bakal langsung pengen terbang ke Medan!

Sejarah dan Latar Belakang Masjid Raya Medan

Bayangin deh, lagi jalan-jalan di Medan yang panas, terus nemu bangunan megah dengan arsitektur yang bikin merinding. Itulah Masjid Raya Medan, bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga saksi bisu sejarah panjang Kota Medan. Jadi gini ceritanya, ide pembangunan masjid ini muncul sekitar tahun 1906, saat Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alamyah, penguasa Kesultanan Deli, pengen punya masjid yang representatif di ibu kota kesultanannya. Pembangunannya sendiri dimulai pada tanggal 21 Agustus 1909 (1 Rajab 1329 Hijriah) dan selesai tepat tiga tahun kemudian, pada tanggal 10 September 1909. Arsiteknya bukan orang sembarangan, lho! Dia adalah Theodoor van Erp, seorang arsitek Belanda yang juga berjasa merestorasi Candi Borobudur. Sultan Ma’mun nggak main-main, dia pengen masjid ini jadi simbol kemegahan dan kebesaran Islam di Sumatera Utara.

Perkembangan Masjid Raya Medan juga nggak kalah seru. Setelah diresmikan, masjid ini langsung jadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial di Medan. Tahun 1935, ada penambahan bangunan untuk memperluas area masjid. Lalu, di era kemerdekaan, masjid ini jadi tempat berkumpulnya para pejuang kemerdekaan. Sempat juga mengalami renovasi beberapa kali, tapi tetap mempertahankan arsitektur aslinya. Tahun 1994, Masjid Raya Medan ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah, bukti kalau masjid ini punya nilai sejarah yang tinggi banget.

Nilai historis dan budaya Masjid Raya Medan ini dalam banget buat masyarakat Medan. Masjid ini bukan cuma tempat ibadah, tapi juga simbol identitas dan kebanggaan warga Medan. Arsitekturnya yang unik, perpaduan antara gaya Timur Tengah, Spanyol, dan Melayu, jadi daya tarik tersendiri. Masjid ini juga sering jadi tempat penyelenggaraan acara-acara penting, seperti perayaan hari besar Islam, akad nikah, dan kegiatan sosial lainnya. Bahkan, banyak juga yang menjadikan Masjid Raya Medan sebagai lokasi foto pre-wedding, saking indahnya!

Soal pelestarian, pemerintah dan pengelola masjid serius banget menjaga keaslian bangunan ini. Secara berkala dilakukan perawatan dan perbaikan, tapi tetap memperhatikan detail arsitektur aslinya. Dana pelestarian juga nggak main-main, sebagian besar berasal dari APBD dan sumbangan dari masyarakat. Upaya ini penting banget, supaya generasi mendatang tetap bisa menikmati keindahan dan nilai sejarah Masjid Raya Medan.

Fakta unik yang mungkin belum banyak yang tahu, Masjid Raya Medan ini punya jam matahari kuno yang masih berfungsi sampai sekarang. Jam matahari ini terletak di halaman masjid dan jadi daya tarik tersendiri buat wisatawan. Selain itu, konon katanya, dulu Sultan Ma’mun sering menggunakan Masjid Raya Medan sebagai tempat untuk bermusyawarah dengan para penasihatnya. Keren, kan?

Lokasi dan Geografis

Masjid Raya Medan ini lokasinya strategis banget, berada di jantung Kota Medan. Tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara. Koordinatnya sekitar 3°35’04.2″N 98°40’40.8″E. Ketinggiannya sekitar 25 meter di atas permukaan laut. Luas area masjid ini sekitar 18.000 meter persegi, cukup luas untuk menampung ribuan jamaah.

Lingkungan sekitar Masjid Raya Medan ini cukup ramai, karena berada di pusat kota. Di sekitarnya banyak terdapat bangunan-bangunan bersejarah lainnya, seperti Istana Maimun dan Gedung Balai Kota Lama. Nggak ada gunung, pantai, atau hutan di sekitar masjid. Tapi, suasana kota Medan yang khas dengan lalu lintasnya yang padat dan hiruk pikuknya, jadi bagian dari pengalaman berkunjung ke masjid ini.

Medan punya iklim tropis, jadi cuacanya cenderung panas dan lembap sepanjang tahun. Suhu rata-rata di Medan sekitar 27-32 derajat Celcius. Musim terbaik buat berkunjung ke Medan adalah antara bulan Maret sampai September, karena curah hujannya relatif lebih rendah. Tapi, siap-siap aja dengan panasnya ya! Peringatan cuaca biasanya terkait dengan potensi hujan deras atau banjir, terutama di musim hujan.

