Candi Sewu: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot

  • Risma Kurniah
  • Apr 22, 2025

Candi Sewu: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot – Pernahkah kamu membayangkan berdiri di tengah lautan batu, dikelilingi ratusan candi yang menjulang, seolah berbisik tentang kisah cinta, pengkhianatan, dan kejayaan masa lalu? Hai, para petualang jiwa! Siapkah kamu untuk menyelami misteri Candi Sewu, permata tersembunyi di jantung Jawa yang menyimpan segudang cerita yang siap membuat bulu kudukmu merinding sekaligus terpukau? Candi Sewu bukan sekadar tumpukan batu, melainkan saksi bisu peradaban kuno yang megah, sebuah labirin spiritual yang menantang untuk dijelajahi.

Banyak orang mungkin lebih familiar dengan Borobudur atau Prambanan, dua ikon candi yang memang mendunia. Tapi, tahukah kamu bahwa tak jauh dari sana, tersembunyi sebuah kompleks candi Buddha yang konon katanya lebih tua dari Borobudur? Candi Sewu, namanya. Sebuah nama yang secara harfiah berarti “seribu candi”. Sebuah angka yang menimbulkan pertanyaan, benarkah ada seribu candi di sana? Mitos dan legenda berpadu dengan fakta sejarah, menciptakan aura magis yang sulit ditolak. Konon, pembangunan candi ini terkait dengan kisah cinta seorang putri cantik yang mengajukan syarat yang hampir mustahil kepada para pelamarnya. Kisah yang penuh intrik dan ambisi, yang kemudian melahirkan sebuah kompleks candi yang menakjubkan.

Candi Sewu: Tips, Harga Tiket, Kuliner, Lokasi, Fasilitas dan Spot
Candi Sewu, kemegahan arsitektur kuno – Sumber: photodharma.net

Sayangnya, angka “seribu” itu hanyalah simbol, sebuah hiperbola untuk menggambarkan betapa banyaknya candi yang ada di sana. Faktanya, kompleks Candi Sewu terdiri dari satu candi utama yang dikelilingi oleh ratusan candi perwara yang lebih kecil. Meskipun jumlahnya tidak sampai seribu, tetap saja pemandangan yang tersaji sangatlah memukau. Bayangkan, ratusan bangunan candi yang berdiri kokoh di atas lahan seluas delapan hektar! Sebuah pemandangan yang akan membuatmu merasa kecil di hadapan keagungan sejarah. Dan yang lebih menarik lagi, Candi Sewu ini terletak berdampingan dengan Candi Prambanan yang bercorak Hindu. Sebuah bukti nyata toleransi dan kerukunan antar umat beragama yang telah lama terjalin di tanah Jawa. Keren, kan?

Namun, jangan bayangkan Candi Sewu dalam kondisi yang sempurna seperti Candi Borobudur yang telah direstorasi dengan megah. Sebagian besar candi di kompleks ini masih berupa reruntuhan, saksi bisu gempa bumi dan waktu yang telah menggerogoti keindahannya. Justru di sinilah letak daya tariknya. Reruntuhan ini seolah menyimpan rahasia yang menunggu untuk diungkap. Setiap batu yang berserakan, setiap ukiran yang aus, menyimpan jejak-jejak masa lalu yang kaya akan cerita. Berjalan di antara reruntuhan Candi Sewu adalah seperti melakukan perjalanan waktu, kembali ke masa ketika candi ini masih menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial. Kita bisa membayangkan para biksu yang bermeditasi, para pedagang yang menjajakan dagangannya, dan para peziarah yang datang dari berbagai penjuru untuk mencari berkah.

Nah, sebelum kita lebih jauh membahas detail arsitektur, relief yang memukau, dan misteri di balik pembangunan Candi Sewu, mari kita persiapkan diri untuk sebuah petualangan yang tak terlupakan. Kita akan mengupas tuntas sejarahnya, menelusuri jejak-jejak peradaban kuno, dan mencoba memahami makna spiritual yang tersembunyi di balik setiap batu. Siap untuk memulai perjalanan ini? Ikuti terus, karena kita akan segera menyelami lebih dalam keajaiban Candi Sewu!

Oke siap! Mari kita buat konten wisata super lengkap untuk Candi Sewu, dengan gaya bahasa yang asik dan informasi yang akurat. Bayangin aja kita lagi ngobrol santai sambil ngerencanain liburan seru ke sana!

Sejarah dan Latar Belakang Candi Sewu

Candi Sewu… Denger namanya aja udah bikin penasaran, ya kan? Jadi gini, candi ini tuh diperkirakan dibangun sekitar abad ke-8 Masehi, sekitar tahun 730-an! Bayangin, udah tua banget! Konon, yang mendirikannya adalah Rakai Panangkaran, seorang raja dari Wangsa Syailendra yang berkuasa di Mataram Kuno. Tujuan awalnya? Kemungkinan besar sebagai pusat kegiatan agama Buddha Mahayana, tempat para biksu dan umat Buddha beribadah dan belajar. Dulu, kompleks ini pasti megah banget, jadi pusat spiritual yang penting.