Soal flora dan fauna, nggak ada spesies endemik atau langka yang bisa ditemukan di area Masjid Raya Medan. Tapi, di taman-taman sekitar masjid, kamu bisa menemukan berbagai jenis tanaman hias dan pohon peneduh yang bikin suasana jadi lebih sejuk.

Masjid Raya Medan ini termasuk dalam zona cagar budaya, jadi ada aturan-aturan khusus yang harus dipatuhi saat berkunjung. Misalnya, nggak boleh merusak atau mencoret-coret bangunan, dan harus menjaga kebersihan lingkungan masjid.

Cara Mencapai Masjid Raya Medan

Buat kamu yang baru pertama kali ke Medan, nggak usah khawatir soal transportasi. Akses ke Masjid Raya Medan ini gampang banget. Dari Bandara Internasional Kualanamu (KNO), jaraknya sekitar 39 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 15 menit tergantung kondisi lalu lintas. Dari Stasiun Kereta Api Medan, jaraknya lebih dekat, sekitar 3 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Kalau dari Terminal Amplas, jaraknya sekitar 6 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.

Transportasi umum di Medan juga lumayan lengkap. Kamu bisa naik bus Trans Metro Deli yang melewati Jalan Sisingamangaraja. Tarifnya sekitar Rp 4.000 sekali jalan. Selain itu, ada juga angkot (angkutan kota) dengan berbagai rute yang melewati sekitar masjid. Tapi, pastikan kamu tahu rutenya ya, biar nggak nyasar. Tarif angkot biasanya sekitar Rp 5.000 – Rp 7.000 tergantung jarak.

Kalau kamu lebih suka naik kendaraan pribadi, bisa juga kok. Dari bandara, kamu bisa ikutin Jalan Tol Medan-Kualanamu, terus keluar di pintu tol Amplas. Dari situ, tinggal ikutin Jalan Sisingamangaraja sampai ketemu Masjid Raya Medan. Kondisi jalannya lumayan bagus, tapi siap-siap aja dengan kemacetan, terutama di jam-jam sibuk.

Taksi online seperti Gojek dan Grab juga banyak tersedia di Medan. Ini jadi pilihan yang paling praktis buat kamu yang nggak mau ribet. Tinggal pesan lewat aplikasi, tunggu dijemput, dan langsung diantar sampai depan masjid. Soal rental kendaraan, banyak juga kok penyedia jasa rental mobil dan motor di Medan. Kamu bisa cari di internet atau tanya ke hotel tempat kamu menginap.

Area parkir di Masjid Raya Medan cukup luas, bisa menampung banyak mobil dan motor. Biayanya juga nggak mahal, sekitar Rp 3.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Keamanannya juga lumayan terjamin, karena ada petugas parkir yang berjaga. Tips buat kamu yang bawa kendaraan besar, sebaiknya datang lebih awal, biar dapat tempat parkir yang strategis.

Daya Tarik Utama di Masjid Raya Medan

Daya tarik utama Masjid Raya Medan jelas arsitekturnya yang unik dan megah. Perpaduan gaya Timur Tengah, Spanyol, dan Melayu ini bikin masjid ini beda dari masjid-masjid lainnya di Indonesia. Kubahnya yang besar, menara-menaranya yang tinggi, dan ornamen-ornamennya yang indah, bikin siapa pun yang melihatnya pasti terpesona. Selain itu, nilai sejarah dan budayanya juga jadi daya tarik tersendiri. Masjid ini bukan cuma tempat ibadah, tapi juga saksi bisu sejarah panjang Kota Medan.

Spot foto terbaik di Masjid Raya Medan ada banyak banget! Pertama, di depan gerbang utama masjid. Di sini, kamu bisa dapat foto dengan latar belakang masjid yang megah. Kedua, di halaman masjid, dengan kubah dan menara sebagai background. Ketiga, di dalam masjid, dengan ornamen-ornamen kaligrafi dan arsitektur yang indah. Waktu terbaik buat foto adalah saat matahari terbit atau terbenam, karena cahayanya lebih lembut dan bikin foto jadi lebih dramatis.

Sayangnya, di sekitar Masjid Raya Medan nggak ada atraksi alam seperti air terjun, pantai, atau gunung. Tapi, kamu bisa menikmati keindahan taman-taman di sekitar masjid yang ditata dengan rapi dan indah.

Atraksi buatan yang menarik di sekitar Masjid Raya Medan adalah Istana Maimun, yang lokasinya nggak jauh dari masjid. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Deli dan punya arsitektur yang unik, perpaduan antara gaya Melayu, Islam, dan Eropa. Di dalam istana, kamu bisa melihat koleksi barang-barang antik dan foto-foto keluarga kerajaan.