Perkembangannya gimana? Nah, Candi Sewu ini sempat mengalami masa kejayaan, tapi sayangnya juga sempat terlantar. Gempa bumi dan faktor alam lainnya bikin banyak bagian candi rusak. Catatan sejarah menunjukkan beberapa upaya pemugaran di masa lalu, tapi baru di era modern, terutama sejak abad ke-20, usaha pelestarian yang lebih serius dilakukan. Tahun-tahun kunci nih: Awal abad ke-20 mulai ada penelitian arkeologi, terus tahun 1980-an pemugaran besar-besaran, dan sampai sekarang pun masih terus dirawat!

Nilai historis dan budayanya? Wah, jangan ditanya! Candi Sewu ini bukti nyata toleransi beragama di masa lalu. Bayangin, letaknya deket banget sama Candi Prambanan yang bercorak Hindu. Ini nunjukkin kalau dulu, agama Buddha dan Hindu bisa hidup berdampingan dengan damai. Candi Sewu juga jadi sumber inspirasi seni dan budaya bagi masyarakat lokal, motif-motifnya sering dipakai di batik atau ukiran. Keren, kan?

Status konservasinya gimana? Alhamdulillah, Candi Sewu ini dilindungi oleh pemerintah sebagai cagar budaya nasional. UNESCO juga udah mengakui sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia Prambanan. Pemerintah dan pengelola candi terus berupaya buat melestarikan candi ini, mulai dari pemugaran, perawatan rutin, sampai edukasi ke masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya.

Aspek uniknya? Denger-denger nih, meskipun namanya “Sewu” yang artinya seribu, jumlah candi di kompleks ini sebenarnya nggak sampai seribu. Ada sekitar 249 bangunan candi. Terus, ada legenda yang nyebutin kalau candi ini dibangun dalam semalam oleh Bandung Bondowoso. Padahal, jelas-jelas dibangunnya bertahun-tahun! Legenda ini yang bikin Candi Sewu makin misterius dan menarik buat dikunjungi.

Lokasi dan Geografis

Secara geografis, Candi Sewu ini terletak di Dukuh Beneran, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Koordinatnya sekitar 7°45’51.2″S 110°28’33.2″E. Ketinggiannya sekitar 154 meter di atas permukaan laut. Luas area kompleks candi ini lumayan luas, sekitar 185 meter x 165 meter. Yang unik, lokasinya ini berada di dataran rendah yang subur, dikelilingi persawahan hijau yang bikin pemandangannya makin indah.

Lingkungan sekitarnya gimana? Nah, Candi Sewu ini nggak jauh dari Gunung Merapi, gunung berapi aktif yang ikonik di Jawa Tengah. Selain itu, ada juga sungai Opak yang mengalir nggak jauh dari candi. Pemandangan persawahan dan pepohonan hijau juga bikin suasana di sekitar candi jadi adem dan menenangkan.

Karakteristik iklim dan cuacanya? Klaten punya iklim tropis dengan dua musim: musim kemarau (April-Oktober) dan musim hujan (November-Maret). Suhu rata-rata di sini sekitar 27-30 derajat Celsius. Musim terbaik buat berkunjung ke Candi Sewu adalah pas musim kemarau, karena cuacanya cerah dan nggak terlalu panas. Tapi, inget ya, tetep bawa topi dan sunblock!

Flora dan fauna uniknya? Di sekitar Candi Sewu, kita bisa nemuin berbagai jenis tanaman tropis, kayak pohon jati, pohon mahoni, dan berbagai jenis tanaman hias. Kalau beruntung, kita juga bisa ngeliat berbagai jenis burung yang beterbangan di sekitar candi. Sayangnya, nggak ada spesies endemik atau langka yang spesifik di area Candi Sewu.

Zona konservasi? Udah pasti! Candi Sewu ini masuk dalam zona inti dari kawasan Cagar Budaya Prambanan. Artinya, segala aktivitas di sekitar candi diatur dengan ketat buat menjaga kelestariannya. Kita sebagai pengunjung juga harus ikut menjaga, ya!

Cara Mencapai Candi Sewu

Gimana cara ke Candi Sewu? Gampang banget! Kalau kamu naik pesawat, bandara terdekat adalah Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta. Dari bandara, jaraknya sekitar 15 km dengan waktu tempuh sekitar 30-45 menit naik taksi atau kendaraan online. Kalau naik kereta, stasiun terdekat adalah Stasiun Klaten, jaraknya sekitar 10 km dengan waktu tempuh sekitar 20-30 menit. Jika Anda berencana liburan ke pulau dewata, penting untuk memahami Nusa Penida Tips, agar perjalanan Anda lancar

Transportasi umumnya gimana? Dari Yogyakarta atau Klaten, kamu bisa naik bus Trans Jogja atau bus kota yang jurusan Prambanan. Turun di terminal Prambanan, terus lanjut naik ojek atau becak ke Candi Sewu. Tarif bus sekitar Rp3.500 – Rp7.000, tergantung jarak. Jadwal busnya lumayan sering, sekitar 15-30 menit sekali.