Atraksi budaya yang bisa kamu saksikan di Masjid Raya Medan adalah perayaan hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Saat perayaan ini, masjid akan dipenuhi dengan jamaah yang datang untuk beribadah dan bersilaturahmi. Selain itu, kamu juga bisa melihat berbagai kegiatan keagamaan lainnya, seperti pengajian, ceramah, dan kajian Islam.

Objek Wisata Unggulan

  • Arsitektur Masjid: Detail arsitektur yang memukau adalah daya tarik utama. Perpaduan gaya Timur Tengah, Spanyol, dan Melayu menciptakan keindahan yang unik. Waktu terbaik untuk mengagumi arsitekturnya adalah saat pagi atau sore hari ketika cahaya matahari menyoroti detail bangunan.
  • Istana Maimun: Istana ini terletak tidak jauh dari Masjid Raya Medan. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Deli dan punya arsitektur yang unik, perpaduan antara gaya Melayu, Islam, dan Eropa. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari untuk menghindari keramaian.
  • Taman Sri Deli: Taman ini terletak di depan Masjid Raya Medan. Taman ini ditata dengan rapi dan indah, cocok untuk bersantai dan menikmati suasana kota. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah sore hari saat cuaca tidak terlalu panas.
  • Museum Sumatera Utara: Museum ini terletak sekitar 3 km dari Masjid Raya Medan. Di museum ini, kamu bisa melihat berbagai koleksi benda-benda bersejarah dan budaya dari Sumatera Utara. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari agar punya waktu yang cukup untuk melihat semua koleksi.
  • Gedung Balai Kota Lama: Gedung ini terletak di dekat Masjid Raya Medan. Gedung ini merupakan bangunan bersejarah peninggalan Belanda. Waktu terbaik untuk mengambil foto adalah saat sore hari ketika cahaya matahari memberikan efek dramatis.

Kegiatan dan Aktivitas Menarik

  • Mengagumi Arsitektur Masjid: Luangkan waktu untuk mengamati detail arsitektur masjid yang memukau. Durasi: 1-2 jam. Tingkat kesulitan: Mudah. Peralatan: Kamera. Harga: Gratis.
  • Berfoto: Abadikan momen indah di berbagai spot foto menarik di sekitar masjid. Durasi: 1-2 jam. Tingkat kesulitan: Mudah. Peralatan: Kamera, smartphone. Harga: Gratis.
  • Beribadah: Bagi umat Muslim, jangan lewatkan kesempatan untuk beribadah di masjid yang bersejarah ini. Durasi: Tergantung. Tingkat kesulitan: Mudah. Peralatan: Perlengkapan sholat. Harga: Gratis.
  • Mengunjungi Istana Maimun: Jelajahi istana peninggalan Kesultanan Deli yang terletak tidak jauh dari masjid. Durasi: 2-3 jam. Tingkat kesulitan: Mudah. Peralatan: Tiket masuk. Harga: Rp 10.000.
  • Menikmati Kuliner Medan: Cicipi berbagai makanan khas Medan yang lezat di sekitar masjid. Durasi: Tergantung. Tingkat kesulitan: Mudah. Peralatan: Uang. Harga: Bervariasi.

Fasilitas Lengkap

Masjid Raya Medan ini fasilitasnya lengkap banget, jadi kamu nggak perlu khawatir soal kenyamanan. Toiletnya bersih dan terawat, ada di beberapa titik di sekitar masjid. Mushola juga tersedia dengan kapasitas yang cukup besar, dilengkapi dengan tempat wudhu yang bersih. Buat ibu-ibu yang bawa bayi, ada juga ruang menyusui yang nyaman dan tenang. Kalau ada yang sakit atau butuh pertolongan pertama, ada juga P3K yang tersedia.

Buat pengunjung berkebutuhan khusus, Masjid Raya Medan juga berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Ada akses untuk difabel berupa ramp dan jalur khusus. Kalau butuh kursi roda, kamu bisa meminjam di kantor pengelola masjid. Sayangnya, belum ada guide atau penerjemah khusus untuk pengunjung asing. Untuk mempermudah pencarian kerja, kami sajikan Daftar Lowongan Kerja Indonesia yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber
.

Layanan tambahan yang tersedia di Masjid Raya Medan antara lain loker untuk menyimpan barang bawaan, charging station untuk mengisi daya gadget, dan wifi gratis. Tapi, untuk loker dan charging station, biasanya ada biaya tambahan. Untuk memahami sejarah maritim Indonesia lebih dalam, kita bisa menelusuri jejaknya di Museum Bahari, Yogyakarta

Kalau ada masalah kesehatan yang lebih serius, kamu nggak perlu khawatir. Di sekitar Masjid Raya Medan ada beberapa klinik dan apotek yang buka 24 jam. Rumah sakit terdekat adalah Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik, jaraknya sekitar 4 kilometer dari masjid.

Buat kamu yang pengen istirahat sejenak, ada banyak gazebo dan bangku yang tersedia di taman sekitar masjid. Ruang tunggu juga ada di dekat pintu masuk masjid, dilengkapi dengan pendingin ruangan.

Fasilitas & Layanan Tersedia

  • Toilet: Tersedia di beberapa lokasi, bersih dan terawat, gratis.
  • Tempat Ibadah: Mushola utama dan area sholat tambahan, kapasitas besar, perlengkapan sholat lengkap.
  • Area Parkir: Luas, bisa menampung mobil dan motor, biaya Rp 3.000 (motor) dan Rp 5.000 (mobil), petugas parkir berjaga.
  • Pusat Informasi: Kantor pengelola masjid, jam operasional 08.00 – 17.00, memberikan informasi tentang masjid dan sekitarnya.
  • ATM & Money Changer: ATM beberapa bank tersedia di sekitar masjid, money changer bisa ditemukan di pusat perbelanjaan terdekat.
  • Wifi & Telekomunikasi: Wifi gratis tersedia di area masjid, sinyal provider seluler kuat.
  • Spot Foto: Banyak spot menarik di sekitar masjid, terutama saat matahari terbit dan terbenam.
  • Akses Difabel: Ramp dan jalur khusus, kursi roda tersedia.
  • Layanan Medis: P3K tersedia, klinik dan rumah sakit terdekat.
  • Area Bermain Anak: Tidak ada area bermain anak khusus, tapi taman di sekitar masjid bisa jadi tempat bermain yang menyenangkan.

Aktivitas dan Atraksi di Masjid Raya Medan

Atraksi utama di Masjid Raya Medan tentu saja adalah sholat berjamaah. Setiap waktu sholat, masjid ini selalu ramai dengan jamaah yang datang dari berbagai penjuru kota. Selain itu, kamu juga bisa mengikuti kegiatan keagamaan lainnya, seperti pengajian, ceramah, dan kajian Islam. Jadwalnya bisa kamu lihat di papan pengumuman masjid atau tanya ke petugas masjid. Waktu terbaik untuk mengunjungi masjid ini adalah saat bulan Ramadhan, karena ada banyak kegiatan spesial yang diadakan.

Kegiatan budaya dan keagamaan yang rutin diadakan di Masjid Raya Medan adalah perayaan hari besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu, ada juga peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Isra’ Mi’raj. Jadwalnya bisa kamu lihat di kalender Islam atau tanya ke pengelola masjid. Saat perayaan ini, biasanya ada berbagai kegiatan menarik, seperti pawai, lomba, dan pertunjukan seni.

Aktivitas edukasi yang bisa kamu ikuti di Masjid Raya Medan adalah tur berpemandu yang diadakan oleh pengelola masjid. Tur ini akan mengajak kamu berkeliling masjid dan menjelaskan sejarah, arsitektur, dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Selain itu, ada juga workshop kaligrafi dan pelatihan membaca Al-Quran yang bisa kamu ikuti.

Sayangnya, di Masjid Raya Medan nggak ada hiburan khusus untuk anak-anak. Tapi, kamu bisa mengajak anak-anak bermain di taman sekitar masjid atau mengunjungi Istana Maimun yang lokasinya nggak jauh dari masjid.

Program khusus yang kadang-kadang diadakan di Masjid Raya Medan adalah kegiatan sosial, seperti donor darah, pengobatan gratis, dan pembagian sembako untuk kaum dhuafa. Jadwalnya bisa kamu lihat di papan pengumuman masjid atau tanya ke pengelola masjid.

Jadwal Atraksi & Pertunjukan

Nama Atraksi Jadwal Durasi Lokasi Harga (Rp)
Sholat Berjamaah Setiap waktu sholat (Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya) 30-60 menit Ruang utama masjid Gratis
Pengajian/Ceramah Biasanya setelah sholat Subuh dan Maghrib 60-90 menit Ruang utama masjid Gratis
Kajian Islam Jumat malam atau Sabtu sore 90-120 menit Ruang utama masjid atau ruang pertemuan Gratis
Tur Berpemandu Sesuai permintaan, hubungi pengelola masjid 60-90 menit Seluruh area masjid Gratis (biasanya memberikan donasi)
Kegiatan Sosial (Donor Darah, dll) Jadwal tidak tentu, lihat pengumuman Tergantung kegiatan Area halaman masjid atau ruang pertemuan Gratis

Informasi Tiket & Reservasi

Kabar baiknya, masuk ke Masjid Raya Medan ini gratis! Nggak ada tiket masuk yang perlu kamu beli. Tapi, kalau kamu mau ikut tur berpemandu atau kegiatan lainnya, sebaiknya reservasi dulu ke pengelola masjid. Caranya bisa lewat telepon, email, atau datang langsung ke kantor pengelola masjid.