Kalau bawa kendaraan pribadi? Dari Yogyakarta, ikutin aja jalan Jogja-Solo ke arah timur. Setelah melewati Prambanan, ada petunjuk arah ke Candi Sewu. Kondisi jalannya bagus dan mulus. Dari Solo, ikutin jalan Solo-Jogja ke arah barat. Sama, kondisinya juga bagus. Tapi, hati-hati ya, lalu lintasnya lumayan ramai terutama pas jam sibuk.

Taksi online & rental kendaraan? Gojek dan Grab gampang banget ditemuin di Yogyakarta dan Klaten. Rental mobil atau motor juga banyak, tinggal cari aja di Google. Harga rental motor sekitar Rp75.000 – Rp100.000 per hari, kalau mobil sekitar Rp250.000 – Rp500.000 per hari, tergantung jenis kendaraannya.

Parkirnya gimana? Area parkir di Candi Sewu lumayan luas, bisa nampung banyak mobil dan motor. Biaya parkir mobil sekitar Rp5.000, motor Rp2.000. Keamanannya juga lumayan terjamin, ada petugas parkir yang jaga. Tipsnya, kalau bawa mobil besar, usahain datengnya nggak terlalu siang, biar dapet tempat parkir yang strategis.

Daya Tarik Utama di Candi Sewu

Daya tarik utama Candi Sewu jelas arsitekturnya yang megah dan unik. Candi ini punya ratusan bangunan candi dengan berbagai ukuran, yang disusun secara simetris mengelilingi candi utama. Relief-relief di dinding candi juga indah banget, nyeritain kisah-kisah Buddha. Selain itu, suasana mistis dan tenang di candi ini juga bikin betah buat berlama-lama.

Spot foto terbaik? Banyak banget! Di depan candi utama, dengan latar belakang langit biru, itu udah pasti Instagramable. Terus, di antara reruntuhan candi-candi kecil, juga bisa dapet foto yang artistik. Waktu terbaik buat foto? Pas pagi hari, sekitar jam 7-9 pagi, atau sore hari, sekitar jam 4-6 sore. Cahayanya bagus banget!

Atraksi alam? Sayangnya, di Candi Sewu nggak ada atraksi alam kayak air terjun atau pantai. Tapi, pemandangan persawahan hijau di sekitarnya juga udah cukup buat nyegerin mata.

Atraksi buatan? Nggak ada wahana atau taman bermain di Candi Sewu. Tapi, ada museum kecil yang nyimpan berbagai artefak dan informasi tentang sejarah candi. Lumayan buat nambah pengetahuan!

Atraksi budaya? Biasanya, pas hari-hari besar agama Buddha, suka ada upacara atau ritual di Candi Sewu. Tapi, jadwalnya nggak tentu. Coba cek aja di website resmi atau tanya ke pengelola candi.

Objek Wisata Unggulan

  • Candi Utama: Candi terbesar dan paling megah di kompleks Candi Sewu. Arsitekturnya indah banget, dengan relief-relief yang detail. Waktu terbaik buat kunjungan: pagi hari, pas belum terlalu ramai.
  • Arca Dvarapala: Patung penjaga gerbang yang ukurannya gede banget. Ada dua arca Dvarapala yang berdiri kokoh di pintu masuk kompleks candi. Waktu terbaik buat kunjungan: kapan aja, karena selalu ada di tempatnya.
  • Reruntuhan Candi Perwara: Ratusan candi kecil yang mengelilingi candi utama. Meskipun udah banyak yang runtuh, tapi tetep keliatan megah dan artistik. Waktu terbaik buat kunjungan: sore hari, pas cahayanya lembut.
  • Museum Candi Sewu: Museum kecil yang nyimpan berbagai artefak dan informasi tentang sejarah Candi Sewu. Cocok buat yang pengen belajar lebih banyak tentang candi ini. Waktu terbaik buat kunjungan: siang hari, pas cuacanya lagi panas.
  • Area Persawahan: Pemandangan persawahan hijau di sekitar Candi Sewu bikin suasana jadi adem dan menenangkan. Cocok buat yang pengen relaksasi dan menikmati keindahan alam. Waktu terbaik buat kunjungan: pagi atau sore hari, pas udaranya sejuk.

Kegiatan dan Aktivitas Menarik

  • Mengagumi Arsitektur Candi: Kelilingi kompleks candi dan kagumi keindahan arsitekturnya yang megah dan unik. Durasi: 1-2 jam. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: kamera, topi, sunblock. Harga: termasuk dalam tiket masuk.
  • Belajar Sejarah Candi: Kunjungi museum Candi Sewu dan pelajari sejarah candi ini dari artefak dan informasi yang dipamerkan. Durasi: 30-60 menit. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: catatan, pulpen. Harga: termasuk dalam tiket masuk.
  • Fotografi: Abadikan momen-momen indah di Candi Sewu dengan kamera. Durasi: fleksibel. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: kamera, tripod (opsional). Harga: termasuk dalam tiket masuk.
  • Relaksasi: Nikmati suasana tenang dan damai di Candi Sewu sambil relaksasi dan menikmati keindahan alam sekitarnya. Durasi: fleksibel. Tingkat kesulitan: mudah. Peralatan yang dibutuhkan: tikar (opsional). Harga: termasuk dalam tiket masuk.
  • Mengikuti Upacara Keagamaan: Kalau ada upacara keagamaan pas kamu berkunjung, ikutin aja! Pengalaman yang unik dan berkesan. Durasi: tergantung upacaranya. Tingkat kesulitan: tergantung upacaranya. Peralatan yang dibutuhkan: pakaian sopan. Harga: gratis.