Untuk reservasi tur berpemandu, kamu bisa menghubungi pengelola masjid minimal satu hari sebelumnya. Sebutkan nama, jumlah peserta, dan tanggal kunjungan. Kalau ada promo atau diskon, biasanya diumumkan di website atau media sosial masjid.

Karena masuknya gratis, nggak ada kebijakan pembatalan atau refund. Tapi, kalau kamu sudah reservasi tur berpemandu, sebaiknya konfirmasi ulang ke pengelola masjid beberapa jam sebelum kunjungan.

Saat ini, belum ada paket wisata khusus yang ditawarkan oleh Masjid Raya Medan. Tapi, kamu bisa mencari paket wisata yang mencakup kunjungan ke Masjid Raya Medan dan objek wisata lainnya di Medan.

Daftar Harga Tiket Terbaru

Jenis Tiket Harga Weekday Harga Weekend Harga Libur Nasional Fasilitas
Tiket Dewasa Gratis Gratis Gratis Masuk ke area masjid
Tiket Anak-anak Gratis Gratis Gratis Masuk ke area masjid
Tiket Lansia Gratis Gratis Gratis Masuk ke area masjid
Tiket Rombongan Gratis Gratis Gratis Masuk ke area masjid (sebaiknya konfirmasi kedatangan)
Tiket VIP/Special Tidak Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia

Paket Wisata Tersedia

  • Paket Keluarga: Belum tersedia secara resmi dari Masjid Raya Medan.
  • Paket Honeymoon: Belum tersedia secara resmi dari Masjid Raya Medan.
  • Paket Grup: Belum tersedia secara resmi dari Masjid Raya Medan.
  • Paket Adventure: Belum tersedia secara resmi dari Masjid Raya Medan.
  • Paket All-Inclusive: Belum tersedia secara resmi dari Masjid Raya Medan.

Jadwal Operasional

Masjid Raya Medan ini buka setiap hari, 24 jam! Jadi, kamu bisa datang kapan saja untuk beribadah atau sekadar melihat-lihat arsitekturnya. Tapi, untuk kantor pengelola masjid, jam operasionalnya dari jam 08.00 sampai jam 17.00.

Peak season di Medan biasanya saat libur sekolah, Lebaran, dan Natal. Saat itu, Masjid Raya Medan akan lebih ramai dari biasanya. Tipsnya, datang lebih awal atau hindari jam-jam sibuk, seperti waktu sholat.

Low season di Medan biasanya di bulan-bulan biasa, di luar musim liburan. Keuntungannya, kamu bisa menikmati suasana masjid yang lebih tenang dan nggak terlalu ramai. Siapa tahu, ada diskon spesial dari hotel atau tempat makan di sekitar masjid!

Masjid Raya Medan jarang tutup, kecuali ada acara khusus atau renovasi. Tapi, biasanya diumumkan jauh-jauh hari. Jadi, sebaiknya cek dulu informasinya sebelum berkunjung. Mari kita jelajahi lebih dalam mengenai Wisata Edukasi Omah dan manfaatnya bagi perkembangan anak

Waktu terbaik buat berkunjung ke Masjid Raya Medan adalah saat pagi atau sore hari. Selain cuacanya nggak terlalu panas, kamu juga bisa menikmati keindahan masjid dengan cahaya matahari yang lebih lembut.

Jam Operasional Terbaru

Hari Jam Buka Jam Tutup Catatan Khusus
Senin 24 Jam 24 Jam Kantor pengelola buka 08.00 – 17.00
Selasa 24 Jam 24 Jam Kantor pengelola buka 08.00 – 17.00
Rabu 24 Jam 24 Jam Kantor pengelola buka 08.00 – 17.00
Kamis 24 Jam 24 Jam Kantor pengelola buka 08.00 – 17.00
Jumat 24 Jam 24 Jam Kantor pengelola buka 08.00 – 17.00
Sabtu 24 Jam 24 Jam Kantor pengelola buka 08.00 – 17.00
Minggu 24 Jam 24 Jam Kantor pengelola buka 08.00 – 17.00
Libur Nasional 24 Jam 24 Jam Kantor pengelola mungkin tutup

Musim dan Periode Terbaik

  • Musim Ramai: Libur sekolah, Lebaran, Natal. Siap-siap ramai dan harga naik.
  • Musim Sepi: Bulan-bulan biasa di luar liburan. Lebih tenang dan mungkin ada diskon.
  • Periode Tutup/Maintenance: Jarang terjadi, cek informasi sebelum berkunjung.
  • Jam Favorit: Pagi atau sore hari. Cahaya matahari bagus dan cuaca nggak terlalu panas.
  • Hari Terbaik: Setiap hari bagus, tapi Jumat biasanya lebih ramai karena ada sholat Jumat.

Kuliner di Sekitar Masjid Raya Medan

Wah, kalau soal kuliner di sekitar Masjid Raya Medan, jangan ditanya! Surga banget buat para pecinta makanan. Ada banyak restoran terkenal yang menyajikan berbagai masakan khas Medan dan Indonesia. Salah satunya adalah Rumah Makan Garuda, yang terkenal dengan nasi padangnya yang lezat. Range harganya sekitar Rp 50.000 – Rp 100.000 per orang. Lokasinya nggak jauh dari masjid, buka dari jam 10.00 sampai jam 22.00.

Buat kamu yang pengen nongkrong sambil ngopi, ada juga beberapa cafe yang asyik di sekitar masjid. Salah satunya adalah Kopi Ulee Kareng, yang terkenal dengan kopi Acehnya yang nikmat. Harganya juga terjangkau, sekitar Rp 20.000 – Rp 50.000 per orang. Lokasinya juga nggak jauh dari masjid, buka dari jam 08.00 sampai jam 24.00.

Makanan khas daerah yang wajib kamu coba di Medan adalah soto Medan. Soto ini beda dari soto-soto lainnya, karena kuahnya menggunakan santan dan rempah-rempah yang khas. Tempat legendaris yang menjual soto Medan adalah Soto Kesawan, yang sudah berdiri sejak tahun 1960-an. Harganya sekitar Rp 30.000 per porsi.

Kalau pengen jajan yang murah meriah, kamu bisa coba berbagai street food dan jajanan lokal di sekitar masjid. Ada martabak manis, roti canai, es campur, dan masih banyak lagi. Harganya mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 20.000.

Rekomendasi kuliner untuk berbagai budget: Murah: Street food dan jajanan lokal (Rp 5.000 – Rp 20.000) Sedang: Soto Kesawan, Kopi Ulee Kareng (Rp 20.000 – Rp 50.000) Mewah: Rumah Makan Garuda (Rp 50.000 – Rp 100.000)

Rekomendasi Tempat Makan

Nama Tempat Jenis Kuliner Menu Andalan Range Harga Jam Buka Lokasi
Rumah Makan Garuda Masakan Padang Nasi Padang Rp 50.000 – Rp 100.000 10.00 – 22.00 Jl. Sisingamangaraja
Kopi Ulee Kareng Kopi Aceh Kopi Aceh Rp 20.000 – Rp 50.000 08.00 – 24.00 Jl. Sisingamangaraja
Soto Kesawan Soto Medan Soto Medan Rp 30.000 07.00 – 15.00 Jl. Ahmad Yani
Mie Aceh Titi Bobrok Mie Aceh Mie Aceh Rp 25.000 – Rp 40.000 11.00 – 23.00 Jl. Setia Budi
Durian Ucok Durian Durian Medan Rp 30.000 – Rp 100.000 24 Jam Jl. Wahid Hasyim

Makanan Khas Wajib Coba

  • Soto Medan: Soto dengan kuah santan dan rempah khas Medan. Tempat terbaik: Soto Kesawan. Harga: Rp 30.000.
  • Mie Aceh: Mie tebal dengan bumbu rempah yang kaya. Tempat terbaik: Mie Aceh Titi Bobrok. Harga: Rp 25.000 – Rp 40.000.
  • Durian Medan: Durian dengan rasa yang manis dan legit. Tempat terbaik: Durian Ucok. Harga: Rp 30.000 – Rp 100.000.
  • Bika Ambon: Kue tradisional dengan tekstur yang lembut dan rasa yang manis. Tempat terbaik: Bika Ambon Zulaikha. Harga: Rp 10.000 – Rp 20.000.
  • Roti Canai: Roti pipih yang dimasak dengan mentega dan disajikan dengan kuah kari. Tempat terbaik: Warung kopi di sekitar masjid. Harga: Rp 10.000 – Rp 15.000.

Akomodasi di Sekitar Masjid Raya Medan

Nggak perlu bingung cari tempat menginap di sekitar Masjid Raya Medan. Ada banyak pilihan akomodasi yang bisa kamu sesuaikan dengan budget dan kebutuhanmu. Mulai dari hotel berbintang, guest house, homestay, sampai villa dan penginapan keluarga. Untuk memahami dinamika ekonomi nasional, kita perlu meninjau Daftar Gaji Seluruh Indonesia secara komprehensif
.

Kalau kamu cari hotel berbintang, ada beberapa pilihan yang lokasinya strategis dan fasilitasnya lengkap. Salah satunya adalah JW Marriott Hotel Medan, hotel bintang 5 dengan fasilitas unggulan seperti kolam renang, spa, dan restoran mewah. Range harganya sekitar Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000 per malam. Lokasinya di Jalan Putri Hijau, sekitar 2 kilometer dari masjid.