Fasilitas Lengkap

Fasilitas umum di Candi Sewu lumayan lengkap. Ada toilet yang bersih dan terawat, mushola buat yang mau sholat, ruang menyusui buat ibu-ibu, dan P3K buat pertolongan pertama kalau ada yang sakit atau luka. Kondisi toiletnya bagus, lokasinya gampang ditemuin. Musholanya juga bersih dan nyaman.

Fasilitas khusus buat difabel? Sayangnya, aksesibilitas buat difabel di Candi Sewu masih terbatas. Belum ada jalur khusus buat kursi roda atau toilet khusus difabel. Tapi, staf candi biasanya siap membantu kalau ada pengunjung difabel yang butuh bantuan.

Layanan tambahan? Ada loker buat nyimpan barang bawaan, tapi jumlahnya terbatas. Nggak ada charging station atau wifi gratis di area candi. Tapi, sinyal seluler lumayan bagus di sini.

Fasilitas kesehatan? Nggak ada klinik atau apotek di dalam kompleks candi. Tapi, rumah sakit terdekat adalah RS PKU Muhammadiyah Prambanan, jaraknya sekitar 5 km dari Candi Sewu. Nomor teleponnya (0274) 498256.

Area istirahat? Ada beberapa gazebo dan bangku yang tersebar di area candi. Cocok buat istirahat sambil menikmati pemandangan. Ada juga taman kecil yang asri dan rindang.

Fasilitas & Layanan Tersedia

  • Toilet: Lokasi: dekat pintu masuk dan area parkir. Jumlah: cukup. Kondisi: bersih dan terawat. Biaya: gratis.
  • Tempat Ibadah: Jenis: Mushola. Lokasi: dekat area parkir. Kapasitas: cukup untuk sekitar 20 orang. Fasilitas pendukung: tempat wudhu, sajadah.
  • Area Parkir: Kapasitas: luas. Jenis kendaraan: mobil, motor, bus. Biaya: mobil Rp5.000, motor Rp2.000. Keamanan: ada petugas parkir.
  • Pusat Informasi: Lokasi: dekat pintu masuk. Jam operasional: sama dengan jam buka candi. Layanan yang disediakan: informasi tentang sejarah candi, peta, brosur.
  • ATM & Money Changer: Nggak ada ATM atau money changer di dalam kompleks candi. ATM terdekat ada di sekitar terminal Prambanan.
  • Wifi & Telekomunikasi: Provider: Telkomsel, Indosat, XL. Kecepatan: lumayan. Area jangkauan: seluruh area candi. Biaya: tergantung provider.
  • Spot Foto: Lokasi: depan candi utama, reruntuhan candi perwara. Jenis: arsitektur, pemandangan. Waktu terbaik: pagi dan sore hari.
  • Akses Difabel: Jalur khusus: belum ada. Toilet: belum ada. Area parkir: belum ada.
  • Layanan Medis: P3K: tersedia di pusat informasi. Klinik: tidak ada. Rumah sakit terdekat: RS PKU Muhammadiyah Prambanan.
  • Area Bermain Anak: Tidak ada area bermain anak di Candi Sewu.

Aktivitas dan Atraksi di Candi Sewu

Atraksi utama di Candi Sewu tentu aja adalah mengagumi keindahan arsitektur candi. Nggak ada jadwal khusus, bisa kapan aja kamu mau. Durasi sekitar 1-2 jam. Rekomendasi waktu terbaik: pagi atau sore hari, pas cuacanya nggak terlalu panas.

Kegiatan budaya & keagamaan? Biasanya ada upacara pas hari-hari besar agama Buddha, tapi jadwalnya nggak tentu. Coba cek aja di website resmi atau tanya ke pengelola candi.

Aktivitas edukasi? Ada museum kecil yang nyimpan berbagai artefak dan informasi tentang sejarah candi. Cocok buat yang pengen belajar lebih banyak. Nggak ada workshop atau tur berpemandu dengan tema khusus.

Hiburan anak? Sayangnya, nggak ada area bermain atau pertunjukan khusus buat anak-anak di Candi Sewu.

Program khusus? Nggak ada sunset tour, sunrise trek, atau night safari di Candi Sewu.

Jadwal Atraksi & Pertunjukan

Nama Atraksi Jadwal Durasi Lokasi Harga (Rp)
Mengagumi Arsitektur Candi Setiap hari 1-2 jam Seluruh area candi Termasuk tiket masuk
Belajar Sejarah di Museum Setiap hari 30-60 menit Museum Candi Sewu Termasuk tiket masuk
Fotografi Setiap hari Fleksibel Seluruh area candi Termasuk tiket masuk
Relaksasi Setiap hari Fleksibel Area taman dan gazebo Termasuk tiket masuk
Upacara Keagamaan Hari besar agama Buddha (tidak tentu) Tergantung upacara Area candi utama Gratis

Informasi Tiket & Reservasi

Sistem tiket di Candi Sewu biasanya digabung sama tiket masuk Candi Prambanan. Jadi, kamu beli tiket terusan buat masuk ke dua candi sekaligus. Cara pembeliannya bisa online lewat website resmi atau offline di loket tiket. Nggak ada opsi bundling lain selain tiket terusan Prambanan.