Buat kamu yang budgetnya lebih terbatas, ada juga beberapa guest house dan homestay yang nyaman dan terjangkau. Salah satunya adalah OYO 91283 Residence Syariah UMSU, guest house dengan konsep syariah yang bersih dan nyaman. Harganya sekitar Rp 100.000 – Rp 200.000 per malam. Lokasinya di Jalan Mukhtar Basri, sekitar 3 kilometer dari masjid.

Kalau kamu liburan bareng keluarga besar, bisa juga sewa villa atau penginapan keluarga. Salah satunya adalah Villa Maimun, villa dengan 3 kamar tidur dan fasilitas lengkap seperti dapur, ruang tamu, dan taman. Harganya sekitar Rp 500.000 – Rp 1.000.000 per malam. Lokasinya di Jalan Maimun, sekitar 4 kilometer dari masjid.

Sayangnya, di sekitar Masjid Raya Medan nggak ada area camping atau glamping. Tapi, kamu bisa mencari area camping di luar kota Medan, seperti di daerah Berastagi atau Danau Toba.

Buat kamu yang pengen merasakan pengalaman menginap yang lebih autentik, bisa juga coba homestay atau menginap di rumah penduduk. Biasanya, harganya lebih murah dan kamu bisa berinteraksi langsung dengan warga lokal.

Rekomendasi Akomodasi

  • JW Marriott Hotel Medan
    • Tipe: Hotel Bintang 5
    • Range Harga: Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000
    • Jarak ke Objek Wisata: 2 km
    • Fasilitas Utama: Kolam renang, spa, restoran mewah
    • Kontak/Reservasi: Website resmi JW Marriott
  • OYO 91283 Residence Syariah UMSU
    • Tipe: Guest House Syariah
    • Range Harga: Rp 100.000 – Rp 200.000
    • Jarak ke Objek Wisata: 3 km
    • Fasilitas Utama: Kamar bersih, AC, wifi
    • Kontak/Reservasi: Aplikasi OYO
  • Villa Maimun
    • Tipe: Villa Keluarga
    • Range Harga: Rp 500.000 – Rp 1.000.000
    • Jarak ke Objek Wisata: 4 km
    • Fasilitas Utama: 3 kamar tidur, dapur, ruang tamu, taman
    • Kontak/Reservasi: Booking.com atau Airbnb
  • Medan City Hotel
    • Tipe: Hotel Bintang 3
    • Range Harga: Rp 300.000 – Rp 500.000
    • Jarak ke Objek Wisata: 1 km
    • Fasilitas Utama: Kamar nyaman, AC, restoran
    • Kontak/Reservasi: Agoda atau Traveloka
  • RedDoorz near Masjid Raya Medan
    • Tipe: Budget Hotel
    • Range Harga: Rp 150.000 – Rp 250.000
    • Jarak ke Objek Wisata: 500 m
    • Fasilitas Utama: Kamar bersih, AC, wifi
    • Kontak/Reservasi: Aplikasi RedDoorz

Oleh-oleh dan Pusat Belanja

Nggak lengkap rasanya kalau ke Medan tanpa bawa oleh-oleh. Ada banyak oleh-oleh khas Medan yang bisa kamu beli di sekitar Masjid Raya Medan. Mulai dari makanan, kerajinan tangan, sampai pakaian. Untuk pengalaman tak terlupakan, pastikan Lengkap Wisata Air menjadi bagian dari rencana liburan Anda

Galeri Foto Masjid Raya Medan

Oleh-oleh khas Medan yang paling terkenal adalah bika ambon. Kue ini punya tekstur yang lembut dan rasa yang manis. Tempat membeli bika ambon yang paling terkenal adalah Bika Ambon Zulaikha. Harganya sekitar Rp 1

Video Masjid Raya Medan

Kesimpulan

Jadi, begitulah cerita tentang Masjid Raya Medan. Lebih dari sekadar bangunan megah dengan arsitektur yang memukau, masjid ini adalah saksi bisu perjalanan panjang sejarah dan budaya Kota Medan. Bayangkan saja, berdiri di sana, merasakan aura spiritualitas yang kental, dan membayangkan bagaimana masjid ini telah menjadi tempat berlindung, belajar, dan bersatu bagi umat Muslim selama bertahun-tahun. Sungguh, pengalaman yang tak terlupakan!

Nah, kalau kamu lagi main ke Medan, jangan sampai kelewatan untuk mengunjungi Masjid Raya ini ya. Bukan cuma buat sholat, tapi juga buat merasakan sendiri keindahan arsitektur dan sejarahnya. Siapa tahu, kamu malah jadi terinspirasi dan menemukan kedamaian di sana. Yuk, agendakan liburanmu ke Medan dan jangan lupa bawa kamera buat mengabadikan momen-momen indah di Masjid Raya! Dijamin, deh, nggak bakal nyesel!