Cara reservasinya? Kalau mau beli tiket online, bisa langsung ke website resmi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko. Ikutin aja langkah-langkahnya di website. Kalau mau beli offline, dateng aja langsung ke loket tiket di Candi Prambanan atau Candi Sewu.

Promo & diskon? Biasanya ada promo khusus buat pelajar atau rombongan, tapi syarat dan periodenya nggak tentu. Coba cek aja di website resmi atau tanya ke petugas loket.

Kebijakan pembatalan & refund? Kebijakan pembatalan dan refund tiket biasanya tergantung sama kebijakan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko. Coba baca aja syarat dan ketentuannya pas beli tiket. Untuk merencanakan anggaran perjalanan Anda, mari kita telaah Daftar Harga Hotel agar sesuai dengan preferensi Anda

Paket wisata? Banyak agen travel yang nawarin paket wisata ke Candi Sewu, biasanya digabung sama kunjungan ke Candi Prambanan dan tempat wisata lain di sekitar Yogyakarta. Harga dan inklusinya macem-macem, tergantung agen travelnya.

Daftar Harga Tiket Terbaru

Jenis Tiket Harga Weekday Harga Weekend Harga Libur Nasional Fasilitas
Tiket Dewasa (Terusan Prambanan & Sewu) Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Akses ke Candi Prambanan & Sewu
Tiket Anak-anak (Terusan Prambanan & Sewu) Rp 45.000 Rp 45.000 Rp 45.000 Akses ke Candi Prambanan & Sewu
Tiket Wisatawan Asing Dewasa (Terusan Prambanan & Sewu) Rp 375.000 Rp 375.000 Rp 375.000 Akses ke Candi Prambanan & Sewu
Tiket Wisatawan Asing Anak-anak (Terusan Prambanan & Sewu) Rp 225.000 Rp 225.000 Rp 225.000 Akses ke Candi Prambanan & Sewu

Paket Wisata Tersedia

  • Paket Keluarga: Inklusi: tiket masuk Prambanan & Sewu, makan siang, transportasi. Harga: mulai dari Rp500.000 per orang. Syarat: minimal 4 orang.
  • Paket Honeymoon: Inklusi: tiket masuk Prambanan & Sewu, makan malam romantis, menginap di hotel bintang 4. Harga: mulai dari Rp2.000.000 per pasangan.
  • Paket Grup: Inklusi: tiket masuk Prambanan & Sewu, transportasi, guide. Harga: mulai dari Rp300.000 per orang. Syarat: minimal 20 orang.

Jadwal Operasional

Jam operasi Candi Sewu sama kayak Candi Prambanan, buka setiap hari dari jam 08.00 sampai jam 17.00. Nggak ada perbedaan jam buka antara weekday dan weekend. Pas libur nasional juga biasanya tetep buka, kecuali ada pengumuman khusus dari pengelola.

Peak season? Biasanya pas musim liburan sekolah (Juni-Juli) dan libur akhir tahun (Desember-Januari). Keramaiannya bisa bikin antre panjang di loket tiket dan area candi. Tipsnya, datengnya pagi-pagi banget atau sore hari, biar nggak terlalu ramai.

Low season? Biasanya pas bulan-bulan biasa di luar musim liburan. Keuntungannya, nggak terlalu ramai dan harga tiket atau akomodasi bisa lebih murah. Siapa tau dapet diskon spesial!

Periode tutup? Candi Sewu jarang banget tutup, kecuali ada maintenance atau cuaca ekstrem yang membahayakan pengunjung. Biasanya pengumuman penutupan diumumin di website resmi atau media sosial.

Waktu terbaik berkunjung? Pagi hari (jam 08.00-10.00) atau sore hari (jam 15.00-17.00). Cahayanya bagus buat foto-foto dan udaranya juga sejuk.

Jam Operasional Terbaru

Hari Jam Buka Jam Tutup Catatan Khusus
Senin 08:00 17:00
Selasa 08:00 17:00
Rabu 08:00 17:00
Kamis 08:00 17:00
Jumat 08:00 17:00
Sabtu 08:00 17:00
Minggu 08:00 17:00
Libur Nasional 08:00 17:00 Biasanya tetap buka, kecuali ada pengumuman khusus

Musim dan Periode Terbaik

  • Musim Ramai: Juni-Juli, Desember-Januari. Karakteristik: ramai, antre panjang. Tips: datang pagi atau sore hari.
  • Musim Sepi: Bulan-bulan biasa di luar musim liburan. Keuntungan: nggak ramai, harga lebih murah.
  • Periode Tutup/Maintenance: Jarang terjadi, biasanya diumumkan di website resmi.
  • Jam Favorit: 08.00-10.00 (cahaya bagus, udara sejuk), 15.00-17.00 (cahaya lembut, nggak terlalu panas).
  • Hari Terbaik: Hari kerja (Senin-Jumat), karena weekend biasanya lebih ramai.