Oke, siap! Mari kita buat FAQ tentang Masjid Raya Medan dengan gaya storytelling yang asyik dan tetap SEO-friendly. Bayangkan kita lagi ngobrol santai di warung kopi sambil ngebahas masjid kebanggaan Kota Medan ini.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Masjid Raya Medan

Eh, bener gak sih sejarah Masjid Raya Medan itu panjang banget dan arsitekturnya unik? Aku penasaran nih!

Wah, pertanyaan bagus! Jadi gini, sejarah Masjid Raya Medan itu memang panjang dan berliku. Pembangunannya dimulai tahun 1906 atas prakarsa Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Sultan Deli saat itu. Kebayang kan, udah lama banget! Arsiteknya, seorang Belanda bernama Van Erp, yang juga terlibat dalam restorasi Candi Borobudur. Makanya, jangan heran kalau arsitekturnya itu perpaduan antara gaya Maroko, Melayu, Timur Tengah, dan Eropa. Unik banget, kan? Jadi, bukan cuma tempat ibadah, tapi juga saksi bisu sejarah Kota Medan yang kaya.

Aku pengen ke Masjid Raya Medan nih, tapi bingung alamat lengkapnya di mana ya? Terus, jam bukanya gimana?

Santai, bro/sis! Gampang banget kok nemuin Masjid Raya Medan. Alamat lengkapnya itu di Jalan Sisingamangaraja No. 61, Medan Kota, Sumatera Utara. Nah, yang asiknya, masjid ini buka 24 jam setiap hari! Jadi, kapanpun kamu pengen dateng buat sholat, berdzikir, atau sekadar menikmati keindahan arsitekturnya, selalu bisa. Kecuali kalau lagi ada acara khusus, biasanya ada penyesuaian jam buka. Tapi, secara umum, selalu terbuka untuk umum kok. Dijamin deh, begitu nyampe sana, langsung takjub sama kemegahannya!

Selain buat sholat, ada kegiatan keagamaan apa aja sih yang sering diadakan di Masjid Raya Medan?

Betul banget! Masjid Raya Medan bukan cuma tempat sholat, tapi juga pusat kegiatan keagamaan yang ramai. Di sini sering diadakan pengajian rutin, baik untuk bapak-bapak, ibu-ibu, maupun anak-anak. Ada juga kajian-kajian Islam dengan berbagai tema menarik yang diisi oleh ustadz dan ustadzah ternama. Selain itu, pas bulan Ramadhan, biasanya ada banyak kegiatan spesial, seperti buka puasa bersama, tadarus Al-Qur’an, dan itikaf. Bahkan, sering juga diadakan acara-acara sosial, seperti santunan anak yatim dan pembagian sembako. Jadi, bukan cuma mendekatkan diri pada Allah, tapi juga mempererat tali silaturahmi antar sesama.

Aku mau foto-foto di Masjid Raya Medan, tapi boleh gak ya? Ada aturan berpakaian khusus gak sih?

Boleh banget foto-foto! Siapa sih yang gak pengen abadikan momen di masjid seindah ini? Tapi, tetep ada aturan berpakaian yang perlu diperhatikan ya. Karena ini tempat ibadah, sebaiknya berpakaian sopan dan menutup aurat. Untuk perempuan, usahakan memakai pakaian yang longgar dan menutup kepala. Kalau laki-laki, hindari memakai celana pendek atau kaos tanpa lengan. Biasanya, di sekitar masjid juga ada penyewaan pakaian muslim kalau kamu lupa bawa. Yang penting, tetap jaga kesopanan dan hormati tempat ibadah ya. Dijamin deh, hasil fotonya bakal keren banget!

Denger-denger, di sekitar Masjid Raya Medan banyak tempat wisata kuliner enak ya? Rekomendasi dong!

Wah, ini pertanyaan yang paling asik! Bener banget, di sekitar Masjid Raya Medan itu surganya tempat wisata kuliner! Kamu wajib cobain Sate Memeng, sate legendaris yang udah jualan dari tahun 1940-an. Dagingnya empuk, bumbunya meresap, bikin nagih! Terus, ada juga Mie Sop Kampung yang kuahnya gurih dan bikin hangat. Jangan lupa juga cicipi Durian Ucok, durian Medan yang terkenal banget kelezatannya. Selain itu, masih banyak lagi jajanan kaki lima dan restoran yang bisa kamu coba. Dijamin deh, setelah puas beribadah, perut kamu juga bakal puas dimanjakan dengan kuliner Medan yang lezat!

Related Post :