Kuliner di Sekitar Candi Sewu

Restoran terkenal di sekitar Candi Sewu? Ada beberapa, salah satunya Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Sabar. Menu signaturenya tentu aja ayam gorengnya yang gurih dan renyah. Range harganya sekitar Rp25.000 – Rp50.000 per orang. Lokasinya nggak jauh dari Candi Prambanan, jam bukanya dari pagi sampai malam.

Cafe & tempat nongkrong? Nggak banyak cafe hits di sekitar Candi Sewu. Tapi, ada beberapa warung kopi yang asik buat nongkrong sambil ngopi dan ngobrol. Harganya juga murah meriah.

Makanan khas daerah? Gudeg! Makanan khas Yogyakarta yang manis dan gurih. Di sekitar Candi Sewu, banyak warung gudeg yang enak. Harganya juga terjangkau.

Street food & jajanan lokal? Ada bakso, soto, sate, dan berbagai jajanan pasar yang bisa ditemuin di sekitar Candi Prambanan. Harganya murah meriah, mulai dari Rp5.000 aja.

Rekomendasi kuliner untuk berbagai budget? Murah: warung gudeg, bakso, soto. Sedang: Ayam Goreng Mbok Berek. Mewah: restoran di hotel-hotel sekitar Prambanan.

Rekomendasi Tempat Makan

Nama Tempat Jenis Kuliner Menu Andalan Range Harga Jam Buka Lokasi
Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Sabar Masakan Jawa Ayam Goreng Rp25.000 – Rp50.000 09:00 – 21:00 Jl. Raya Solo – Yogyakarta KM. 16
Gudeg Yu Djum Masakan Jawa Gudeg Rp15.000 – Rp30.000 06:00 – 22:00 Jl. Wijilan No. 167 Yogyakarta (Agak jauh dari Candi Sewu, tapi wajib dicoba!)
Sate Klathak Pak Pong Masakan Jawa Sate Klathak Rp20.000 – Rp40.000 18:00 – 01:00 Jl. Imogiri Timur KM. 10 Yogyakarta (Agak jauh dari Candi Sewu, tapi wajib dicoba!)

Makanan Khas Wajib Coba

  • Gudeg: Makanan khas Yogyakarta yang manis dan gurih. Bahan utama: nangka muda yang dimasak lama dengan santan dan gula aren. Tempat terbaik: Gudeg Yu Djum. Harga: Rp15.000 – Rp30.000.
  • Sate Klathak: Sate kambing yang dibakar dengan jeruji besi. Bahan utama: daging kambing. Tempat terbaik: Sate Klathak Pak Pong. Harga: Rp20.000 – Rp40.000.

Akomodasi di Sekitar Candi Sewu

Hotel berbintang di sekitar Candi Sewu? Ada beberapa, salah satunya Hotel Tentrem Yogyakarta. Kelasnya bintang 5, fasilitas unggulannya kolam renang, spa, dan restoran mewah. Range harganya mulai dari Rp1.500.000 per malam. Lokasinya agak jauh dari Candi Sewu, sekitar 30 menit naik mobil.

Guest house & homestay? Banyak guest house dan homestay yang lebih terjangkau di sekitar Prambanan. Konsepnya biasanya sederhana dan nyaman. Fasilitasnya standar, kayak AC, kamar mandi dalam, dan wifi. Harganya mulai dari Rp150.000 per malam.

Villa & penginapan keluarga? Ada beberapa villa yang cocok buat keluarga di sekitar Prambanan. Kapasitasnya bisa nampung 4-6 orang. Fasilitasnya lengkap, kayak dapur, ruang tamu, dan kolam renang pribadi. Harganya mulai dari Rp500.000 per malam. Untuk memberikan gambaran lebih jelas, Daftar Lowongan Kerja Indonesia menyajikan informasi mengenai posisi yang tersedia di berbagai sektor
.

Camping & glamping? Nggak ada area camping atau glamping di sekitar Candi Sewu.

Rekomendasi Akomodasi

  • Hotel Tentrem Yogyakarta
    • Tipe: Hotel Bintang 5
    • Range Harga: Rp1.500.000 – Rp3.000.000 per malam
    • Jarak ke Objek Wisata: 30 menit (dengan mobil)
    • Fasilitas Utama: Kolam renang, spa, restoran mewah
    • Kontak/Reservasi: Website resmi Hotel Tentrem
  • The Manohara Resort Borobudur
    • Tipe: Hotel Bintang 5 (Agak jauh, tapi dekat Candi Borobudur)
    • Range Harga: Rp2.000.000 – Rp4.000.000 per malam
    • Jarak ke Objek Wisata: 1 jam (dengan mobil)
    • Fasilitas Utama: Kolam renang, pemandangan Candi Borobudur
    • Kontak/Reservasi: Website resmi The Manohara Resort
  • Guest House sekitar Prambanan
    • Tipe: Guest House
    • Range Harga: Rp150.000 – Rp300.000 per malam
    • Jarak ke Objek Wisata: 5-10 menit (dengan mobil)
    • Fasilitas Utama: AC, kamar mandi dalam, wifi
    • Kontak/Reservasi: Booking.com, Traveloka

Oleh-oleh dan Pusat Belanja

Oleh-oleh khas dari Candi Sewu? Nggak ada yang spesifik dari Candi Sewu. Tapi, kamu bisa beli batik, kerajinan perak, atau makanan khas Yogyakarta di sekitar Prambanan.

Kerajinan lokal? Batik, kerajinan perak, dan keramik. Tempat belinya di toko-toko souvenir di sekitar Prambanan atau di pusat kerajinan di Yogyakarta.

Pusat perbelanjaan? Nggak ada mall di sekitar Candi Sewu. Tapi, ada pasar tradisional di Prambanan yang jual berbagai kebutuhan sehari-hari dan oleh-oleh.

Tips belanja? Tawar-menawar harga di pasar tradisional, periksa kualitas barang sebelum membeli, dan minta penjual untuk mengemas barang dengan aman.

Rekomendasi suvenir? Batik, kerajinan perak (tahan lama), bakpia, atau keripik (makanan/minuman).

Oleh-oleh Khas Wajib Beli

  • Batik: Kain tradisional Indonesia yang dilukis dengan malam. Lokasi pembelian terbaik: toko-toko souvenir di sekitar Prambanan atau di pusat kerajinan di Yogyakarta. Range harga: Rp50.000 – Rp500.000. Tips memilih: pilih motif yang kamu suka dan perhatikan kualitas kainnya.
  • Bakpia: Kue khas Yogyakarta yang berisi kacang hijau. Lokasi pembelian terbaik: toko-toko bakpia terkenal di Yogyakarta. Range harga: Rp25.000 – Rp50.000 per kotak. Tips memilih: pilih bakpia yang masih fresh dan kemasannya rapi.

Pusat Belanja Rekomendasi

  • Pasar Prambanan: Pasar tradisional yang jual berbagai kebutuhan sehari-hari dan oleh-oleh. Produk unggulan: makanan, pakaian, kerajinan. Lokasi: Prambanan. Jam buka: pagi sampai sore.

Budaya dan Tradisi Lokal

Sejarah budaya di sekitar Candi Sewu kaya banget. Daerah ini dulunya jadi pusat kerajaan Mataram Kuno, yang jadi perpaduan antara budaya Jawa, Hindu, dan Buddha. Pengaruhnya masih kerasa sampai sekarang di seni, arsitektur, dan tradisi masyarakat lokal. Dengan demikian, Pelabuhan Pintu Gerbang menjadi pusat penting dalam distribusi barang

Tradisi unik? Salah satunya upacara Sadranan, yaitu upacara ziarah ke makam leluhur yang dilakukan menjelang bulan Ramadhan. Masyarakat lokal juga masih nguri-uri seni pertunjukan tradisional, kayak wayang kulit dan gamelan.

Seni pertunjukan? Wayang kulit dan gamelan. Jadwal dan lokasinya nggak tentu, biasanya ada pas acara-acara tertentu.

Kerajinan tradisional? Batik, kerajinan perak, dan keramik. Pusat kerajinannya ada di Yogyakarta.

Etika dan sopan santun lokal? Berpakaian sopan saat mengunjungi tempat ibadah, menghormati orang yang lebih tua, dan menjaga kebersihan lingkungan.

Galeri Foto Candi Sewu

Acara dan Festival Budaya

Nama Festival Waktu Pelaksanaan Lokasi Deskripsi Partisipasi Pengunjung
Sadranan Menjelang Ramadhan Makam leluhur Upacara ziarah ke makam leluhur Mengikuti ziarah,

Video Candi Sewu

Kesimpulan

Jadi, gimana menurutmu? Candi Sewu itu bener-bener bikin merinding, ya kan? Bayangin aja, di tengah kesunyian pedesaan, berdiri megah kompleks candi yang dulunya jadi saksi bisu kejayaan peradaban kuno. Kisah cintanya yang nggak kesampaian, arsitekturnya yang detail banget, dan aura mistisnya yang masih kerasa sampai sekarang, semuanya itu bikin kita sadar betapa kayanya warisan budaya Indonesia. Nggak cuma soal batu dan sejarah, tapi juga soal rasa hormat kita sama leluhur dan semangat untuk terus menggali nilai-nilai luhur yang mereka tinggalkan.

Nah, abis baca ini, jangan cuma jadi pengetahuan doang ya! Yuk, agendakan liburan ke Candi Sewu! Rasain sendiri deh sensasi berdiri di tengah kemegahannya, nikmatin udara segarnya, dan biarin imajinasimu terbang bebas membayangkan masa lalu. Siapa tahu, kamu malah nemuin inspirasi baru atau bahkan jawaban dari pertanyaan hidupmu di sana. Jangan lupa ajak teman atau keluarga, biar pengalaman ini makin berkesan. Dan yang paling penting, jaga kebersihan dan kelestarian candi ya, biar generasi mendatang juga bisa ikut menikmati keajaiban Candi Sewu. Explore Indonesia!

Oke, siap! Mari kita buat FAQ tentang Candi Sewu yang informatif, menarik, dan tentu saja, SEO-friendly!

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Candi Sewu

Sebenarnya, Candi Sewu itu candi Buddha atau Hindu sih? Kok namanya “Sewu”?

Nah, ini pertanyaan yang sering bikin bingung! Jadi gini, Candi Sewu itu kompleks candi Buddha. Iya, Buddha! Meskipun lokasinya dekat dengan Candi Prambanan yang bercorak Hindu, keduanya punya cerita dan keyakinan yang berbeda. Terus, kenapa namanya “Sewu” yang artinya seribu? Hmm, legenda bilang, candi ini dibangun dalam semalam oleh Bandung Bondowoso sebagai syarat untuk menikahi Roro Jonggrang. Tapi, tentu saja, itu cuma legenda ya! Sebenarnya, kata “Sewu” di sini lebih mengarah pada jumlah candi yang banyak, bukan berarti harus persis seribu. Dulu, kompleks ini memang dipenuhi ratusan candi, bikin takjub siapapun yang melihatnya. Seru kan?

Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Sewu supaya dapat foto yang bagus dan gak terlalu ramai?

Pengen foto Candi Sewu yang instagramable tanpa harus desak-desakan? Aku punya tipsnya! Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat pagi hari, sekitar pukul 06.00 – 08.00 WIB. Cahaya matahari pagi itu lembut banget, bikin warna candi jadi lebih hidup dan dramatis. Selain itu, biasanya pengunjung belum terlalu ramai di jam-jam segitu, jadi kamu bisa lebih leluasa menjelajahi setiap sudut candi dan mendapatkan foto yang kamu inginkan. Hindari datang saat weekend atau hari libur nasional ya, karena biasanya pengunjungnya membludak. Oh iya, jangan lupa bawa topi dan sunscreen, karena cuaca di sekitar candi bisa cukup panas, terutama di siang hari.

Apa saja yang menarik dari Candi Sewu selain bangunannya yang megah? Ada cerita sejarahnya kah?

Wah, banyak banget! Selain kemegahan bangunannya yang bikin merinding, Candi Sewu juga menyimpan cerita sejarah yang panjang dan menarik. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi, pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran dari Wangsa Syailendra. Bayangkan, sudah ribuan tahun berdiri! Yang menarik, Candi Sewu ini dulunya adalah kompleks candi Buddha terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Borobudur. Di dalam kompleks candi, kamu bisa menemukan arca-arca Buddha yang indah, relief-relief yang menceritakan kisah-kisah Buddha, dan juga sisa-sisa bangunan pendukung lainnya. Konon, candi ini dulunya adalah pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan penting pada masanya. Menyusuri Candi Sewu itu seperti membaca buku sejarah yang ditulis di atas batu! Memahami struktur penggajian secara komprehensif memerlukan data, dan Daftar Gaji Seluruh Indonesia menjadi salah satu referensi penting untuk analisis tersebut
.

Berapa harga tiket masuk Candi Sewu terbaru dan bagaimana cara menuju ke sana dari Yogyakarta?

Oke, mari kita bahas soal tiket dan rute! Untuk harga tiket masuk Candi Sewu, biasanya digabung dengan tiket masuk Candi Prambanan. Jadi, kamu beli tiket terusan untuk keduanya. Harga tiket terusan ini sekitar Rp 50.000 untuk wisatawan domestik. Tapi, sebaiknya cek lagi harga terbarunya di situs resmi atau loket tiket ya, karena bisa berubah sewaktu-waktu. Nah, kalau dari Yogyakarta, ada beberapa cara untuk menuju ke Candi Sewu. Yang paling mudah adalah dengan menyewa mobil atau motor. Jaraknya sekitar 17 km dari pusat kota Yogyakarta, dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30-45 menit. Selain itu, kamu juga bisa naik bus Trans Jogja koridor 1A atau 1B dan turun di halte Prambanan. Dari sana, kamu bisa jalan kaki atau naik ojek ke Candi Sewu. Selamat jalan-jalan!

Adakah tips khusus yang perlu diperhatikan saat mengunjungi Candi Sewu, terutama terkait etika dan pelestarian situs bersejarah?

Tentu saja! Mengunjungi situs bersejarah seperti Candi Sewu itu bukan cuma soal foto-foto, tapi juga soal menghormati sejarah dan melestarikan warisan budaya. Beberapa tips yang perlu kamu perhatikan: berpakaianlah sopan, hindari memakai pakaian yang terlalu terbuka. Jaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan. Jangan mencoret-coret atau merusak bangunan candi. Ikuti aturan yang berlaku, seperti tidak memanjat candi atau memasuki area yang dilarang. Yang paling penting, hargai penduduk lokal dan budaya setempat. Dengan begitu, kamu bukan cuma menikmati keindahan Candi Sewu, tapi juga ikut berkontribusi dalam menjaga kelestariannya untuk generasi mendatang. Ingat, warisan budaya itu titipan anak cucu!

Related Post :